@olisandip:

Oli Sandip
Oli Sandip
Open In TikTok:
Region: NP
Tuesday 02 April 2024 00:48:45 GMT
43211
4981
28
36

Music

Download

Comments

nabinjungkhatri1424
kill me you ☠️ :
dai😎
2024-04-02 12:12:09
3
kamal_yadav786
Kamal :
dai👍👍
2024-06-02 17:31:53
0
anjitmajhi22
Anjit Majhi :
kam garnu paro dai hami pani
2024-05-06 06:14:51
0
nardipshahi1
Nardip Shahi4 :
dai🥰
2024-04-06 06:12:09
0
kamalxettri267
☠️🔥चेपाङ 🔥☠️ :
💗💗💗mero daii
2024-04-04 15:17:03
0
royalsundeep
Řõ–ýäĺ👑 :
❤️🥰
2024-04-04 05:43:02
1
maaanteeyy
Bikash Roka :
🖤🖤
2024-04-03 19:19:17
1
aruncdy0
Leo_Arun :
🥰
2024-04-03 09:43:52
1
kamalpun237
kamal :
💗
2024-04-02 14:34:54
1
saraswati.kunwar07
Saraswati Kunwar :
❤️❤️❤️
2024-04-02 04:56:22
1
sniper19.com
Anjash Roka :
❤️❤️
2024-04-02 03:13:26
1
nirmalchettri75
nirmalchettri75 :
❤❤❤
2024-06-17 16:08:03
0
balueriderbalueya
balue rider :
🥰🥰🥰🥰
2024-05-30 09:30:45
0
nabinkc443
🌈🌺❣️ :
💓💓
2024-05-25 13:30:14
0
sandeshbista333
S A N D E S H🫶❤️‍🩹 :
💗
2024-05-20 01:14:02
0
bibekbk400
💖💘💞 ❣️🅱🅸🅱🅴🅺❣️🥀 💞💘💖 :
🙏🙏
2024-04-27 01:05:34
0
subashsahani39
subashsahani48🇳🇵. :
😡😡😡😡😡😡😡😡😡😡😡😂😈😈😈👉💪💪😡😡😡😈😈😷😈
2024-04-02 12:56:24
0
_santosh46
सन्तोष रोकाय  :
🔥🥷🤟
2024-04-02 06:23:43
1
kamal__belu
🇳🇵piyushkamal :
Kaha ko ho be yoo
2024-04-02 00:54:07
1
To see more videos from user @olisandip, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Judul Buku: Istri Tak Diinginkan Penulis: Missia/Missiaoo Baca di Aplikasi KBM dan Goodnovel ____________ Cuplikan Bab 2 ➡️ “Sakit, Bu! Aduh! Tolong lepasin! Aku mohon Bu!” Ayana terus menjerit karena tarikan ibu mertuanya yang begitu menyakitkan. Rasanya rambutnya akan terlepas dari kulit kepalanya. Belum lagi kuku tajam ibu mertuanya yang menancap di kepalanya. “Diam kamu!” Rita justru makin menjadi-jadi hingga Ayana berteriak dengan suara melengking. “Sakittttt, Bu! Tolong lepasin! Aku mohon!” Ayana mencoba menarik tangan ibu mertuanya menjauh, tetapi kondisinya yang hamil besar membuat pergerakannya jadi terbatas. “Heh, kamu pantes dapatin ini! Siapa suruh kamu nyakitin Chelsi! Kamu pikir kamu siapa di rumah ini, hah?!” Rita tidak peduli dengan jeritan Ayana dan terus mengolok-oloknya. “Seharusnya kamu udah angkat kaki dari sini! Tapi Chelsi terlalu baik sama kamu!” Ayana sesenggukan dengan wajah bersimbah air mata. Berapa kali pun ia mencoba menjelaskan, sepertinya tidak ada seorang pun yang akan mempercayainya di rumah ini. Mereka terus menyiksanya secara fisik dan batin. “Untung Ibu cuma jambak rambut kamu. Seharusnya kamu minta maaf sama Chelsi dan berlutut di kakinya,” kata Rita dengan sinis. “Apa sekarang kamu udah sadar setelah dijambak?” Dengan senyum puas tanpa rasa bersalah, Rita lalu menusuk-nusuk bahu Ayana dengan jari telunjuknya. “Kamu harus sadar statusmu di sini. Kamu itu cuma wanita bayaran, nggak tahu diri dan mata duitan. Setelah anak itu lahir, kamu harus segera angkat kaki dari rumah ini!” Seandainya takdir tidak menjepitnya seperti ini, maka ia sudah lama pergi dari rumah ini. *** “Besok kita harus check-up ke rumah sakit buat periksa kehamilan kamu, Nak. Udah masuk tiga bulan 'kan ini?” kata Rita dengan suara lembut. “Iya, benar, Sayang. Besok aku bakal anterin kamu ke rumah sakit,” sahut Leon ikut menimpali. Sementara itu, di sudut dapur, Ayana hanya bisa menelan sarapannya dengan susah payah mendengar percakapan itu. Mereka peduli saja tidak, apalagi mau mengantarnya ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kehamilannya. Ayana sarapan bersama pembantu lainnya dengan duduk di lantai, memakan nasi dan lauk yang tidak disajikan di meja makan. “Nyonya Ayana duduk di kursi saja. Tidak baik duduk lesehan di sini sama kami,” ujar salah satu pembantu, ia merasa sedih melihat Ayana yang lagi-lagi tidak bergabung dengan keluarga majikannya. Ayana tersenyum tipis dan menggeleng pelan. “Nggak apa-apa, Bi. Ayo, Bibi lanjut aja sarapannya.” Para pembantu itu hanya bisa mengangguk, meskipun merasa prihatin dengan keadaan Ayana yang terus diabaikan. *** “Jangan lagi. Jangan nangis. Kamu harus kuat.” Ayana menepuk-nepuk pipinya dan menghalau pikiran buruk dalam kepalanya. Pagi ini, ia harus menemui ibunya. Ia bergegas pergi ke halte dan menggunakan bus umum untuk pergi ke rumah ibunya. Angin dingin terasa menyapu wajahnya dengan lembut. Ayana menempelkan kepalanya ke kaca jendela dan memperhatikan pemandangan di luar. Bus baru saja berhenti untuk mengambil penumpang ketika sesuatu menarik perhatian Ayana. ‘Mbak Chelsi?’ Seorang pria terlihat keluar dari mobil lain dan Chelsi dengan senyum mengembang menghampiri pria berkacamata hitam itu. Mereka berpelukan, kemudian Chelsi mencium bibir pria itu dengan mesra. “Astaga!” Ayana sontak membekap mulutnya karena terkejut. “Mbak Chelsi ...” ‘Apa itu temannya Mbak Chelsi? Tapi, kenapa Mbak Chelsi sampai mencium pria itu? Mereka juga kelihatan mesra banget’, batin Ayana heran. Pria itu mengangkat kepalanya dan Ayana akhirnya bisa melihat wajah pria itu dengan jelas. Tuan Raka? Mantan bosnya di kelab tempatnya bekerja dulu. “Apa ini ...” Ayana tidak bisa menahan keterkejutannya dan terus menatap ke arah yang sama. ‘Apa jangan-jangan Tuan Raka adalah selingkuhannya Mbak Chelsi?’ Bersambung ....
Judul Buku: Istri Tak Diinginkan Penulis: Missia/Missiaoo Baca di Aplikasi KBM dan Goodnovel ____________ Cuplikan Bab 2 ➡️ “Sakit, Bu! Aduh! Tolong lepasin! Aku mohon Bu!” Ayana terus menjerit karena tarikan ibu mertuanya yang begitu menyakitkan. Rasanya rambutnya akan terlepas dari kulit kepalanya. Belum lagi kuku tajam ibu mertuanya yang menancap di kepalanya. “Diam kamu!” Rita justru makin menjadi-jadi hingga Ayana berteriak dengan suara melengking. “Sakittttt, Bu! Tolong lepasin! Aku mohon!” Ayana mencoba menarik tangan ibu mertuanya menjauh, tetapi kondisinya yang hamil besar membuat pergerakannya jadi terbatas. “Heh, kamu pantes dapatin ini! Siapa suruh kamu nyakitin Chelsi! Kamu pikir kamu siapa di rumah ini, hah?!” Rita tidak peduli dengan jeritan Ayana dan terus mengolok-oloknya. “Seharusnya kamu udah angkat kaki dari sini! Tapi Chelsi terlalu baik sama kamu!” Ayana sesenggukan dengan wajah bersimbah air mata. Berapa kali pun ia mencoba menjelaskan, sepertinya tidak ada seorang pun yang akan mempercayainya di rumah ini. Mereka terus menyiksanya secara fisik dan batin. “Untung Ibu cuma jambak rambut kamu. Seharusnya kamu minta maaf sama Chelsi dan berlutut di kakinya,” kata Rita dengan sinis. “Apa sekarang kamu udah sadar setelah dijambak?” Dengan senyum puas tanpa rasa bersalah, Rita lalu menusuk-nusuk bahu Ayana dengan jari telunjuknya. “Kamu harus sadar statusmu di sini. Kamu itu cuma wanita bayaran, nggak tahu diri dan mata duitan. Setelah anak itu lahir, kamu harus segera angkat kaki dari rumah ini!” Seandainya takdir tidak menjepitnya seperti ini, maka ia sudah lama pergi dari rumah ini. *** “Besok kita harus check-up ke rumah sakit buat periksa kehamilan kamu, Nak. Udah masuk tiga bulan 'kan ini?” kata Rita dengan suara lembut. “Iya, benar, Sayang. Besok aku bakal anterin kamu ke rumah sakit,” sahut Leon ikut menimpali. Sementara itu, di sudut dapur, Ayana hanya bisa menelan sarapannya dengan susah payah mendengar percakapan itu. Mereka peduli saja tidak, apalagi mau mengantarnya ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kehamilannya. Ayana sarapan bersama pembantu lainnya dengan duduk di lantai, memakan nasi dan lauk yang tidak disajikan di meja makan. “Nyonya Ayana duduk di kursi saja. Tidak baik duduk lesehan di sini sama kami,” ujar salah satu pembantu, ia merasa sedih melihat Ayana yang lagi-lagi tidak bergabung dengan keluarga majikannya. Ayana tersenyum tipis dan menggeleng pelan. “Nggak apa-apa, Bi. Ayo, Bibi lanjut aja sarapannya.” Para pembantu itu hanya bisa mengangguk, meskipun merasa prihatin dengan keadaan Ayana yang terus diabaikan. *** “Jangan lagi. Jangan nangis. Kamu harus kuat.” Ayana menepuk-nepuk pipinya dan menghalau pikiran buruk dalam kepalanya. Pagi ini, ia harus menemui ibunya. Ia bergegas pergi ke halte dan menggunakan bus umum untuk pergi ke rumah ibunya. Angin dingin terasa menyapu wajahnya dengan lembut. Ayana menempelkan kepalanya ke kaca jendela dan memperhatikan pemandangan di luar. Bus baru saja berhenti untuk mengambil penumpang ketika sesuatu menarik perhatian Ayana. ‘Mbak Chelsi?’ Seorang pria terlihat keluar dari mobil lain dan Chelsi dengan senyum mengembang menghampiri pria berkacamata hitam itu. Mereka berpelukan, kemudian Chelsi mencium bibir pria itu dengan mesra. “Astaga!” Ayana sontak membekap mulutnya karena terkejut. “Mbak Chelsi ...” ‘Apa itu temannya Mbak Chelsi? Tapi, kenapa Mbak Chelsi sampai mencium pria itu? Mereka juga kelihatan mesra banget’, batin Ayana heran. Pria itu mengangkat kepalanya dan Ayana akhirnya bisa melihat wajah pria itu dengan jelas. Tuan Raka? Mantan bosnya di kelab tempatnya bekerja dulu. “Apa ini ...” Ayana tidak bisa menahan keterkejutannya dan terus menatap ke arah yang sama. ‘Apa jangan-jangan Tuan Raka adalah selingkuhannya Mbak Chelsi?’ Bersambung ....

About