@user88847059206730: #toy #amingtamangtimpla #childsplay #glowwithspark10 #TikTokPromote

Paintingkids
Paintingkids
Open In TikTok:
Region: PH
Sunday 25 June 2023 09:22:30 GMT
8763
111
2
3

Music

Download

Comments

dilda_handmade
dilda_handmade :
😂😂😂
2025-05-15 17:03:59
0
emmieshere
user11305208114 :
Te’hz
2023-08-05 10:58:04
0
To see more videos from user @user88847059206730, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Pengamat politik dan kebangsaan, Poniman Sutowidjoyo, menilai langkah-langkah politik Presiden Prabowo Subianto akhir-akhir ini menunjukkan adanya jarak yang semakin lebar antara dirinya dengan komunitas Islam, khususnya kalangan Islam tradisional. Poniman menyoroti dua hal yang dianggap menjadi indikator utama: pertama, ketidakhadiran Prabowo dalam berbagai acara keagamaan besar, termasuk Zikir Bersama dan Zikir Kebangsaan yang digelar oleh Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) pimpinan Habib Luthfi bin Yahya. Kedua, pencopotan Ahmad Muzani dari posisi Sekretaris Jenderal Partai Gerindra. Menurut Poniman, langkah mengganti Muzani memiliki implikasi politik yang jauh lebih dalam. “Selama ini Muzani dikenal sebagai tangan kanan Prabowo yang paling dekat dengan kelompok Islam, khususnya kalangan Nahdliyyin dan ulama pesantren. Pencopotan ini bukan sekadar rotasi internal, tapi bisa dibaca sebagai upaya membatasi akses dan pengaruh kelompok Islam tradisional di lingkar kekuasaan Prabowo,” tegasnya. Poniman memperingatkan, basis suara Prabowo pada Pemilu kemarin sebagian besar berasal dari dukungan umat Islam, terutama jaringan pesantren dan ulama yang melihatnya sebagai figur yang mau mendengar aspirasi umat. “Kalau simbol kedekatan itu dihilangkan, apalagi ditambah sikap jaga jarak secara simbolik dan fisik, maka akan terjadi erosi dukungan yang serius,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa politik bukan hanya soal kebijakan makro, tetapi juga soal simbol, representasi, dan rasa keterhubungan dengan pemilih. “Mengganti figur penghubung seperti Muzani dengan tokoh yang kurang punya akar di kalangan Islam tradisional adalah pesan yang akan ditangkap oleh umat. Dan pesan itu bukan pesan yang menenangkan,” pungkas Poniman. #Prabowo #PonimanSutowidjoyo #Muzani #Gerindra #IslamTradisional #Nahdliyyin #JATMAN #HabibLuthfi #ZikirKebangsaan #ZikirBersama #PolitikIslam #PrabowoDikritik #BasisIslam #Pesantren #Ulama #PrabowoVsIslamTradisional #KritikPrabowo #PolitikIndonesia #BeritaPolitik #OpiniPolitik
Pengamat politik dan kebangsaan, Poniman Sutowidjoyo, menilai langkah-langkah politik Presiden Prabowo Subianto akhir-akhir ini menunjukkan adanya jarak yang semakin lebar antara dirinya dengan komunitas Islam, khususnya kalangan Islam tradisional. Poniman menyoroti dua hal yang dianggap menjadi indikator utama: pertama, ketidakhadiran Prabowo dalam berbagai acara keagamaan besar, termasuk Zikir Bersama dan Zikir Kebangsaan yang digelar oleh Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) pimpinan Habib Luthfi bin Yahya. Kedua, pencopotan Ahmad Muzani dari posisi Sekretaris Jenderal Partai Gerindra. Menurut Poniman, langkah mengganti Muzani memiliki implikasi politik yang jauh lebih dalam. “Selama ini Muzani dikenal sebagai tangan kanan Prabowo yang paling dekat dengan kelompok Islam, khususnya kalangan Nahdliyyin dan ulama pesantren. Pencopotan ini bukan sekadar rotasi internal, tapi bisa dibaca sebagai upaya membatasi akses dan pengaruh kelompok Islam tradisional di lingkar kekuasaan Prabowo,” tegasnya. Poniman memperingatkan, basis suara Prabowo pada Pemilu kemarin sebagian besar berasal dari dukungan umat Islam, terutama jaringan pesantren dan ulama yang melihatnya sebagai figur yang mau mendengar aspirasi umat. “Kalau simbol kedekatan itu dihilangkan, apalagi ditambah sikap jaga jarak secara simbolik dan fisik, maka akan terjadi erosi dukungan yang serius,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa politik bukan hanya soal kebijakan makro, tetapi juga soal simbol, representasi, dan rasa keterhubungan dengan pemilih. “Mengganti figur penghubung seperti Muzani dengan tokoh yang kurang punya akar di kalangan Islam tradisional adalah pesan yang akan ditangkap oleh umat. Dan pesan itu bukan pesan yang menenangkan,” pungkas Poniman. #Prabowo #PonimanSutowidjoyo #Muzani #Gerindra #IslamTradisional #Nahdliyyin #JATMAN #HabibLuthfi #ZikirKebangsaan #ZikirBersama #PolitikIslam #PrabowoDikritik #BasisIslam #Pesantren #Ulama #PrabowoVsIslamTradisional #KritikPrabowo #PolitikIndonesia #BeritaPolitik #OpiniPolitik

About