@anddrea_reed: Happy Friday!🥰 How did we leave that salmon in my trunk😫 #dayinmylife #sahm #sahmlife #stayathomemom #fyp

Andrea
Andrea
Open In TikTok:
Region: US
Friday 29 March 2024 23:43:42 GMT
868
40
6
1

Music

Download

Comments

anagsoule
Ana Chan :
Omg let me know if you like the pink stuff!!! I’ve been wanting to try it
2024-03-30 00:54:06
1
colonelxmittens
ColonelxMittens :
😭 not the salmon
2024-03-29 23:49:33
1
kimberlydallana
Kimberly Dallana :
Ame!!! ♥️♥️🥰🥰 me encantan esas plantas
2024-03-30 18:40:22
1
To see more videos from user @anddrea_reed, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Asal Mula Maulid Nabi - Ustadz Mujiman  PERINGATAN MAULID NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALAM MENURUT SYARI’AT ISLAM Oleh :  Al-Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas rahimahullah   Seandainya Peringatan Maulid Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam itu benar-benar termasuk ajaran agama yang diridhai Allah Azza wa Jalla , niscaya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam telah menerangkannya kepada umatnya. Atau paling tidak, pasti telah dikerjakan oleh para Shahabatnya.  Tetapi, semua itu tidak terjadi. Dengan demikian, jelaslah hal itu bukan bagian dari ajaran Islam dan termasuk perkara yang diada-adakan (bid’ah) dan termasuk tasyabbuh (menyerupai) Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) dalam hari-hari besar mereka. Diantara hal aneh dan mengherankan ialah banyak orang yang giat dan bersemangat menghadiri acara-acara yang bid’ah, bahkan membelanya. Lebih aneh lagi, sebagian pendukung maulid mengklaim bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam datang menghadiri acara tersebut. Karena itu, mereka berdiri untuk menghormati dan menyambutnya. Ini merupakan kebatilan yang paling besar dan kebodohan yang amat buruk. Karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam tidak akan bangkit dari kuburnya sebelum hari Kiamat, tidak berkomunikasi dengan seorang manusia pun, dan tidak menghadiri pertemuan-pertemuan umatnya sama sekali. Peringatan Maulid Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam adalah bid’ah yang mungkar. Kelompok yang pertama kali mengadakannya adalah Bani ‘Ubaid al-Qaddah yang menamakan diri mereka dengan kelompok Fathimiyah pada abad ke- 4 Hijriyah. Mereka menisbatkan diri kepada putra ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu. Padahal mereka adalah pencetus aliran kebatinan. Nenek moyang mereka adalah Ibnu Dishan yang dikenal dengan al-Qaddah, salah seorang pendiri aliran Bathiniyah di Irak. [Lihat al-Bida’ al-Hauliyah (hlm. 137)] Khulafâ-ur Râsyidîn dan para Shahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam lainnya tidak pernah mengadakan peringatan Maulid Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam dan tidak pernah mengajak untuk melakukannya. Padahal mereka adalah sebaik-baik umat ini setelah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam .  Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda : …فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الْـخُلَـفَاءِ الْـمَهْدِيِّيْنَ الرَّاشِدِيْنَ ، تَـمَسَّكُوْا بِـهَـا وَعَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ ، وَإِيَّاكُمْ وَمُـحْدَثَاتِ الْأُمُوْرِ ؛ فَإِنَّ كُلَّ مُـحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ. ”…Maka wajib atas kalian berpegang teguh kepada Sunnahku dan Sunnah Khulafâ-ur Râsyidîn yang mendapat petunjuk. Peganglah erat-erat dan gigitlah dia dengan gigi gerahammu. Dan jauhilah perkara-perkara yang diada-adakan (dalam agama), karena setiap perkara yang diada-adakan adalah bid‘ah, dan setiap bid‘ah adalah kesesatan.” [HR. Ahmad, Abû Dâwud, Tirmidzi, dishahîhkan dan disepakati oleh Imam adz-Dzahabi] Peringatan hari kelahiran (ulang tahun/maulid) adalah kebiasaan orang-orang sesat dan orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Karena yang pertama kali menciptakan kebiasaan tersebut adalah para penguasa generasi Fathimiyah Ubaidiyah, sebagaimana keterangan diatas. Mereka sebenarnya berasal dari kalangan Yahudi, bahkan ada pendapat mereka berasal dari kalangan Majusi. Bisa jadi, mereka adalah orang-orang Atheis. [Lihat Siyar A’lâmin Nubalâ (XV/213)] Orang yang pertama menciptakannya adalah al-Mu’iz Lidînillah al-‘Ubaidi al-Maghribi yang keluar dari Maroko menuju Mesir pada bulan Ramadhan tahun 362 H. [Lihat al-Bidâyah wan Nihâyah oleh Ibnu Katsîr (XI/272-273, 345, XII/267-268, VI/232, XII/ 63, XI/161, XII/13, XII/266). Lihat juga Siyar A’lâmin Nubalâ oleh adz-Dzahabi (XV/159-215).] Apakah layak bagi orang Muslim berakal untuk mengikuti Rafidhah dan mengikuti kebiasaan mereka serta menyelisihi petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam? Dikutip dari : https://almanhaj.or.id/10131-peringatan-maulid-nabi-shallallahu-alaihi-wa-salam-menurut-syariat-islam.html #kajianislam #sunnah #manhajsalaf #perayaan #maulidnabi
Asal Mula Maulid Nabi - Ustadz Mujiman PERINGATAN MAULID NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALAM MENURUT SYARI’AT ISLAM Oleh : Al-Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas rahimahullah Seandainya Peringatan Maulid Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam itu benar-benar termasuk ajaran agama yang diridhai Allah Azza wa Jalla , niscaya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam telah menerangkannya kepada umatnya. Atau paling tidak, pasti telah dikerjakan oleh para Shahabatnya. Tetapi, semua itu tidak terjadi. Dengan demikian, jelaslah hal itu bukan bagian dari ajaran Islam dan termasuk perkara yang diada-adakan (bid’ah) dan termasuk tasyabbuh (menyerupai) Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) dalam hari-hari besar mereka. Diantara hal aneh dan mengherankan ialah banyak orang yang giat dan bersemangat menghadiri acara-acara yang bid’ah, bahkan membelanya. Lebih aneh lagi, sebagian pendukung maulid mengklaim bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam datang menghadiri acara tersebut. Karena itu, mereka berdiri untuk menghormati dan menyambutnya. Ini merupakan kebatilan yang paling besar dan kebodohan yang amat buruk. Karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam tidak akan bangkit dari kuburnya sebelum hari Kiamat, tidak berkomunikasi dengan seorang manusia pun, dan tidak menghadiri pertemuan-pertemuan umatnya sama sekali. Peringatan Maulid Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam adalah bid’ah yang mungkar. Kelompok yang pertama kali mengadakannya adalah Bani ‘Ubaid al-Qaddah yang menamakan diri mereka dengan kelompok Fathimiyah pada abad ke- 4 Hijriyah. Mereka menisbatkan diri kepada putra ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu. Padahal mereka adalah pencetus aliran kebatinan. Nenek moyang mereka adalah Ibnu Dishan yang dikenal dengan al-Qaddah, salah seorang pendiri aliran Bathiniyah di Irak. [Lihat al-Bida’ al-Hauliyah (hlm. 137)] Khulafâ-ur Râsyidîn dan para Shahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam lainnya tidak pernah mengadakan peringatan Maulid Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam dan tidak pernah mengajak untuk melakukannya. Padahal mereka adalah sebaik-baik umat ini setelah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam . Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda : …فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الْـخُلَـفَاءِ الْـمَهْدِيِّيْنَ الرَّاشِدِيْنَ ، تَـمَسَّكُوْا بِـهَـا وَعَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ ، وَإِيَّاكُمْ وَمُـحْدَثَاتِ الْأُمُوْرِ ؛ فَإِنَّ كُلَّ مُـحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ. ”…Maka wajib atas kalian berpegang teguh kepada Sunnahku dan Sunnah Khulafâ-ur Râsyidîn yang mendapat petunjuk. Peganglah erat-erat dan gigitlah dia dengan gigi gerahammu. Dan jauhilah perkara-perkara yang diada-adakan (dalam agama), karena setiap perkara yang diada-adakan adalah bid‘ah, dan setiap bid‘ah adalah kesesatan.” [HR. Ahmad, Abû Dâwud, Tirmidzi, dishahîhkan dan disepakati oleh Imam adz-Dzahabi] Peringatan hari kelahiran (ulang tahun/maulid) adalah kebiasaan orang-orang sesat dan orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Karena yang pertama kali menciptakan kebiasaan tersebut adalah para penguasa generasi Fathimiyah Ubaidiyah, sebagaimana keterangan diatas. Mereka sebenarnya berasal dari kalangan Yahudi, bahkan ada pendapat mereka berasal dari kalangan Majusi. Bisa jadi, mereka adalah orang-orang Atheis. [Lihat Siyar A’lâmin Nubalâ (XV/213)] Orang yang pertama menciptakannya adalah al-Mu’iz Lidînillah al-‘Ubaidi al-Maghribi yang keluar dari Maroko menuju Mesir pada bulan Ramadhan tahun 362 H. [Lihat al-Bidâyah wan Nihâyah oleh Ibnu Katsîr (XI/272-273, 345, XII/267-268, VI/232, XII/ 63, XI/161, XII/13, XII/266). Lihat juga Siyar A’lâmin Nubalâ oleh adz-Dzahabi (XV/159-215).] Apakah layak bagi orang Muslim berakal untuk mengikuti Rafidhah dan mengikuti kebiasaan mereka serta menyelisihi petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam? Dikutip dari : https://almanhaj.or.id/10131-peringatan-maulid-nabi-shallallahu-alaihi-wa-salam-menurut-syariat-islam.html #kajianislam #sunnah #manhajsalaf #perayaan #maulidnabi

About