@hianrhxjdb: Respondendo a @.lwby a Chiquitita que deu errado- É isso tiktok… estou magoada.

jujuolliver83938₫
jujuolliver83938₫
Open In TikTok:
Region: US
Saturday 21 October 2023 11:53:36 GMT
543
14
1
0

Music

Download

Comments

mariaraujo_07
Mariana Araújo :
👏👏👏
2024-01-27 03:37:30
0
To see more videos from user @hianrhxjdb, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Bogor, 2019 Sore itu, langit senja merekah seperti kelopak mawar terakhir yang enggan layu, dan angin menghembuskan aroma hujan yang belum sempat jatuh. Di Jalan Riau, sebuah lorong sempit berdiri sunyi, menanti langkah seorang gadis yang pulang dengan hati penuh harap dan rahasia. Namanya Adriana Yubelia. Siswi SMK dengan senyum lembut, seragam putih abu-abu yang membalut tubuhnya, dan mimpi-mimpi yang ia simpan rapi di sudut matanya kisah yang belum sempat diceritakan pada siapa pun. Lorong itu bukan tempat asing. Ia telah melewatinya berulang kali, di antara dinding yang pernah bergema tawa, dan lantai yang menyimpan jejak-jejak pulang yang ringan. Namun, senja itu berubah menjadi saksi bisu. Ada seseorang menunggu di sana bukan untuk menyapa, bukan untuk mengucap “hati-hati di jalan,” melainkan untuk menutup semua musim yang pernah ia jalani. CCTV merekamnya dengan dingin: seorang pria mendekat seperti bayangan yang tak sabar, menghujamkan dingin ke dada kirinya tak ada jerit, hanya napas yang terhenti di udara, langkah yang terhuyung, dan tubuh yang perlahan jatuh, seakan dunia berhenti berputar. Pelaku berbalik, menghilang di ujung lorong, meninggalkan jejak merah yang menggenang di aspal, dan pertanyaan yang tak akan pernah menemukan jawabnya. Warga berlari. Sirene meraung memecah keheningan sore. Namun nyawa itu telah pergi, membawa semua kata yang tak sempat diucapkan, semua mimpi yang belum sempat terlahir dari bisikan hati. Yang ganjil, CCTV telah merekam segalanya wajahnya terpahat jelas, geraknya terukir seperti luka yang membekas di udara. Kebenaran berdiri di depan mata, namun pintu keadilan tetap tertutup rapat. Kursi pengadilan hanya menjadi singgasana kosong, ditutupi debu waktu dan tatapan hampa, sementara lorong itu tetap berdiri, menjaga rahasia gelap yang enggan tersingkap oleh cahaya. Motifnya? Ada luka yang tak pernah sembuh, terpendam dalam diam dan bayang, sebuah dendam yang menunggu kesempatan, mengintai di lorong sunyi yang dulu menyimpan tawa. Ini bukan fakta yang bisa kita pegang pasti, melainkan sebuah ajakan untuk merenung bersama, mengenali bayang-bayang yang tersisa, dan menyelami rahasia di balik jejak merah yang menggenang. Untukmu, Adriana… semoga di setiap langkahmu kini, tak pernah ada lorong yang menyimpan bayangan, tak pernah ada senja yang berubah menjadi perpisahan, hanya jalan yang dipenuhi cahaya dan ketenangan, tempat semua mimpimu yang tertunda akhirnya bisa kau peluk tanpa rasa takut untuk melepaskannya🕊️. Follow @jejakTerakhir karena ada kisah yang terlalu perih untuk dilupakan, dan terlalu berharga untuk dibiarkan tenggelam di ujung senja. #Jejakterakhir #truecrime #information #foryou #fyp
Bogor, 2019 Sore itu, langit senja merekah seperti kelopak mawar terakhir yang enggan layu, dan angin menghembuskan aroma hujan yang belum sempat jatuh. Di Jalan Riau, sebuah lorong sempit berdiri sunyi, menanti langkah seorang gadis yang pulang dengan hati penuh harap dan rahasia. Namanya Adriana Yubelia. Siswi SMK dengan senyum lembut, seragam putih abu-abu yang membalut tubuhnya, dan mimpi-mimpi yang ia simpan rapi di sudut matanya kisah yang belum sempat diceritakan pada siapa pun. Lorong itu bukan tempat asing. Ia telah melewatinya berulang kali, di antara dinding yang pernah bergema tawa, dan lantai yang menyimpan jejak-jejak pulang yang ringan. Namun, senja itu berubah menjadi saksi bisu. Ada seseorang menunggu di sana bukan untuk menyapa, bukan untuk mengucap “hati-hati di jalan,” melainkan untuk menutup semua musim yang pernah ia jalani. CCTV merekamnya dengan dingin: seorang pria mendekat seperti bayangan yang tak sabar, menghujamkan dingin ke dada kirinya tak ada jerit, hanya napas yang terhenti di udara, langkah yang terhuyung, dan tubuh yang perlahan jatuh, seakan dunia berhenti berputar. Pelaku berbalik, menghilang di ujung lorong, meninggalkan jejak merah yang menggenang di aspal, dan pertanyaan yang tak akan pernah menemukan jawabnya. Warga berlari. Sirene meraung memecah keheningan sore. Namun nyawa itu telah pergi, membawa semua kata yang tak sempat diucapkan, semua mimpi yang belum sempat terlahir dari bisikan hati. Yang ganjil, CCTV telah merekam segalanya wajahnya terpahat jelas, geraknya terukir seperti luka yang membekas di udara. Kebenaran berdiri di depan mata, namun pintu keadilan tetap tertutup rapat. Kursi pengadilan hanya menjadi singgasana kosong, ditutupi debu waktu dan tatapan hampa, sementara lorong itu tetap berdiri, menjaga rahasia gelap yang enggan tersingkap oleh cahaya. Motifnya? Ada luka yang tak pernah sembuh, terpendam dalam diam dan bayang, sebuah dendam yang menunggu kesempatan, mengintai di lorong sunyi yang dulu menyimpan tawa. Ini bukan fakta yang bisa kita pegang pasti, melainkan sebuah ajakan untuk merenung bersama, mengenali bayang-bayang yang tersisa, dan menyelami rahasia di balik jejak merah yang menggenang. Untukmu, Adriana… semoga di setiap langkahmu kini, tak pernah ada lorong yang menyimpan bayangan, tak pernah ada senja yang berubah menjadi perpisahan, hanya jalan yang dipenuhi cahaya dan ketenangan, tempat semua mimpimu yang tertunda akhirnya bisa kau peluk tanpa rasa takut untuk melepaskannya🕊️. Follow @jejakTerakhir karena ada kisah yang terlalu perih untuk dilupakan, dan terlalu berharga untuk dibiarkan tenggelam di ujung senja. #Jejakterakhir #truecrime #information #foryou #fyp

About