@liliansantos:

Lilian Santos
Lilian Santos
Open In TikTok:
Region: BR
Monday 09 July 2018 00:15:38 GMT
8
1
0
0

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @liliansantos, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA berlari kecil... Hatinya berdebar ingin meraih Subuh berjamaah bersama Rasulullah. Langkah kakinya cepat, tubuhnya ringan, namun tiba-tiba... penglihatannya menangkap sesuatu yang menghentikan langkahnya. Di depan sana... seorang lelaki tua renta. Langkahnya lambat. Kakinya gemetar. Punggungnya bungkuk. Rambutnya memutih seluruhnya, seperti salju yang turun di malam-malam sunyi. Ali terdiam. Waktu Subuh kian sempit. Tapi... ia memilih tidak mendahuluinya. Ia memilih hormat. la memilih adab. Tak peduli siapa lelaki itu. Tak peduli apa agamanya. Ali tahu... uban di kepala itu adalah tanda perjalanan panjang yang patut dimuliakan. la rela menahan langkah. la rela kehilangan salat berjamaah demi menjaga kehormatan seorang tua yang bahkan tak dikenalnya. Hingga... ketika tiba di masjid, barulah ia sadar lelaki tua itu bukan Muslim. Sebab ia tak ikut shalat bersama lainnya. Ali pun bergegas masuk masjid. Namun... Masyaa Allah... Rasulullah masih dalam posisi ruku'. Lama. Sangat lama. Seakan-akan waktu ikut terhenti. Ali pun sempat mengejar rakaat bersama Nabi. Setelah salat usai, Ali bertanya dengan napas memburu,
Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA berlari kecil... Hatinya berdebar ingin meraih Subuh berjamaah bersama Rasulullah. Langkah kakinya cepat, tubuhnya ringan, namun tiba-tiba... penglihatannya menangkap sesuatu yang menghentikan langkahnya. Di depan sana... seorang lelaki tua renta. Langkahnya lambat. Kakinya gemetar. Punggungnya bungkuk. Rambutnya memutih seluruhnya, seperti salju yang turun di malam-malam sunyi. Ali terdiam. Waktu Subuh kian sempit. Tapi... ia memilih tidak mendahuluinya. Ia memilih hormat. la memilih adab. Tak peduli siapa lelaki itu. Tak peduli apa agamanya. Ali tahu... uban di kepala itu adalah tanda perjalanan panjang yang patut dimuliakan. la rela menahan langkah. la rela kehilangan salat berjamaah demi menjaga kehormatan seorang tua yang bahkan tak dikenalnya. Hingga... ketika tiba di masjid, barulah ia sadar lelaki tua itu bukan Muslim. Sebab ia tak ikut shalat bersama lainnya. Ali pun bergegas masuk masjid. Namun... Masyaa Allah... Rasulullah masih dalam posisi ruku'. Lama. Sangat lama. Seakan-akan waktu ikut terhenti. Ali pun sempat mengejar rakaat bersama Nabi. Setelah salat usai, Ali bertanya dengan napas memburu, "Wahai Rasulullah, mengapa ruku'mu begitu panjang?" Rasulullah menatap penuh kasih dan menjawab, "Jibril menahan punggungku dengan sayapnya hingga engkau sempat mengejar rakaat ini." Tapi tahukah kalian... itu bukan ruku' biasa...Itu adalah ruku' yang ditahan langit demi satu adab di bumi. Jibril diperintahkan Allah menahan Rasulullah... Mikail diperintahkan Allah menahan matahari dengan sayapnya... Waktu seakan berhenti. Dunia seakan membeku. Semua demi satu nama: Ali. Bukan karena gelarnya. Bukan karena ilmunya. Bukan karena kekuatannya. Tapi karena hormatnya kepada seorang tua yang bahkan bukan seiman. Adab itulah yang menggetarkan Arsy. Adab itulah yang membuat para malaikat turun tangan. Adab itulah yang menjadikan Allah menahan matahari dari terbit... demi seorang hamba yang memuliakan sesama manusia. Dan Rasulullah bersabda... "Allah memandang wajah orang tua renta setiap pagi dan sore, lalu berkata: Wahai hamba-Ku... usiamu telah tua, kulitmu keriput, tulangmu rapuh... Malulah kepada-Ku... sebab Aku pun malu menyiksamu di neraka." (HR. Anas bin Malik RA) Sumber: Kitab Al-Mawa'izh Al-'Usfuriyah (nasihat-nasihat ringan), Syeikh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury. #fyppppppppppppppppppppppp #xyzbca #promomakanmerdeka #quotes #sejarah

About