Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
How To Use
Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
Detail
@lberaldo.aep: Esqueçam que ele foi humilhado pelo Olmo 😞 #lucasberaldo #beraldo #defender #seleçãobrasileira #brasil #fyp #edit #beraldoaep
Beraldo.aep
Open In TikTok:
Region: BR
Wednesday 27 March 2024 18:18:03 GMT
56929
2397
15
66
Music
Download
No Watermark .mp4 (
2.42MB
)
No Watermark(HD) .mp4 (
2.27MB
)
Watermark .mp4 (
0MB
)
Music .mp3
Comments
່ :
Send the overlay of the grey layer plz
2024-03-28 11:19:47
1
Olivzxw07 :
se fosse o murillo...💀
2024-04-30 21:35:49
3
︎ ︎︎ :
@✰ 𝐋𝐔𝐃𝐙 ✰ il s’est pris un crochet au début MDRR
2024-03-28 12:09:04
0
kosong :
👍
2025-07-26 12:19:47
0
Cherine :
🥰🥰🥰
2025-07-08 18:20:59
0
arthursiqueiraoli :
🥰
2025-01-20 14:26:15
0
To see more videos from user @lberaldo.aep, please go to the Tikwm homepage.
Other Videos
#paulista #sp #fy
Indonesia vs Malaysia Ambalat bagian 2 #beritaterkini #beritaindonesia #beritatiktok #blokambalat #fypシ゚
𝐒𝐎𝐔𝐕𝐄𝐍𝐈𝐑𝐒 ✨ @inkonnuu . . Edit by @rap_art.1 #inko #inkonnu #inkonnu👽 #souvenirs #snor #furelise #bo9al #madd #shobee #morocco #dollypran #7liwa #tagne #morad #babygang #moroccanrap #maghribi #camelion #moroccantiktok #moroccanrap
A população de Conceição do Jacuípe recebeu com grande entusiasmo a reabertura da Praça Benjamin Costa, realizada na manhã desta quarta-feira (2). A obra de requalificação moderniza e humaniza o espaço, proporcionando dignidade aos moradores e visitantes. O local foi revitalizado com iluminação em LED, piso intertravado, fonte luminosa, rampas de acesso, parque infantil e um sofisticado projeto de paisagismo.
☺️
Kamu sudah lima tahun bekerja di perusahaan teknologi terbesar di Seoul—Park Group. CEO-nya, Park Jeongwoo, terkenal nyebelin: jarang senyum, bicara seperlunya, tatapan matanya tajam seperti bisa membekukan siapa saja. Semua orang di perusahaan bilang dia itu “robot” karena nggak pernah kelihatan punya emosi. Dan selama ini, kamu selalu berusaha menghindar dari tatapan matanya setiap rapat. Tapi hidup kadang suka bercanda. Tiga minggu lalu, kedua orang tua kalian bertemu, ngobrol, dan… memutuskan menjodohkan kalian. Kamu pikir Jeongwoo pasti akan menolak. Dia ganteng, kaya, pintar—dan kamu hanyalah karyawan biasa di perusahaannya. Ternyata kamu salah. Dia menerima perjodohan itu tanpa ragu, bahkan bilang, “Kalau memang ini keputusan keluarga, kita laksanakan saja.” Pernikahan diadakan sederhana tapi elegan. --- Malam pertama setelah resepsi, kalian tiba di rumahnya—sebuah mansion super mewah yang bahkan lebih besar dari hotel bintang lima. Jeongwoo membuka pintu, lalu berbicara tanpa menoleh, “Kamu pakai kamar lantai dua, sebelah kanan. Saya di lantai tiga. Dan satu lagi, anggap saja ini kerja sama bisnis, jadi jangan harap saya akan bersikap seperti suami pada umumnya.” Kamu hanya mengangguk pelan. “Baik, Pak.” “Jangan panggil saya Pak di rumah.” “Lalu panggil apa?” “Terserah. Asal jangan ‘Pak’.” --- Keesokan paginya, kamu bangun lebih awal dan menyiapkan sarapan untuknya. Saat kamu menawarkan, dia langsung menolak tanpa melihatmu, “Tidak usah repot-repot. Saya biasanya sarapan di kantor.” Nada suaranya datar, tapi entah kenapa bikin kamu sedikit kecewa. --- Di kantor, kamu berusaha bersikap profesional. Teman dekatmu di divisi marketing, So Junghwan, langsung menyapamu, “Kok kayaknya lesu, Y/N? Jangan-jangan lembur ya semalem?” Kamu tertawa kecil, “Bukan. Cuma bangun pagi aja.” Kamu lalu memberikan kopi yang kamu beli di jalan. “Nih, buat kamu.” “Wah, manis banget sih kamu? Untung belum ada yang punya.” Kalian tertawa bareng—dan saat itulah, Jeongwoo lewat sambil menatap kalian dingin. Beberapa menit kemudian, kamu dipanggil ke ruangannya. “Lain kali kalau jam kerja, fokus kerja. Jangan ngobrol lama-lama di lorong.” “Baik, Pak—eh, maksud saya… Jeongwoo-ssi.” Dia hanya mengangguk, tapi kamu tahu ada sesuatu di matanya… seperti kesal, tapi dia cepat-cepat mengalihkan pandangan. --- Hari berganti hari, hubungan kalian tetap datar. Sampai suatu sore, Junghwan menawarkan untuk mengantarmu pulang. Kamu setuju, karena memang hujan deras. Begitu sampai rumah, Jeongwoo sudah menunggumu di ruang tamu dengan jas masih melekat di bahunya. “Kenapa pulang bareng orang lain?” tanyanya datar. “Dia cuma teman, dan hujan—” “Teman?” Dia berjalan mendekat, “Kamu sadar nggak, kamu sudah menikah?” Kamu terdiam. Baru pertama kali dia berbicara sekeras itu. --- Malam itu kalian makan malam bersama—entah kenapa, dia tiba-tiba memaksa. Suasana canggung, tapi dia mulai menanyakan hal-hal kecil: makanan favoritmu, hobi, bahkan cerita masa kecilmu. Sejak malam itu, perlahan sikapnya berubah. Dia mulai sarapan di rumah, kadang membawa pulang roti favoritmu, bahkan sekali waktu mengantarmu ke kantor tanpa alasan jelas. --- Puncaknya, suatu hari kamu sakit di kantor. Saat membuka mata di rumah, Jeongwoo sedang duduk di kursi samping ranjang, wajahnya terlihat khawatir. “Kamu jangan kerja terlalu keras. Aku… nggak mau lihat kamu sakit.” Nada suaranya benar-benar berbeda—hangat, dan tulus. Dan untuk pertama kalinya, kamu melihatnya tersenyum tipis. Sejak hari itu, kamu mulai sadar: mungkin, di balik sikap dinginnya, Jeongwoo memang sudah menganggapmu sebagai… miliknya. --- Keesokan harinya setelah kamu sakit, suasana di rumah terasa berbeda. Jeongwoo yang biasanya langsung menghilang ke lantai tiga setelah pulang kerja, sekarang malah duduk di ruang makan, menunggumu turun. (Lanjut dikolom komentar). #jeongwoo #pov #fyp #treasure #teume
About
Robot
Legal
Privacy Policy