@mu5um: (أعظم الخيبات .. أن تأتيك الطعنة من حيث،،أمنت) #تصميمي🎬 #تصميمي❤️ #خيبات #الخيبات #أعظم_الخيبات #خيبة_امل #غدر_الأصحاب💔 #دروس_الحياة

𝙰𝙱𝚄-𝙺𝙷𝙰𝙻𝙴𝙳
𝙰𝙱𝚄-𝙺𝙷𝙰𝙻𝙴𝙳
Open In TikTok:
Region: SA
Saturday 04 March 2023 18:13:00 GMT
2124014
33367
3
16614

Music

Download

Comments

To see more videos from user @mu5um, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Gibran Tak Ikut Joget Saat DPR Dapat Kenaikan Gaji; Diam yang Berbicara? Jakarta, 15 Agustus 2025 — Sidang Tahunan MPR/DPR tahun ini bukan hanya menjadi panggung pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto, tetapi juga momen kontroversial ketika diumumkan kenaikan gaji anggota DPR. Di tengah sorak-sorai sebagian anggota parlemen yang tampak bergembira, satu sosok justru mencuri perhatian karena sikap diamnya; Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dalam tayangan langsung sidang tahunan di Kompleks Parlemen Senayan, sejumlah anggota DPR terlihat tersenyum lebar, bahkan ada yang berjoget kecil saat disebutkan adanya kenaikan gaji dalam Nota Keuangan RAPBN 2026. Namun Gibran, yang duduk di samping Presiden Prabowo, tampak tenang, tidak bertepuk tangan, apalagi ikut berjoget. Sikap ini memicu spekulasi; apakah Gibran sedang mengirimkan pesan diam tentang ketimpangan prioritas anggaran? Kenaikan gaji DPR terjadi di tengah sorotan tajam publik terhadap kondisi ekonomi nasional. Harga kebutuhan pokok melambung, daya beli menurun, dan janji kenaikan gaji PNS, TNI, Polri, serta pensiunan justru tidak disebutkan dalam pidato Presiden. Banyak pihak mempertanyakan; mengapa legislatif mendapat prioritas, sementara aparatur sipil negara harus menunggu? Gibran dikenal sebagai figur muda yang sering tampil dengan gaya santai dan komunikatif. Ketidakterlibatannya dalam momen euforia DPR bisa dibaca sebagai bentuk ketidaksetujuan atau kehati-hatian politik. Ia tidak mengeluarkan pernyataan resmi, namun gestur tubuhnya seolah berbicara; “Ini bukan waktunya berpesta.” Beberapa analis politik menilai sikap Gibran sebagai upaya menjaga citra di tengah meningkatnya ketidakpuasan publik. Ia mungkin sadar bahwa kegembiraan elite di tengah kesulitan rakyat bisa menjadi bumerang politik. Reaksi publik  “Joget di atas luka rakyat”, media sosial langsung dipenuhi komentar pedas. “Gaji DPR naik, rakyat makin susah. Terima kasih, Pak Gibran, sudah tidak ikut joget,” tulis seorang pengguna X (dulu Twitter). Banyak yang mengapresiasi sikap diam Gibran sebagai bentuk empati, meski sebagian lain menuntut pernyataan tegas. Sebagai refleksi dalam politik, tidak semua pesan disampaikan lewat kata-kata. Kadang, diam adalah bentuk perlawanan. Gibran Rakabuming Raka mungkin tidak berjoget, tapi gesturnya telah menari di benak publik yang sedang mencari keadilan. Salam Keadilan, Advokat Darius Leka, S.H. #gibranrakabuming #takjogeti #gajidpr #foryou #fyp
Gibran Tak Ikut Joget Saat DPR Dapat Kenaikan Gaji; Diam yang Berbicara? Jakarta, 15 Agustus 2025 — Sidang Tahunan MPR/DPR tahun ini bukan hanya menjadi panggung pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto, tetapi juga momen kontroversial ketika diumumkan kenaikan gaji anggota DPR. Di tengah sorak-sorai sebagian anggota parlemen yang tampak bergembira, satu sosok justru mencuri perhatian karena sikap diamnya; Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dalam tayangan langsung sidang tahunan di Kompleks Parlemen Senayan, sejumlah anggota DPR terlihat tersenyum lebar, bahkan ada yang berjoget kecil saat disebutkan adanya kenaikan gaji dalam Nota Keuangan RAPBN 2026. Namun Gibran, yang duduk di samping Presiden Prabowo, tampak tenang, tidak bertepuk tangan, apalagi ikut berjoget. Sikap ini memicu spekulasi; apakah Gibran sedang mengirimkan pesan diam tentang ketimpangan prioritas anggaran? Kenaikan gaji DPR terjadi di tengah sorotan tajam publik terhadap kondisi ekonomi nasional. Harga kebutuhan pokok melambung, daya beli menurun, dan janji kenaikan gaji PNS, TNI, Polri, serta pensiunan justru tidak disebutkan dalam pidato Presiden. Banyak pihak mempertanyakan; mengapa legislatif mendapat prioritas, sementara aparatur sipil negara harus menunggu? Gibran dikenal sebagai figur muda yang sering tampil dengan gaya santai dan komunikatif. Ketidakterlibatannya dalam momen euforia DPR bisa dibaca sebagai bentuk ketidaksetujuan atau kehati-hatian politik. Ia tidak mengeluarkan pernyataan resmi, namun gestur tubuhnya seolah berbicara; “Ini bukan waktunya berpesta.” Beberapa analis politik menilai sikap Gibran sebagai upaya menjaga citra di tengah meningkatnya ketidakpuasan publik. Ia mungkin sadar bahwa kegembiraan elite di tengah kesulitan rakyat bisa menjadi bumerang politik. Reaksi publik “Joget di atas luka rakyat”, media sosial langsung dipenuhi komentar pedas. “Gaji DPR naik, rakyat makin susah. Terima kasih, Pak Gibran, sudah tidak ikut joget,” tulis seorang pengguna X (dulu Twitter). Banyak yang mengapresiasi sikap diam Gibran sebagai bentuk empati, meski sebagian lain menuntut pernyataan tegas. Sebagai refleksi dalam politik, tidak semua pesan disampaikan lewat kata-kata. Kadang, diam adalah bentuk perlawanan. Gibran Rakabuming Raka mungkin tidak berjoget, tapi gesturnya telah menari di benak publik yang sedang mencari keadilan. Salam Keadilan, Advokat Darius Leka, S.H. #gibranrakabuming #takjogeti #gajidpr #foryou #fyp

About