@shcouture2: #اكسبلور #عبايات_سوداء #الهاشتاقات_للشيوخ #عبايات_شتوية #viral #TikTokShop #new

SHCOUTURE
SHCOUTURE
Open In TikTok:
Region: SA
Thursday 11 January 2024 23:42:47 GMT
297531
1435
29
66

Music

Download

Comments

_iu.62
Wahaj . :
فيه لون منها كحلي او رمادي ؟
2024-01-19 06:39:25
1
a1n492
🌴 :
توفرون منها قماش كامل اسود من دون مخمل
2024-01-13 09:59:53
0
asds98061
asds98061 :
مالقيتها 💔
2024-01-18 08:48:06
1
r_lixz
شمس :
كم يوم وتوصل؟
2024-01-19 19:04:41
1
m.all2
Mona :
نقدر نغير القماش ونخليه صيفي ؟
2024-01-15 11:54:22
1
lamiak4
Ljar🇸🇦 :
وش القماش؟
2024-01-13 20:20:14
1
l9ui__
7 :
وش نوع المخمل ؟
2024-01-19 22:23:19
1
l9ui__
7 :
وش نوع المخمل
2024-01-16 21:52:53
1
To see more videos from user @shcouture2, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

[Ilustrasi] Suatu ketika Kaum Quraisy yang memusuhi Rasulullah ﷺ sepakat untuk membunuhnya secara bersama-sama. Namun, Allah ﷻ mengungkapkan rencana tersebut kepada Rasulullah ﷺ melalui wahyu. Rasulullah pun memutuskan untuk berhijrah ke Madinah atas perintah Allah. Rasulullah ﷺ meminta Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat tidurnya dan mengenakan selimut hijau miliknya agar para pembunuh mengira Rasulullah masih berada di rumah. Ketika malam tiba, para pemuda Quraisy mengepung rumah Rasulullah. Namun, Allah melindunginya, dan beliau keluar dari rumah tanpa terlihat oleh mereka. Abu Bakar As-Siddiq telah diberitahu sebelumnya bahwa ia akan menemani Rasulullah dalam hijrah.  Rasulullah dan Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur selama tiga hari untuk menghindari pengejaran kaum Quraisy. Selama mereka bersembunyi, Abdullah bin Abu Bakar, putra Abu Bakar, bertugas mengumpulkan informasi tentang rencana Quraisy dan menyampaikannya kepada mereka setiap malam. Asma binti Abu Bakar, putri Abu Bakar bertugas mengantarkan makanan, ia juga dikenal sebagai dzatun nithaqain (pemilik dua sabuk), karena dia menggunakan sabuknya untuk mengikat bekal makanan yang dibawanya ke Gua Tsur.  Sedangkan seorang penggembala milik keluarga Abu Bakar menghapus jejak perjalanan mereka dengan menggiring domba-dombanya di jalan yang sama. Dalam perjalanan menuju Madinah, Abu Bakar selalu berjalan dengan hati-hati. Kadang ia berjalan di depan Rasulullah untuk memastikan tidak ada bahaya, lalu berpindah ke belakang untuk melindungi beliau dari ancaman yang mungkin datang dari belakang. Abu Bakar mengorbankan hampir seluruh hartanya untuk perjalanan hijrah ini. Bahkan, ketika ia pergi bersama Rasulullah, ia hanya meninggalkan sedikit harta untuk keluarganya. Ketika ditanya oleh ayahnya, Abu Quhafah, apa yang ia tinggalkan untuk keluarganya, Asma menjawab dengan bijak bahwa ia meninggalkan Allah dan Rasul-Nya sebagai bekal, meskipun sebenarnya harta mereka telah habis. Setelah keadaan aman, Rasulullah dan Abu Bakar melanjutkan perjalanan. Mereka dibantu oleh seorang pemandu yang bernama Abdullah bin Uraiqit, yang meskipun masih musyrik, dipercaya untuk menunjukkan jalan. Perjalanan dilakukan dengan penuh kehati-hatian, melalui rute yang jarang dilalui orang. Ketika mereka bertemu dengan Suraqah bin Malik, yang berusaha menangkap Rasulullah demi hadiah dari Quraisy, Allah melindungi mereka dengan membuat kaki kuda Suraqah terperosok ke tanah. Suraqah akhirnya meminta ampun dan diizinkan kembali. Dan berjanji akan melindungi Rasulullah dari musuh lain yang ingin mengejar.  Setelah melewati perjalanan yang panjang dan penuh cobaan, Rasulullah dan Abu Bakar tiba di Quba, di pinggiran Madinah. Rasulullah tinggal di sana selama beberapa hari dan membangun masjid pertama dalam Islam, Masjid Quba. Kemudian, beliau melanjutkan perjalanan ke pusat Madinah dan disambut dengan penuh kegembiraan oleh penduduk Anshar, yang telah menantikan kedatangannya. Perjuangan Abu Bakar As-Siddiq dalam hijrah menunjukkan keimanannya yang luar biasa, kecintaannya yang mendalam kepada Rasulullah ﷺ, dan ketulusannya dalam mendukung dakwah Islam. Tidak mengherankan jika Abu Bakar menjadi sahabat yang paling dicintai Rasulullah dan diberi gelar Ash-Shiddiq karena kejujuran dan kesetiaannya. Semoga Allah ridhoi. (Wallahu a'lam)  #nabimuhammad #abubakar #hijrah #sahabatnabi #rasulullah #allahummashollialasayyidinamuhammad #sejarahsahabat #sejarahislam #sejarahnabi #hijrahnabi #mekkah #madinah #videoislami #muslim #islam #umartheseries #movie #fyp #4upage #fypage #foryou #foryoupage #trending
[Ilustrasi] Suatu ketika Kaum Quraisy yang memusuhi Rasulullah ﷺ sepakat untuk membunuhnya secara bersama-sama. Namun, Allah ﷻ mengungkapkan rencana tersebut kepada Rasulullah ﷺ melalui wahyu. Rasulullah pun memutuskan untuk berhijrah ke Madinah atas perintah Allah. Rasulullah ﷺ meminta Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat tidurnya dan mengenakan selimut hijau miliknya agar para pembunuh mengira Rasulullah masih berada di rumah. Ketika malam tiba, para pemuda Quraisy mengepung rumah Rasulullah. Namun, Allah melindunginya, dan beliau keluar dari rumah tanpa terlihat oleh mereka. Abu Bakar As-Siddiq telah diberitahu sebelumnya bahwa ia akan menemani Rasulullah dalam hijrah. Rasulullah dan Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur selama tiga hari untuk menghindari pengejaran kaum Quraisy. Selama mereka bersembunyi, Abdullah bin Abu Bakar, putra Abu Bakar, bertugas mengumpulkan informasi tentang rencana Quraisy dan menyampaikannya kepada mereka setiap malam. Asma binti Abu Bakar, putri Abu Bakar bertugas mengantarkan makanan, ia juga dikenal sebagai dzatun nithaqain (pemilik dua sabuk), karena dia menggunakan sabuknya untuk mengikat bekal makanan yang dibawanya ke Gua Tsur. Sedangkan seorang penggembala milik keluarga Abu Bakar menghapus jejak perjalanan mereka dengan menggiring domba-dombanya di jalan yang sama. Dalam perjalanan menuju Madinah, Abu Bakar selalu berjalan dengan hati-hati. Kadang ia berjalan di depan Rasulullah untuk memastikan tidak ada bahaya, lalu berpindah ke belakang untuk melindungi beliau dari ancaman yang mungkin datang dari belakang. Abu Bakar mengorbankan hampir seluruh hartanya untuk perjalanan hijrah ini. Bahkan, ketika ia pergi bersama Rasulullah, ia hanya meninggalkan sedikit harta untuk keluarganya. Ketika ditanya oleh ayahnya, Abu Quhafah, apa yang ia tinggalkan untuk keluarganya, Asma menjawab dengan bijak bahwa ia meninggalkan Allah dan Rasul-Nya sebagai bekal, meskipun sebenarnya harta mereka telah habis. Setelah keadaan aman, Rasulullah dan Abu Bakar melanjutkan perjalanan. Mereka dibantu oleh seorang pemandu yang bernama Abdullah bin Uraiqit, yang meskipun masih musyrik, dipercaya untuk menunjukkan jalan. Perjalanan dilakukan dengan penuh kehati-hatian, melalui rute yang jarang dilalui orang. Ketika mereka bertemu dengan Suraqah bin Malik, yang berusaha menangkap Rasulullah demi hadiah dari Quraisy, Allah melindungi mereka dengan membuat kaki kuda Suraqah terperosok ke tanah. Suraqah akhirnya meminta ampun dan diizinkan kembali. Dan berjanji akan melindungi Rasulullah dari musuh lain yang ingin mengejar. Setelah melewati perjalanan yang panjang dan penuh cobaan, Rasulullah dan Abu Bakar tiba di Quba, di pinggiran Madinah. Rasulullah tinggal di sana selama beberapa hari dan membangun masjid pertama dalam Islam, Masjid Quba. Kemudian, beliau melanjutkan perjalanan ke pusat Madinah dan disambut dengan penuh kegembiraan oleh penduduk Anshar, yang telah menantikan kedatangannya. Perjuangan Abu Bakar As-Siddiq dalam hijrah menunjukkan keimanannya yang luar biasa, kecintaannya yang mendalam kepada Rasulullah ﷺ, dan ketulusannya dalam mendukung dakwah Islam. Tidak mengherankan jika Abu Bakar menjadi sahabat yang paling dicintai Rasulullah dan diberi gelar Ash-Shiddiq karena kejujuran dan kesetiaannya. Semoga Allah ridhoi. (Wallahu a'lam) #nabimuhammad #abubakar #hijrah #sahabatnabi #rasulullah #allahummashollialasayyidinamuhammad #sejarahsahabat #sejarahislam #sejarahnabi #hijrahnabi #mekkah #madinah #videoislami #muslim #islam #umartheseries #movie #fyp #4upage #fypage #foryou #foryoupage #trending

About