@sajiku_thebest: #fyp #fypシ

Leniiiiiiiiiiiiii🦸
Leniiiiiiiiiiiiii🦸
Open In TikTok:
Region: ID
Thursday 22 February 2024 01:58:08 GMT
15542
1284
0
107

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @sajiku_thebest, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Creating your Own Privilege Waktu pertama kalinya salah satu postingan yang aku buat di Tiktok viral, ada salah satu diskusi yang membuat aku terdiam ketika membacanya di kolom komentar. Nadanya kurang lebih: “Kakak mah enak nyoba semuanya, aku mau nyoba sesuatu udah terkendala duluan sama dana yang nggak memadai..” Lalu beberapa teman-teman lain bersahut-sahutan meng amini apa yang disampaikan olehnya. Aku tertegun karena dulu aku sempat ada di posisi itu. Posisi dimana merasa, orang berhak mendapatkan apa yang dia mau, karena dia punya A, karena orang tuanya kerja B, karena keluarganya punya tingkat ekonomi yang X. Sampai akhirnya aku merasa, menelisik privilege orang lain memang tidak akan ada habisnya dan itu menjadi salah satu excuse yang bikin aku mandeg karena merasa selalu insecure dan nggak bisa dapetin sesuatu karena nggak pantes. Let me tell you my own story. Lahir dari Ibu yang luar biasa yang mohon maaf tidak terlalu beruntung di pendidikan karena hanya bisa menyelesaikan jenjang sekolah dasar. Dan Ayah yang bekerja di salah satu perusahaan swasta yang bisa dibilang gaji yang beliau dapatkan memang cukup tapi tidak bisa lebih untuk kami bisa selalu jalan jalan keluarga setiap tahun. Cukup untuk sekolah, cukup untuk makan. Sehingga, aku yang dari dulu sudah terpapar bacaan bacaan Andrea Hirata tentang luasnta dunia ini selalu merasa kepikiran “Gimana ya bisa jalan-jalan jauh, jalan-jalan ke luar negeri..” bener banget. Aku bersykur, privilege terbesar yang aku miliki adalah orang tua yang support sepenuhnya pendidikan anaknya. Ibuku yang tidak segan bertanya ke siapapun untuk dapetin yang terbaik buat sekolah anaknya. Sampai akhirnya aku selalu bisa sekolah di tempat tempat terbaik di kotaku. Privilege nya tercipta sendiri. Makin besar, makin berasa hidup nggak bisa disini-sini aja bikin aku cari cara supaya bisa merantau jauh untuk dapatin pengalaman berharga yang mungkin aku nggak akan dapat kalau hanya stay di satu tempat saja. Akhirnya aku berupaya untuk mencari segala resource informasi yang free didapatkan di internet. Mulai dari scholarship, fellowship, dan apapun itu. Most of perjalanan luar negeri yang aku lakukan, dibiayain free tanpa keluar uang sepeserpun untuk pengurusan perjalanannya kecuali passport. Aku bersyukur, Allah bantu perjalananku. Walau tidak selalu mudah, tapi janji-Nya untuk selalu mendampingi hamba-Nya tidak pernah dusta. Allah Maha Baik. Semoga teman-teman bisa menciptakan your own privilege yaa. Berjalan di jalan terbaik yang kalian punya. Dan tidak perlu melihat kiri kanan, jalannya seperti apa 🫶 Terima kasih untuk orang tua ku, yang selalu memberikan kebebasan anak perempuannya memilih langkah seperti apa yang ia ingin ambil dikehidupannya 🤗 #fyp #fypシ゚viral #scholarship #yseali #ysealiacademicfellowship #ysealiprogram #iisma #scholarshiptips #usa
Creating your Own Privilege Waktu pertama kalinya salah satu postingan yang aku buat di Tiktok viral, ada salah satu diskusi yang membuat aku terdiam ketika membacanya di kolom komentar. Nadanya kurang lebih: “Kakak mah enak nyoba semuanya, aku mau nyoba sesuatu udah terkendala duluan sama dana yang nggak memadai..” Lalu beberapa teman-teman lain bersahut-sahutan meng amini apa yang disampaikan olehnya. Aku tertegun karena dulu aku sempat ada di posisi itu. Posisi dimana merasa, orang berhak mendapatkan apa yang dia mau, karena dia punya A, karena orang tuanya kerja B, karena keluarganya punya tingkat ekonomi yang X. Sampai akhirnya aku merasa, menelisik privilege orang lain memang tidak akan ada habisnya dan itu menjadi salah satu excuse yang bikin aku mandeg karena merasa selalu insecure dan nggak bisa dapetin sesuatu karena nggak pantes. Let me tell you my own story. Lahir dari Ibu yang luar biasa yang mohon maaf tidak terlalu beruntung di pendidikan karena hanya bisa menyelesaikan jenjang sekolah dasar. Dan Ayah yang bekerja di salah satu perusahaan swasta yang bisa dibilang gaji yang beliau dapatkan memang cukup tapi tidak bisa lebih untuk kami bisa selalu jalan jalan keluarga setiap tahun. Cukup untuk sekolah, cukup untuk makan. Sehingga, aku yang dari dulu sudah terpapar bacaan bacaan Andrea Hirata tentang luasnta dunia ini selalu merasa kepikiran “Gimana ya bisa jalan-jalan jauh, jalan-jalan ke luar negeri..” bener banget. Aku bersykur, privilege terbesar yang aku miliki adalah orang tua yang support sepenuhnya pendidikan anaknya. Ibuku yang tidak segan bertanya ke siapapun untuk dapetin yang terbaik buat sekolah anaknya. Sampai akhirnya aku selalu bisa sekolah di tempat tempat terbaik di kotaku. Privilege nya tercipta sendiri. Makin besar, makin berasa hidup nggak bisa disini-sini aja bikin aku cari cara supaya bisa merantau jauh untuk dapatin pengalaman berharga yang mungkin aku nggak akan dapat kalau hanya stay di satu tempat saja. Akhirnya aku berupaya untuk mencari segala resource informasi yang free didapatkan di internet. Mulai dari scholarship, fellowship, dan apapun itu. Most of perjalanan luar negeri yang aku lakukan, dibiayain free tanpa keluar uang sepeserpun untuk pengurusan perjalanannya kecuali passport. Aku bersyukur, Allah bantu perjalananku. Walau tidak selalu mudah, tapi janji-Nya untuk selalu mendampingi hamba-Nya tidak pernah dusta. Allah Maha Baik. Semoga teman-teman bisa menciptakan your own privilege yaa. Berjalan di jalan terbaik yang kalian punya. Dan tidak perlu melihat kiri kanan, jalannya seperti apa 🫶 Terima kasih untuk orang tua ku, yang selalu memberikan kebebasan anak perempuannya memilih langkah seperti apa yang ia ingin ambil dikehidupannya 🤗 #fyp #fypシ゚viral #scholarship #yseali #ysealiacademicfellowship #ysealiprogram #iisma #scholarshiptips #usa

About