@haneen_6388: #سوف-نبقي-هنا♥🥹

𝓗𝓪𝓷𝓮𝓮𝓷
𝓗𝓪𝓷𝓮𝓮𝓷
Open In TikTok:
Region: EG
Saturday 13 January 2024 10:26:47 GMT
211476
3846
65
961

Music

Download

Comments

abed2646
ㄔABEDㄔ :
لمتحان التجريبي تبع الرياضيات اضيتو ادرس طول اليل وسلخته نومي وراح علي لمتحان🤣
2024-05-14 19:07:40
8
withoutnamee1212
Aromatic candle🕯️🖤 :
♥️♥️♥️♥️بتوفيق
2024-05-05 14:33:57
5
user8517600726141
Rama :
يارب اجيب درجه حلوه في تالته ثانوي
2024-08-24 15:31:58
7
user9455378884140
Eman :
توفيقك ياارب 😍
2024-08-27 15:25:13
4
elisaamin09
✍︎☯︎𝓐𝓘̇𝓘𝓩𝓐𖨆☔︎😇 :
حلمي 😭😭😭😭
2024-06-04 18:34:07
3
bouaktlijrn
wesh :
يارب اطلب منك النجاح 🥰
2024-10-16 20:19:26
1
samia.fer3
samia :
الله اوفق الجميع يا رب ❤️
2024-09-22 02:36:39
1
8ro_za
روزه :
يارب 😔انجح
2024-06-30 10:00:29
1
To see more videos from user @haneen_6388, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Sebagaimana diceritakan dalam kitab Sirah Nabawiyah karya Ibnu Hisyam, ketika nabi hendak masuk ke rumahnya pasca berdakwah, Khadijah menyambut nabi di depan pintu. Ketika hendak berdiri, ia diminta tetap di tempatnya, karena posisinya sedang menyusui Sayyidah Siti Fatimah Az-Zahra. Dulunya Khadijah seorang bangsawan, kini kekayaannya habis untuk keperluan dakwah nabi. Sering kali tidak punya makanan, bahkan saat menyusui Fatimah, yang keluar bukan asi, tetapi darah. Berhubung nabi lelah usai berdakwah, nabi memindahkan Fatimah ke tempat tidur. Seketika nabi berbaring dipangkuan Khadijah. Di saat tertidur, Khadijah membelai kepala Rasulullah dengan kelembutan dan kasih sayang. Tak terasa air matanya jatuh di pipi nabi, sehingga nabi terjaga dari tidurnya. “Dahulu engkau wanita mulia dan bangsawan. Kini engkau dihina oleh orang lain. Semua orang menjauhimu. Kekayaanmu habis. Apakah engkau menyesal bersuamikan Muhammad?,” tanya nabi pada Khadijah. “Wahai suamiku dan nabi Allah. Bukan itu yang kami tangisi. Kemuliaan dan kekayaan yang kami miliki, diserahkan pada Allah dan Rasul-Nya. Sekarang kami tak punya apa-apa, tetapi engkau terus memperjuangkan agama ini. Seandainya aku mati, namun perjuangan ini belum selesai. Maka galilah lubang kuburku. Ambillah tulang belulangku untuk dijadikan jembatan menyeberangi sungai atau lautan,” jawab Khadijah. Tulang-tulang itulah yang menjadi jembatan agar nabi bisa berjumpa dengan manusia dan melanjutkan dakwahnya, serta mengingatkan pada manusia tentang kebesaran Allah. Di saat Khadijah terbaring sakit (menjelang ajal kematian). Sebagai istri, ia meminta maaf pada nabi, dikhawatirkan kurang berbakti pada Rasulullah. Mendengar permohonan maaf itu, sontak nabi mengatakan bahwa Khadijah telah mendukung dakwah Islam secara penuh dan benar-benar berbakti pada suami. Di saat yang berbeda, Khadijah memanggil putrinya Fatimah sambil berbisik bahwa ajalnya akan tiba. Yang ia takutkan adalah siksa kubur. Oleh karenanya, ia meminta tolong kepada Fatimah untuk memintakan sorban yang biasa dipakai saat menerima wahyu dari Allah. Dirinya merasa malu dan takut untuk mengatakan hal itu pada nabi. Sehingga ia meminta tolong pada anaknya. Diketahui, sorban itu akan dijadikan kain kafan. Mendengar hal itu, nabi mengatakan, Allah telah menyiapkan surga untuk istrinya. Di saat yang sama, Khadijah menghembuskan nafas terakhir di pangkuan suami tercinta. Dekapan nabi menumpahkan air matanya serta orang-orang yang ada di sekitar itu. #khadijah #rasulullah #nabimuhammad #fyp #fypage
Sebagaimana diceritakan dalam kitab Sirah Nabawiyah karya Ibnu Hisyam, ketika nabi hendak masuk ke rumahnya pasca berdakwah, Khadijah menyambut nabi di depan pintu. Ketika hendak berdiri, ia diminta tetap di tempatnya, karena posisinya sedang menyusui Sayyidah Siti Fatimah Az-Zahra. Dulunya Khadijah seorang bangsawan, kini kekayaannya habis untuk keperluan dakwah nabi. Sering kali tidak punya makanan, bahkan saat menyusui Fatimah, yang keluar bukan asi, tetapi darah. Berhubung nabi lelah usai berdakwah, nabi memindahkan Fatimah ke tempat tidur. Seketika nabi berbaring dipangkuan Khadijah. Di saat tertidur, Khadijah membelai kepala Rasulullah dengan kelembutan dan kasih sayang. Tak terasa air matanya jatuh di pipi nabi, sehingga nabi terjaga dari tidurnya. “Dahulu engkau wanita mulia dan bangsawan. Kini engkau dihina oleh orang lain. Semua orang menjauhimu. Kekayaanmu habis. Apakah engkau menyesal bersuamikan Muhammad?,” tanya nabi pada Khadijah. “Wahai suamiku dan nabi Allah. Bukan itu yang kami tangisi. Kemuliaan dan kekayaan yang kami miliki, diserahkan pada Allah dan Rasul-Nya. Sekarang kami tak punya apa-apa, tetapi engkau terus memperjuangkan agama ini. Seandainya aku mati, namun perjuangan ini belum selesai. Maka galilah lubang kuburku. Ambillah tulang belulangku untuk dijadikan jembatan menyeberangi sungai atau lautan,” jawab Khadijah. Tulang-tulang itulah yang menjadi jembatan agar nabi bisa berjumpa dengan manusia dan melanjutkan dakwahnya, serta mengingatkan pada manusia tentang kebesaran Allah. Di saat Khadijah terbaring sakit (menjelang ajal kematian). Sebagai istri, ia meminta maaf pada nabi, dikhawatirkan kurang berbakti pada Rasulullah. Mendengar permohonan maaf itu, sontak nabi mengatakan bahwa Khadijah telah mendukung dakwah Islam secara penuh dan benar-benar berbakti pada suami. Di saat yang berbeda, Khadijah memanggil putrinya Fatimah sambil berbisik bahwa ajalnya akan tiba. Yang ia takutkan adalah siksa kubur. Oleh karenanya, ia meminta tolong kepada Fatimah untuk memintakan sorban yang biasa dipakai saat menerima wahyu dari Allah. Dirinya merasa malu dan takut untuk mengatakan hal itu pada nabi. Sehingga ia meminta tolong pada anaknya. Diketahui, sorban itu akan dijadikan kain kafan. Mendengar hal itu, nabi mengatakan, Allah telah menyiapkan surga untuk istrinya. Di saat yang sama, Khadijah menghembuskan nafas terakhir di pangkuan suami tercinta. Dekapan nabi menumpahkan air matanya serta orang-orang yang ada di sekitar itu. #khadijah #rasulullah #nabimuhammad #fyp #fypage

About