Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
How To Use
Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
Detail
@khwanruethaiwaiya:
ขวัญ 2_1_51(แฟนพลฯนันทวัฒน์💂)
Open In TikTok:
Region: TH
Saturday 27 May 2023 07:31:44 GMT
7
1
0
2
Music
Download
No Watermark .mp4 (
1.99MB
)
No Watermark(HD) .mp4 (
1.99MB
)
Watermark .mp4 (
0MB
)
Music .mp3
Comments
There are no more comments for this video.
To see more videos from user @khwanruethaiwaiya, please go to the Tikwm homepage.
Other Videos
🤲#rastrasewakottama
Réponse à @elizasheji how I used to draw women in my one piece phase #artstyle #animeirl #ibispaintx #anime #fyp #onepiece #nami #nicorobin
deadass why😭 #bf #gf #horseracing #foryou #fypシ #trends #funny #horse #xybca
- Deu a lógica, Klassificados 🤣💙 #gebe #aftereffectsedits #viraledit #football #cruzeiroesporteclube
Memalukan. Sangat memalukan. Kamu, seorang mahasiswi semester akhir yang tengah sibuk menyelesaikan skripsi, dipermalukan di hadapan seluruh kampus. Bukan karena nilai atau revisian yang ditolak dosen pembimbing—tapi karena aksi nekat adik temanmu sendiri. Yang Jungwon. Ia masih berseragam putih abu-abu, anak SMA yang berdiri di tengah kerumunan, membawa seikat bunga dan wajah penuh percaya diri. “Jungwon… nggak harus segini juga nembak Kakak,” bisikmu malu. “Ya emang kenapa? Biar semua orang tahu Jungwon suka sama Kakak dan mau jadi pacar Kakak!” soraknya lantang. Kerumunan mulai berbisik, beberapa merekam. Kamu ingin sekali menghilang dari tempat itu. Shinta, temanmu sekaligus kakaknya, datang tergesa dan menarik pergelangan tangan Jungwon. “Dek, ayo pulang.” “Enggak! Jungwon bakal tunggu di sini sampai Kak Y/N nerima!” Shinta melirikmu, menyuruhmu pergi. Kamu menurut. Tapi suara Jungwon terus menyusul langkahmu. “Kak! Jangan pergi! Jungwon padahal rela bolos sekolah cuma buat ketemu Kakak!” ... Video pengakuan Jungwon mendadak viral. Kamu ingin marah, tapi setelah itu dia menghilang bahkan jika bertemu tak berani menatap mata. Setelah lulus dan wisuda, komunikasi dengan teman-teman kuliahmu perlahan memudar—termasuk dengan Shinta. Sampai suatu hari, grup pertemananmu kembali aktif. Ada acara bakar-bakar di rumah Shinta. Kamu memutuskan datang, sekadar bersilaturahmi, meski sadar kemungkinan akan bertemu Jungwon lagi. Rencananya sederhana. Meminta maaf atas penolakan waktu itu. Lagipula kini kamu sudah punya kekasih. Walau belum pernah bertemu langsung—bahkan tidak tahu rupa, suara, atau gendernya—hubungan kalian cukup hangat lewat pesan teks. Kalian hanya saling percaya. ... Acara berlangsung menyenangkan. Namun kamu tak melihat Jungwon. Sebuah notifikasi muncul: Darl🤍 Kamu jadi ke reuni? Kamu Jadi. Ini lagi di rumah Shinta. Darl🤍 Sibuk nggak sekarang? Kamu Enggak. Ada apa? Darl🤍 Kangen. Mau dengar suara kamu. Kita belum pernah telponan, kan? Jantungmu berdebar. Tentu saja kamu mau. Dengan antusias kamu membalas. Kamu Ayo telponan! Tapi aku ke dalam dulu ya, di luar berisik. Kamu izin pada Shinta, lalu masuk ke dapur. Setelah menenangkan diri sejenak, kamu meneleponnya. “Ha… halo?” Tak ada jawaban. Tapi kamu mendengar suaramu sendiri terpantul… dari ponsel lain. “Lho? Kok suara aku mantul?” Kamu menoleh. Jungwon berdiri di sana, memegang ponsel dengan layar panggilan yang masih terhubung dengan milikmu. “Jungwon…?” “Kaget ya, Kak?” Jungwon melangkah maju. Kamu mundur, punggungmu membentur beton dingin. “Lucu ya. Giliran orang asing Kakak terima buat pacaran. Nggak tahu rupa, nggak tahu asal usul. Tapi Kakak percaya. Sementara Jungwon, yang nyata dan berdiri di depan Kakak, ditolak mentah-mentah.” “Jungwon, kamu permainin aku?” “Dengerin dulu.” Dia mengusap layar ponselnya, menampilkan semua pesan kalian. “Kakak bahkan nggak nanya siapa orang ini. Tapi langsung percaya begitu aja.” “Waktu itu kamu masih bocah! Wajar kakak nolak kamu. Otakmu aja belum cukup buat ngerjain ujian sekolah, apalagi mikirin soal cinta.” “Itu nggak ada hubungannya.” “Kakak nggak mau debat. Kakak juga nggak tahu kamu ternyata—” “Kalau dari awal Kakak tahu itu Jungwon… Kakak pasti nggak mau, kan?” Kamu terdiam. “Minggir, aku mau keluar.” Tapi Jungwon menahanmu, menaruh kedua tangannya di dinding, mengurungmu. “Sesusah itu ya, buat nerima Jungwon?” “Kamu belum dewasa. Belum pantes mikirin cinta.” “Emang dewasa menurut Kakak gimana? Kayak gini?” Tanpa aba-aba, Jungwon mencium bibirmu. Kamu kaget, menahan dadanya, tapi gerakanmu membuat bibirmu terluka. Kamu melotot. “Minggir.” “Itu dewasa menurut Kakak?” suaranya dingin. “Aku bilang minggir, Jungwon.” “Jangan tolak Jungwon. Kita lanjut aja, ya? Jungwon masih cinta sama Kakak.” ... #fyp #xybca #pov #povenhypen #jungwon #yangjungwon
About
Robot
Legal
Privacy Policy