@ali_mozaan: @شـ͓̽ـهّوٌدٍهّ❤😍 #

علي موزان الزيادي
علي موزان الزيادي
Open In TikTok:
Region: IQ
Sunday 30 April 2023 13:06:36 GMT
96364
3136
23
49

Music

Download

Comments

shahad9444
المحاميه شهد الحسناوي :
من يا محافظه الملا
2023-09-11 22:06:20
3
ali.alshryfy
علي منعم الشريفي :
كل التوفيق
2023-05-01 06:49:12
1
rapah59
وتين :
موفق
2023-10-10 19:13:59
1
ruqaya.aziz1
Ruqaya Aziz :
رقية
2024-08-31 05:42:08
1
qanut_123
همسة فرح :
😭😭😭الله يحفظك
2023-09-27 00:39:49
1
user2716861872607
خادمه الزهراء :
ربي يحفضك ويطول بعمرك مبدع مبدع
2024-08-31 09:39:08
1
user3137343839281
امير الحارس :
ابو حسين مشتاقيلكم واللة
2023-05-02 18:09:25
1
user3137343839281
امير الحارس :
ملة ضياء العلم🌹
2023-05-02 18:11:01
1
To see more videos from user @ali_mozaan, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Higanbana, bunga yang mekar di persimpangan musim gugur, memendam kisah yang tak terucap dalam balutan merah menyala. Seperti api yang membara di tengah gemuruh senyap, ia melambangkan perpisahan yang abadi—jembatan yang menghubungkan dunia fana dengan keabadian. Dalam mitologi Jepang, ia disebut sebagai bunga neraka, saksi bisu perjalanan jiwa-jiwa yang menuju akhirat. Namun, di balik simbol perpisahan itu, terselip pesan tentang keindahan yang lahir dari kepasrahan; sebuah pengingat bahwa kepergian bukanlah akhir, melainkan gerbang menuju kedamaian yang lebih besar. Filosofi higanbana mengajarkan bahwa setiap pertemuan, seindah apa pun, selalu mengandung janji perpisahan. Daunnya yang tak pernah bertemu dengan bunga adalah analogi sempurna tentang cinta yang tak bersatu, seperti dua hati yang merindukan satu sama lain namun terhalang oleh takdir. Tetapi, justru dalam keterpisahan itu, keduanya tetap saling melengkapi, seperti siang dan malam yang tak pernah bersatu namun selalu hadir bersama. Higanbana mengingatkan kita untuk menerima luka sebagai bagian dari perjalanan, seperti langit yang memeluk hujan demi menciptakan pelangi. Dalam keheningan sebuah ladang yang penuh dengan higanbana, waktu seolah berhenti. Bunga-bunga itu berbicara tanpa suara, menyampaikan pesan-pesan tentang kefanaan dan keabadian. Warnanya yang merah darah menggambarkan kenangan yang tak lekang oleh waktu, sementara bentuknya yang seperti tangan-tangan kecil melambai seolah mengucapkan salam terakhir. Ia adalah simbol dari apa yang pernah ada dan telah tiada, mengingatkan bahwa meskipun sesuatu hilang dari pandangan, jejaknya akan abadi di relung hati. Higanbana juga melambangkan keberanian untuk mekar di tengah keterasingan. Ia tumbuh sendirian di tempat yang sering dihindari oleh kehidupan lain, mengajarkan bahwa kesendirian bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan untuk tetap bertahan meski dunia enggan memahami. Seperti manusia yang tersisih karena berbeda, higanbana memilih untuk menjadi dirinya sendiri, mekar dengan segala keunikan dan misterinya. Keindahannya menjadi bukti bahwa keutuhan tidak selalu datang dari kebersamaan, tetapi dari keberanian untuk menerima diri. Di ujung setiap perpisahan, higanbana berbisik bahwa hidup adalah perjalanan yang penuh kehilangan namun juga penemuan. Ia mengajarkan kita untuk tidak takut melangkah, meskipun jalan yang ditempuh dipenuhi duri. Sebab, seperti bunga yang hanya mekar saat musim gugur tiba, setiap perpisahan adalah awal dari babak baru yang indah. Di tengah warna merahnya yang membakar, higanbana menjadi metafora tentang keabadian cinta yang tak lekang meski harus terpisah oleh waktu dan ruang.  #Higanbana #RedSpiderLily #MaknaKehidupan #FilosofiBunga #KeindahanPerpisahan #RenunganHati #MekarDalamKesendirian #KisahTakdir #KehidupanDanKematian #daniar_afani
Higanbana, bunga yang mekar di persimpangan musim gugur, memendam kisah yang tak terucap dalam balutan merah menyala. Seperti api yang membara di tengah gemuruh senyap, ia melambangkan perpisahan yang abadi—jembatan yang menghubungkan dunia fana dengan keabadian. Dalam mitologi Jepang, ia disebut sebagai bunga neraka, saksi bisu perjalanan jiwa-jiwa yang menuju akhirat. Namun, di balik simbol perpisahan itu, terselip pesan tentang keindahan yang lahir dari kepasrahan; sebuah pengingat bahwa kepergian bukanlah akhir, melainkan gerbang menuju kedamaian yang lebih besar. Filosofi higanbana mengajarkan bahwa setiap pertemuan, seindah apa pun, selalu mengandung janji perpisahan. Daunnya yang tak pernah bertemu dengan bunga adalah analogi sempurna tentang cinta yang tak bersatu, seperti dua hati yang merindukan satu sama lain namun terhalang oleh takdir. Tetapi, justru dalam keterpisahan itu, keduanya tetap saling melengkapi, seperti siang dan malam yang tak pernah bersatu namun selalu hadir bersama. Higanbana mengingatkan kita untuk menerima luka sebagai bagian dari perjalanan, seperti langit yang memeluk hujan demi menciptakan pelangi. Dalam keheningan sebuah ladang yang penuh dengan higanbana, waktu seolah berhenti. Bunga-bunga itu berbicara tanpa suara, menyampaikan pesan-pesan tentang kefanaan dan keabadian. Warnanya yang merah darah menggambarkan kenangan yang tak lekang oleh waktu, sementara bentuknya yang seperti tangan-tangan kecil melambai seolah mengucapkan salam terakhir. Ia adalah simbol dari apa yang pernah ada dan telah tiada, mengingatkan bahwa meskipun sesuatu hilang dari pandangan, jejaknya akan abadi di relung hati. Higanbana juga melambangkan keberanian untuk mekar di tengah keterasingan. Ia tumbuh sendirian di tempat yang sering dihindari oleh kehidupan lain, mengajarkan bahwa kesendirian bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan untuk tetap bertahan meski dunia enggan memahami. Seperti manusia yang tersisih karena berbeda, higanbana memilih untuk menjadi dirinya sendiri, mekar dengan segala keunikan dan misterinya. Keindahannya menjadi bukti bahwa keutuhan tidak selalu datang dari kebersamaan, tetapi dari keberanian untuk menerima diri. Di ujung setiap perpisahan, higanbana berbisik bahwa hidup adalah perjalanan yang penuh kehilangan namun juga penemuan. Ia mengajarkan kita untuk tidak takut melangkah, meskipun jalan yang ditempuh dipenuhi duri. Sebab, seperti bunga yang hanya mekar saat musim gugur tiba, setiap perpisahan adalah awal dari babak baru yang indah. Di tengah warna merahnya yang membakar, higanbana menjadi metafora tentang keabadian cinta yang tak lekang meski harus terpisah oleh waktu dan ruang. #Higanbana #RedSpiderLily #MaknaKehidupan #FilosofiBunga #KeindahanPerpisahan #RenunganHati #MekarDalamKesendirian #KisahTakdir #KehidupanDanKematian #daniar_afani

About