@alea.sophiee: I told my boyfriend I wanted to do this 😁 #wallpaper #trend #wallpaperchallenge #beach #sea #sun #couple #foryou #fürdich #fyp @Paul

Alea | Aupair in NY🇺🇸🌟
Alea | Aupair in NY🇺🇸🌟
Open In TikTok:
Region: DE
Friday 05 April 2024 17:00:13 GMT
1762608
47135
253
14248

Music

Download

Comments

tayo.titus
Tayo Titus :
I feel so single right now
2024-06-11 18:18:35
35
julianascamelo
Juliana :
como que faz ?
2024-05-15 21:39:35
3
gabriel019_yt
Gabriel Barbosa :
alguém explica como que faz kkkk
2024-05-22 01:42:40
1
sahar..sv
sahar. sv :
name of song please
2024-06-12 20:32:28
5
mixerdates_nyc
Date Other Cultures :
Awesome 🥰
2024-07-02 03:39:50
3
panggilajamasdit7
panggilajamasdit :
niceeee
2025-05-03 01:51:32
0
courageous576
Courageous 🌹 :
the best I've seen so far 🥰🥰🥰
2024-07-17 15:36:20
1
blessinglifestylecreator
blessinglifestylecreator :
Lovely 😩
2025-05-18 20:03:45
3
zebifray.izi
MR IZI💯 esprit konzo 💪🌋 :
Envie de faire ça mais avec qui?🤣🤣🤣🤣👌
2024-06-19 14:57:25
1
ilham.hadi41
Ilham Hadi :
gini buat wallpaper😁
2025-08-07 15:23:26
0
yyyyyfing18
yyyyyfing18 :
teamworktrend😘
2025-05-13 06:46:37
0
dayane.lima673
Dayane Lima :
Já tentei tanto fazer essa trend e não consigo 🥺Alguém pra me falar como fazer ??
2025-08-04 01:15:54
0
her__mine11
Hermine🇨🇮🧶 🇫🇷🧡 :
Célibataire va dire quoi ici 🥰
2024-06-14 18:54:27
0
guitomielo
GuilherGui :
Gente é só fazer o mesmo que eles kkkk, deixa o celular gravando e depois tira print
2024-05-22 12:42:57
0
alejortiz4_20
@Alejandro :
Hay que lendos
2025-02-07 03:13:15
0
888butterfly88
~~raila~~ :
woww✨
2024-05-16 10:18:37
1
saulcardenas09
Saul Cardenas925 :
se busca compañera para una idea💡 que se me acaba de ocurrir
2024-04-30 23:26:21
8
x_smilesx
Smiles :
el aterrisaje:☠️
2024-05-19 16:25:14
0
flwr.mia1
:) :
@kristyna_copfova.236 @Anna-Lena3352 ich will das mit den mäusen machen ihr müsst fotomachen😂
2025-08-16 07:38:30
0
kevz_101
kev1o1 :
@Anjeee_12
2025-03-24 08:12:27
1
cory.stewart33
Cory Stewart :
@alice 🎸🎶⚡️
2025-07-31 07:53:04
1
motoina
k.toniutti :
@picco94 machen wir das auch ?😂😂 Aber vielleicht am letzten Urlaubstag, falls wir uns alles brechen dabei ?😂
2025-07-30 18:35:48
1
elfadh745
Fadli Bayagub :
@nisafadli_
2025-03-23 13:13:43
0
karlii206
@karliii:3🌻 :
@ANGEL lo hacemos amor 🫣
2025-05-20 05:02:28
1
elektrodiva
elektrodiva :
Hay que hacerlo @Cristian Goetz 💖
2025-05-07 20:55:06
0
To see more videos from user @alea.sophiee, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Banda Aceh – Pertemuan antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Aceh selalu menghadirkan diskusi menarik. Keduanya memiliki titik temu dalam aqidah, tetapi juga titik beda dalam ideologi kebangsaan. Sebuah gagasan visual baru-baru ini menggambarkan dialektika itu dengan simbol-simbol yang kuat: “NU dan Aceh: Satu Aqidah, Dua Ideologi — Keutuhan Indonesia vs Aceh Merdeka.” Latar hijau tua dan merah maroon dipadukan dalam gradasi halus. Di bagian atas, kaligrafi Allah hadir dengan cahaya lembut, seolah menegaskan bahwa apapun perbedaan politik, fondasi iman Islam tetap menyatukan. Di bawahnya, sosok Teuku Hafiz Ikram Priatama (Amponcut) ditampilkan tegas dan elegan. Figur ini melambangkan generasi baru Aceh yang mencoba membaca ulang sejarah panjang pertarungan antara nasionalisme Indonesia dan nasionalisme Aceh. Dua Sisi: NKRI vs Aceh Merdeka Kiri gambar menampilkan peta Indonesia lengkap dengan simbol NU dan bendera merah putih, disertai tulisan kecil: “NKRI Harga Mati – Perspektif NU.” Pesan ini jelas: bagi NU, persatuan bangsa tak bisa ditawar. Di kanan, tergambar peta Aceh sedikit terlepas dari Indonesia, dihiasi simbol bulan bintang dan tulisan: “Aceh Berdaulat – Perspektif Nasionalisme Aceh.” Ini mewakili suara sebagian masyarakat Aceh yang merasa sejarahnya penuh luka dan ingin menentukan jalan sendiri. Di bawah, tercantum kutipan: “Islam menyatukan kita, nasionalisme membedakan jalan kita.” Sebuah refleksi sederhana namun dalam. Amponcut: Islam Perekat, Ideologi Pemisah Dalam pernyataannya, Teuku Hafiz Ikram Priatama (Amponcut) menegaskan bahwa desain simbolik itu bukan propaganda, melainkan renungan. > “NU melihat keutuhan NKRI sebagai harga mati, sementara sebagian masyarakat Aceh masih menyimpan kerinduan pada kedaulatan. Tapi aqidah kita tetap satu, Islam yang menyatukan,” ungkapnya. Ia menambahkan, generasi muda Aceh tidak boleh menutup mata terhadap realitas sejarah. > “Sejarah 2005 bukan akhir, hanya jeda. Luka masa lalu masih terasa, tapi jangan sampai kita kehilangan arah. Perbedaan ideologi bukan alasan untuk saling meniadakan,” jelasnya. Sejarah Panjang Aceh dan Indonesia Aceh dikenal sebagai daerah dengan identitas Islam yang kuat. Dari masa Kesultanan Iskandar Muda, Aceh menjadi pusat perlawanan terhadap kolonialisme. Bahkan, perjanjian damai dengan Belanda pada abad ke-19 tidak pernah benar-benar menghapus semangat kedaulatan Aceh. Setelah kemerdekaan Indonesia, hubungan Aceh dengan Jakarta pun tidak selalu harmonis. Dari pemberontakan DI/TII, lahirnya Gerakan Aceh Merdeka (GAM), hingga penandatanganan MoU Helsinki 2005, narasi tentang kedaulatan Aceh terus menjadi bagian dari memori kolektif masyarakatnya. Sementara itu, NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia sejak awal menegaskan komitmennya pada NKRI. Dengan semboyan “Hubbul Wathan Minal Iman” (cinta tanah air adalah bagian dari iman), NU memandang bahwa menjaga keutuhan Indonesia merupakan bagian dari pengamalan agama. Persimpangan Generasi Kini, generasi muda seperti Amponcut mencoba membaca ulang dua kutub besar itu. Ia menegaskan, tantangan terbesar bukan sekadar memilih antara NKRI atau Aceh merdeka, tetapi bagaimana menjaga agar Islam tetap menjadi dasar persatuan. > “Kalau hanya melihat ideologi, kita akan terus berbenturan. Tapi kalau melihat aqidah, kita tetap bersaudara. Saya percaya generasi Aceh hari ini bisa berdialog dengan sejarah tanpa kehilangan jati diri,” tuturnya. Menatap Ke Depan Diskusi tentang NU dan Aceh ini mengingatkan bahwa bangsa dan daerah selalu berada dalam dinamika. Simbol-simbol visual yang diangkat Amponcut bukanlah akhir, melainkan pintu untuk membuka percakapan lebih luas: mampukah Aceh dan Indonesia menemukan jalan tengah, atau akan terus berjalan dengan dua ideologi yang berbeda? Satu hal yang pasti, kaligrafi Allah di bagian atas visual itu seolah menjadi jawaban: Islam tetap satu, meski jalan nasionalisme bisa berbeda. --- #NU #Aceh #Amponcut #NKRI #Sejarah
Banda Aceh – Pertemuan antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Aceh selalu menghadirkan diskusi menarik. Keduanya memiliki titik temu dalam aqidah, tetapi juga titik beda dalam ideologi kebangsaan. Sebuah gagasan visual baru-baru ini menggambarkan dialektika itu dengan simbol-simbol yang kuat: “NU dan Aceh: Satu Aqidah, Dua Ideologi — Keutuhan Indonesia vs Aceh Merdeka.” Latar hijau tua dan merah maroon dipadukan dalam gradasi halus. Di bagian atas, kaligrafi Allah hadir dengan cahaya lembut, seolah menegaskan bahwa apapun perbedaan politik, fondasi iman Islam tetap menyatukan. Di bawahnya, sosok Teuku Hafiz Ikram Priatama (Amponcut) ditampilkan tegas dan elegan. Figur ini melambangkan generasi baru Aceh yang mencoba membaca ulang sejarah panjang pertarungan antara nasionalisme Indonesia dan nasionalisme Aceh. Dua Sisi: NKRI vs Aceh Merdeka Kiri gambar menampilkan peta Indonesia lengkap dengan simbol NU dan bendera merah putih, disertai tulisan kecil: “NKRI Harga Mati – Perspektif NU.” Pesan ini jelas: bagi NU, persatuan bangsa tak bisa ditawar. Di kanan, tergambar peta Aceh sedikit terlepas dari Indonesia, dihiasi simbol bulan bintang dan tulisan: “Aceh Berdaulat – Perspektif Nasionalisme Aceh.” Ini mewakili suara sebagian masyarakat Aceh yang merasa sejarahnya penuh luka dan ingin menentukan jalan sendiri. Di bawah, tercantum kutipan: “Islam menyatukan kita, nasionalisme membedakan jalan kita.” Sebuah refleksi sederhana namun dalam. Amponcut: Islam Perekat, Ideologi Pemisah Dalam pernyataannya, Teuku Hafiz Ikram Priatama (Amponcut) menegaskan bahwa desain simbolik itu bukan propaganda, melainkan renungan. > “NU melihat keutuhan NKRI sebagai harga mati, sementara sebagian masyarakat Aceh masih menyimpan kerinduan pada kedaulatan. Tapi aqidah kita tetap satu, Islam yang menyatukan,” ungkapnya. Ia menambahkan, generasi muda Aceh tidak boleh menutup mata terhadap realitas sejarah. > “Sejarah 2005 bukan akhir, hanya jeda. Luka masa lalu masih terasa, tapi jangan sampai kita kehilangan arah. Perbedaan ideologi bukan alasan untuk saling meniadakan,” jelasnya. Sejarah Panjang Aceh dan Indonesia Aceh dikenal sebagai daerah dengan identitas Islam yang kuat. Dari masa Kesultanan Iskandar Muda, Aceh menjadi pusat perlawanan terhadap kolonialisme. Bahkan, perjanjian damai dengan Belanda pada abad ke-19 tidak pernah benar-benar menghapus semangat kedaulatan Aceh. Setelah kemerdekaan Indonesia, hubungan Aceh dengan Jakarta pun tidak selalu harmonis. Dari pemberontakan DI/TII, lahirnya Gerakan Aceh Merdeka (GAM), hingga penandatanganan MoU Helsinki 2005, narasi tentang kedaulatan Aceh terus menjadi bagian dari memori kolektif masyarakatnya. Sementara itu, NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia sejak awal menegaskan komitmennya pada NKRI. Dengan semboyan “Hubbul Wathan Minal Iman” (cinta tanah air adalah bagian dari iman), NU memandang bahwa menjaga keutuhan Indonesia merupakan bagian dari pengamalan agama. Persimpangan Generasi Kini, generasi muda seperti Amponcut mencoba membaca ulang dua kutub besar itu. Ia menegaskan, tantangan terbesar bukan sekadar memilih antara NKRI atau Aceh merdeka, tetapi bagaimana menjaga agar Islam tetap menjadi dasar persatuan. > “Kalau hanya melihat ideologi, kita akan terus berbenturan. Tapi kalau melihat aqidah, kita tetap bersaudara. Saya percaya generasi Aceh hari ini bisa berdialog dengan sejarah tanpa kehilangan jati diri,” tuturnya. Menatap Ke Depan Diskusi tentang NU dan Aceh ini mengingatkan bahwa bangsa dan daerah selalu berada dalam dinamika. Simbol-simbol visual yang diangkat Amponcut bukanlah akhir, melainkan pintu untuk membuka percakapan lebih luas: mampukah Aceh dan Indonesia menemukan jalan tengah, atau akan terus berjalan dengan dua ideologi yang berbeda? Satu hal yang pasti, kaligrafi Allah di bagian atas visual itu seolah menjadi jawaban: Islam tetap satu, meski jalan nasionalisme bisa berbeda. --- #NU #Aceh #Amponcut #NKRI #Sejarah

About