@polkadotfinds: When bears walk on Banff's roads, it's a sign of their presence in our shared environment. It's a simple yet powerful reminder to respect and admire wildlife from a distance #BanffBears #WildlifeEncounters #ExploreBanff #BearAwareness #BanffNationalPark #BearCountry #NatureAdventures #SafeWildlifeViewing #KeepBearsWild #CanadianRockiesWildlife#jaspernationalpark#canada_life🇨🇦#banffalberta

polkadotfinds
polkadotfinds
Open In TikTok:
Region: CA
Thursday 11 April 2024 12:54:12 GMT
32329
529
11
167

Music

Download

Comments

karenmarielind
Karen Marie Lind :
that looks like the road to maligned lake in Jasper
2024-04-11 12:58:19
3
psheekootas
Pshee-Kootas :
Nature never fails to amaze me! Stay safe bear buddy 🐻
2024-04-12 01:25:38
2
irminka6
irminka6 :
Wow! What a gorgeous animal!!
2024-04-11 18:51:13
2
soph_wanderlust
Soph_Wanderlust :
How amazing ✨😍
2024-10-02 17:55:57
0
angelamcewen
Silvicultrix :
Canada 🇨🇦 🍁
2024-04-11 16:33:35
1
lunamk06
lunamk06 :
Краса і сила🥰 Ось так на них дивитись можна.
2024-04-11 13:00:16
1
To see more videos from user @polkadotfinds, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Momen itu masih terpatri jelas di benak saya—malam ketika saya membaca Al-Qur’an di hadapan Abi. Jantung saya berdegup kencang, keringat dingin membasahi tubuh, dan rasa gugup begitu menguasai. Entah mengapa, saya bolak-balik ke toilet, mencoba menenangkan diri, meyakinkan hati bahwa ini hanyalah rasa nerves biasa. Namun, seiring ayat demi ayat yang saya lantunkan, saya mulai merasakan sesuatu yang berbeda. Suara saya tak seperti biasanya—sulit naik, parau, dan perlahan melemah. Padahal, sebelumnya, ketika membaca Rawi, suara saya mengalir mulus tanpa hambatan. Tapi malam itu, semuanya terasa berat. Ada sesuatu yang mengganjal dalam hati, semacam perasaan tak bebas yang tak mampu saya jelaskan. Seolah ada beban yang membuat saya tak bisa leluasa. Qadarullah, itulah pertanda dari-Nya. Perasaan yang Allah titipkan kepada saya dan para santri lainnya. Malam itu ternyata adalah malam terakhir kami berjumpa dengan Mbah Abi, guru kami tercinta. Tak lama setelah saya selesai melantunkan ayat suci, Abi memberikan nasihat yang penuh makna kepada kami. Kata-katanya terasa lebih mendalam, seakan menggema sebagai pesan terakhir beliau. Rasa tak bebas itu, pada akhirnya, menjadi isyarat akan kepergian beliau yang begitu dekat. Abi begitu masyhur, baik di bumi maupun di langit. Seluruh makhluk di jagat raya ini seakan cemburu menyaksikan betapa manis dan lembutnya kepergian Abi. Malaikat-malaikat pun tampak hadir dengan penuh takzim, menyambut sang guru dengan keagungan yang tak terlukiskan. Kepergian beliau menjadi tanda kemuliaan, yang kian terasa saat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW bersama para ulama dan habaib. Masya Allah, betapa indahnya suasana itu. Kami yang ditinggalkan hanya bisa merenung, menyadari betapa besar nikmatnya keberadaan beliau yang kini tak lagi hadir di tengah-tengah kami. Namun, warisan ilmunya, keberkahannya, insyaallah akan tetap kami pegang erat.  #pondokpesantren #maulidnabi #khasmunimuhammadnoor #abi
Momen itu masih terpatri jelas di benak saya—malam ketika saya membaca Al-Qur’an di hadapan Abi. Jantung saya berdegup kencang, keringat dingin membasahi tubuh, dan rasa gugup begitu menguasai. Entah mengapa, saya bolak-balik ke toilet, mencoba menenangkan diri, meyakinkan hati bahwa ini hanyalah rasa nerves biasa. Namun, seiring ayat demi ayat yang saya lantunkan, saya mulai merasakan sesuatu yang berbeda. Suara saya tak seperti biasanya—sulit naik, parau, dan perlahan melemah. Padahal, sebelumnya, ketika membaca Rawi, suara saya mengalir mulus tanpa hambatan. Tapi malam itu, semuanya terasa berat. Ada sesuatu yang mengganjal dalam hati, semacam perasaan tak bebas yang tak mampu saya jelaskan. Seolah ada beban yang membuat saya tak bisa leluasa. Qadarullah, itulah pertanda dari-Nya. Perasaan yang Allah titipkan kepada saya dan para santri lainnya. Malam itu ternyata adalah malam terakhir kami berjumpa dengan Mbah Abi, guru kami tercinta. Tak lama setelah saya selesai melantunkan ayat suci, Abi memberikan nasihat yang penuh makna kepada kami. Kata-katanya terasa lebih mendalam, seakan menggema sebagai pesan terakhir beliau. Rasa tak bebas itu, pada akhirnya, menjadi isyarat akan kepergian beliau yang begitu dekat. Abi begitu masyhur, baik di bumi maupun di langit. Seluruh makhluk di jagat raya ini seakan cemburu menyaksikan betapa manis dan lembutnya kepergian Abi. Malaikat-malaikat pun tampak hadir dengan penuh takzim, menyambut sang guru dengan keagungan yang tak terlukiskan. Kepergian beliau menjadi tanda kemuliaan, yang kian terasa saat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW bersama para ulama dan habaib. Masya Allah, betapa indahnya suasana itu. Kami yang ditinggalkan hanya bisa merenung, menyadari betapa besar nikmatnya keberadaan beliau yang kini tak lagi hadir di tengah-tengah kami. Namun, warisan ilmunya, keberkahannya, insyaallah akan tetap kami pegang erat. #pondokpesantren #maulidnabi #khasmunimuhammadnoor #abi

About