@marsbyghc: These are some tips that every guy needs to know! We are taking care of our selves all 2024! #menshealth #tipsformen #tipsforguys

Mars by GHC
Mars by GHC
Open In TikTok:
Region: US
Thursday 22 February 2024 18:06:03 GMT
1764
32
0
3

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @marsbyghc, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Kebahagiaan adalah tujuan yang dicari oleh hampir setiap manusia. Namun, pertanyaannya adalah: apakah kebahagiaan sejati datang dari hubungan dengan orang lain, atau justru dari dalam diri sendiri? Sejak zaman dahulu, para filsuf, psikolog, dan pemuka spiritual telah memperdebatkan apakah manusia membutuhkan koneksi sosial untuk merasa utuh, atau apakah kebahagiaan dapat ditemukan secara mandiri tanpa ketergantungan pada orang lain. Secara biologis, manusia adalah makhluk sosial. Studi dalam psikologi menunjukkan bahwa hubungan yang sehat dapat meningkatkan kesejahteraan emosional, memperpanjang usia, dan mengurangi stres. Namun, ada juga pandangan bahwa terlalu bergantung pada orang lain untuk kebahagiaan dapat menjadi jebakan emosional yang berbahaya, membuat seseorang rentan terhadap kekecewaan dan kehilangan diri sendiri dalam relasi. [Spiritualitas dan Kebahagiaan] Spiritualitas sering kali dikaitkan dengan kebahagiaan yang lebih dalam, yang tidak bergantung pada keadaan eksternal. Dalam berbagai tradisi spiritual, kebahagiaan sejati dianggap sebagai sesuatu yang berasal dari dalam diri, bukan dari pencapaian materi atau hubungan dengan orang lain. • Buddhisme, misalnya, mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati berasal dari pemahaman akan ketidakkekalan dan pelepasan dari keterikatan duniawi. Penderitaan terjadi ketika seseorang terlalu melekat pada orang lain atau situasi tertentu, sedangkan kedamaian datang dari penerimaan dan keseimbangan batin. • Tradisi Kristen dan Sufi, di sisi lain, melihat kebahagiaan sebagai hubungan yang mendalam dengan Tuhan, di mana seseorang menemukan kepuasan yang lebih besar dibandingkan dengan kebahagiaan yang berasal dari hubungan manusiawi semata. • Psikologi positif juga menegaskan pentingnya kebahagiaan intrinsik, yaitu kemampuan untuk merasa puas dan bahagia tanpa harus bergantung pada faktor eksternal. [Kemandirian Emosional: Apakah Itu Berarti Menjauhi Orang Lain?] Kemandirian emosional bukan berarti menutup diri dari dunia atau menjadi sepenuhnya tidak membutuhkan orang lain. Sebaliknya, ini adalah kemampuan untuk tetap stabil secara emosional terlepas dari situasi eksternal dan interaksi sosial. Orang yang memiliki kemandirian emosional tetap bisa menikmati hubungan yang sehat, tetapi mereka tidak menggantungkan kebahagiaannya sepenuhnya pada hubungan tersebut. Beberapa tanda seseorang memiliki kemandirian emosional yang sehat antara lain: • Mampu merasa bahagia meskipun sendirian • Tidak takut akan kesendirian dan tidak merasa perlu selalu mendapat validasi dari orang lain • Dapat mengelola emosi tanpa terlalu bergantung pada dukungan eksternal • Memiliki tujuan hidup yang berasal dari diri sendiri, bukan sekadar mengikuti harapan orang lain Namun, kemandirian emosional juga memiliki batas. Terlalu menekankan pada kemandirian bisa membuat seseorang menutup diri dari dukungan sosial yang sebenarnya bermanfaat. Oleh karena itu, keseimbangan antara keterhubungan dengan orang lain dan ketahanan emosional pribadi adalah kunci. [Hubungan Sosial dan Kebahagiaan: Perlu Tapi Tidak Mutlak] Walaupun memiliki hubungan sosial yang sehat bisa meningkatkan kebahagiaan, menganggap bahwa kebahagiaan hanya bisa didapat dari orang lain adalah kesalahan besar. Psikolog Ed Diener dalam studinya tentang kebahagiaan menemukan bahwa individu yang memiliki hubungan sosial yang kuat memang cenderung lebih bahagia, tetapi kebahagiaan mereka juga dipengaruhi oleh faktor internal seperti sikap hidup dan makna yang mereka berikan pada kehidupan. Di sisi lain, Viktor Frankl, seorang psikolog yang selamat dari Holocaust, menekankan bahwa kebahagiaan sejati berasal dari menemukan makna dalam hidup, bukan sekadar dari hubungan interpersonal. Orang yang memiliki tujuan hidup yang mendalam dapat merasa bahagia bahkan dalam keadaan sulit, meskipun mereka sedang sendirian. #psikologi #spiritual #bahagia #spiritualitas #mandiri
Kebahagiaan adalah tujuan yang dicari oleh hampir setiap manusia. Namun, pertanyaannya adalah: apakah kebahagiaan sejati datang dari hubungan dengan orang lain, atau justru dari dalam diri sendiri? Sejak zaman dahulu, para filsuf, psikolog, dan pemuka spiritual telah memperdebatkan apakah manusia membutuhkan koneksi sosial untuk merasa utuh, atau apakah kebahagiaan dapat ditemukan secara mandiri tanpa ketergantungan pada orang lain. Secara biologis, manusia adalah makhluk sosial. Studi dalam psikologi menunjukkan bahwa hubungan yang sehat dapat meningkatkan kesejahteraan emosional, memperpanjang usia, dan mengurangi stres. Namun, ada juga pandangan bahwa terlalu bergantung pada orang lain untuk kebahagiaan dapat menjadi jebakan emosional yang berbahaya, membuat seseorang rentan terhadap kekecewaan dan kehilangan diri sendiri dalam relasi. [Spiritualitas dan Kebahagiaan] Spiritualitas sering kali dikaitkan dengan kebahagiaan yang lebih dalam, yang tidak bergantung pada keadaan eksternal. Dalam berbagai tradisi spiritual, kebahagiaan sejati dianggap sebagai sesuatu yang berasal dari dalam diri, bukan dari pencapaian materi atau hubungan dengan orang lain. • Buddhisme, misalnya, mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati berasal dari pemahaman akan ketidakkekalan dan pelepasan dari keterikatan duniawi. Penderitaan terjadi ketika seseorang terlalu melekat pada orang lain atau situasi tertentu, sedangkan kedamaian datang dari penerimaan dan keseimbangan batin. • Tradisi Kristen dan Sufi, di sisi lain, melihat kebahagiaan sebagai hubungan yang mendalam dengan Tuhan, di mana seseorang menemukan kepuasan yang lebih besar dibandingkan dengan kebahagiaan yang berasal dari hubungan manusiawi semata. • Psikologi positif juga menegaskan pentingnya kebahagiaan intrinsik, yaitu kemampuan untuk merasa puas dan bahagia tanpa harus bergantung pada faktor eksternal. [Kemandirian Emosional: Apakah Itu Berarti Menjauhi Orang Lain?] Kemandirian emosional bukan berarti menutup diri dari dunia atau menjadi sepenuhnya tidak membutuhkan orang lain. Sebaliknya, ini adalah kemampuan untuk tetap stabil secara emosional terlepas dari situasi eksternal dan interaksi sosial. Orang yang memiliki kemandirian emosional tetap bisa menikmati hubungan yang sehat, tetapi mereka tidak menggantungkan kebahagiaannya sepenuhnya pada hubungan tersebut. Beberapa tanda seseorang memiliki kemandirian emosional yang sehat antara lain: • Mampu merasa bahagia meskipun sendirian • Tidak takut akan kesendirian dan tidak merasa perlu selalu mendapat validasi dari orang lain • Dapat mengelola emosi tanpa terlalu bergantung pada dukungan eksternal • Memiliki tujuan hidup yang berasal dari diri sendiri, bukan sekadar mengikuti harapan orang lain Namun, kemandirian emosional juga memiliki batas. Terlalu menekankan pada kemandirian bisa membuat seseorang menutup diri dari dukungan sosial yang sebenarnya bermanfaat. Oleh karena itu, keseimbangan antara keterhubungan dengan orang lain dan ketahanan emosional pribadi adalah kunci. [Hubungan Sosial dan Kebahagiaan: Perlu Tapi Tidak Mutlak] Walaupun memiliki hubungan sosial yang sehat bisa meningkatkan kebahagiaan, menganggap bahwa kebahagiaan hanya bisa didapat dari orang lain adalah kesalahan besar. Psikolog Ed Diener dalam studinya tentang kebahagiaan menemukan bahwa individu yang memiliki hubungan sosial yang kuat memang cenderung lebih bahagia, tetapi kebahagiaan mereka juga dipengaruhi oleh faktor internal seperti sikap hidup dan makna yang mereka berikan pada kehidupan. Di sisi lain, Viktor Frankl, seorang psikolog yang selamat dari Holocaust, menekankan bahwa kebahagiaan sejati berasal dari menemukan makna dalam hidup, bukan sekadar dari hubungan interpersonal. Orang yang memiliki tujuan hidup yang mendalam dapat merasa bahagia bahkan dalam keadaan sulit, meskipun mereka sedang sendirian. #psikologi #spiritual #bahagia #spiritualitas #mandiri

About