@wisinyandel20: #Yandel #cantando #en #concierto #en #vivo #soy el #duro#👽👽👽👽👽 @ensate33 @oyelurbano oñ@olestander #👽👽👽👽👽

♙♔  𝐰𝐢ˢⒾ𝓃𝐘ⒶηĎEⓛ➁Ѳ  😾🐻
♙♔ 𝐰𝐢ˢⒾ𝓃𝐘ⒶηĎEⓛ➁Ѳ 😾🐻
Open In TikTok:
Region: EC
Monday 28 June 2021 01:25:16 GMT
1053
37
0
1

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @wisinyandel20, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Beberapa hari yang lalu, Indonesia menjadi sorotan berita setelah media Israel seperti Times of Israel, Haaretz, dan Ynetnews.com melaporkan kemungkinan normalisasi hubungan antara Indonesia dan Israel. Kabar tersebut muncul seiring dengan keinginan Indonesia untuk menjadi anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), sebuah organisasi ekonomi internasional. Untuk bergabung dengan OECD, Indonesia harus memiliki hubungan diplomatik dengan negara anggota, termasuk Israel. Saat ini, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel belum ada, sehingga menghambat keinginan Indonesia untuk bergabung dengan OECD. Beberapa hari yang lalu, pesawat Indonesia diperbolehkan terbang ke wilayah udara Israel untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza. Times of Israel melaporkan bahwa tindakan tersebut dilihat sebagai sinyal kedua dari Israel terkait kemungkinan normalisasi hubungan diplomatik dengan Indonesia. Kombinasi antara keinginan Indonesia untuk menjadi anggota OECD dan izin pesawat Indonesia untuk terbang ke wilayah Israel diinterpretasikan oleh media Israel sebagai indikasi kemungkinan normalisasi hubungan antara kedua negara. Namun, Kementerian Luar Negeri Indonesia membantah laporan tersebut dan menyatakan bahwa tidak ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel, terutama di tengah situasi konflik di Gaza saat ini. Indonesia tetap kokoh mendukung kemerdekaan Palestina dan solusi dua negara. Menurut Teuku Rezasyah, seorang pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran, Indonesia telah memiliki keanggotaan dalam organisasi yang lebih bermanfaat secara ekonomi daripada bergabung dengan OECD, seperti ASEAN, MIKTA, kemitraan komprehensif dengan berbagai negara, dan APEC. Dia menyarankan agar Indonesia tidak terpancing oleh provokasi terkait isu Palestina-Israel. Rezasyah juga menambahkan bahwa jika salah satu syarat untuk menjadi anggota OECD adalah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, pemerintah Indonesia mungkin tidak akan mengambil risiko. Oleh karena itu, dia menyarankan agar pemerintah mundur dari rencana bergabung dengan OECD.
Beberapa hari yang lalu, Indonesia menjadi sorotan berita setelah media Israel seperti Times of Israel, Haaretz, dan Ynetnews.com melaporkan kemungkinan normalisasi hubungan antara Indonesia dan Israel. Kabar tersebut muncul seiring dengan keinginan Indonesia untuk menjadi anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), sebuah organisasi ekonomi internasional. Untuk bergabung dengan OECD, Indonesia harus memiliki hubungan diplomatik dengan negara anggota, termasuk Israel. Saat ini, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel belum ada, sehingga menghambat keinginan Indonesia untuk bergabung dengan OECD. Beberapa hari yang lalu, pesawat Indonesia diperbolehkan terbang ke wilayah udara Israel untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza. Times of Israel melaporkan bahwa tindakan tersebut dilihat sebagai sinyal kedua dari Israel terkait kemungkinan normalisasi hubungan diplomatik dengan Indonesia. Kombinasi antara keinginan Indonesia untuk menjadi anggota OECD dan izin pesawat Indonesia untuk terbang ke wilayah Israel diinterpretasikan oleh media Israel sebagai indikasi kemungkinan normalisasi hubungan antara kedua negara. Namun, Kementerian Luar Negeri Indonesia membantah laporan tersebut dan menyatakan bahwa tidak ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel, terutama di tengah situasi konflik di Gaza saat ini. Indonesia tetap kokoh mendukung kemerdekaan Palestina dan solusi dua negara. Menurut Teuku Rezasyah, seorang pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran, Indonesia telah memiliki keanggotaan dalam organisasi yang lebih bermanfaat secara ekonomi daripada bergabung dengan OECD, seperti ASEAN, MIKTA, kemitraan komprehensif dengan berbagai negara, dan APEC. Dia menyarankan agar Indonesia tidak terpancing oleh provokasi terkait isu Palestina-Israel. Rezasyah juga menambahkan bahwa jika salah satu syarat untuk menjadi anggota OECD adalah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, pemerintah Indonesia mungkin tidak akan mengambil risiko. Oleh karena itu, dia menyarankan agar pemerintah mundur dari rencana bergabung dengan OECD.

About