@da____do..28: #اقرا_كتابك_كفى_بنفسك_اليوم_عليك_حسيبا #🤍 #راحة_البال_وهدوء_النفس🥀🖤 #اكتب_شي_توجر_عليه #viral #fyp

𓆩•دادو•𓆪
𓆩•دادو•𓆪
Open In TikTok:
Region: TR
Monday 13 May 2024 21:36:25 GMT
3046
151
11
27

Music

Download

Comments

To see more videos from user @da____do..28, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien, Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848 – Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908. dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh ( Pahlawan Aceh ) yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda. Tewasnya Ibrahim Lamnga di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 kemudian menyeret Cut Nyak Dhien lebih jauh dalam perlawanannya terhadap Belanda. Pada tahun 1880, Cut Nyak Dhien menikah dengan Teuku Umar, setelah sebelumnya ia dijanjikan dapat ikut turun di medan perang jika menerima lamaran tersebut. Dari pernikahan ini Cut Nyak Dhien memiliki seorang anak yang diberi nama Cut Gambang. Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, Cut Nyak Dhien bersama Teuku Umar bertempur bersama melawan Belanda. Namun, pada tanggal 11 Februari 1899 Teuku Umar gugur. Hal ini membuat Cut Nyak Dhien berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya. Usia Cut Nyak Dien yang saat itu sudah relatif tua serta kondisi tubuh yang digrogoti berbagai penyakit seperti encok dan rabun membuat satu pasukannya yang bernama Pang Laot melaporkan keberadaannya karena iba. FYI : Foto Bagian/Slide Akhir Adalah Foto asli Cut Nyak Dhien, yaitu saat beliau ditangkap oleh Belanda di Sumedang 1905, karena Cut Nyak Dhien sangat tidak suka di foto, Pada foto tersebut nampak Cut Nyak Dhien sedang duduk sambil menunduk dan meringis karena saat itu beliau sedang sakit dan mengalami kebutaan dimasa tua. Selain satu foto diakhir, adalah gambar Cut Nyak Dhien hanya berupa lukisan-lukisan yang dilukis oleh orang Belanda, karena pada saat itu Mereka (orang Belanda) tidak pernah melihat wajah asli beliau, semisalnya beliau turun atau keluar dari rumah, beliau selalu menutup wajahnya menggunakan cadar ( selalu tertutup ) - foto asli & lukisan cut nyak Dhien terpajang di Museum Rumoh Aceh. #FAIZALEDITOR_3 #cutnyakdhien #pahlawan #aceh #pahlawannasional #sejarahindonesia #sejarah #fypシ
Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien, Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848 – Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908. dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh ( Pahlawan Aceh ) yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda. Tewasnya Ibrahim Lamnga di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 kemudian menyeret Cut Nyak Dhien lebih jauh dalam perlawanannya terhadap Belanda. Pada tahun 1880, Cut Nyak Dhien menikah dengan Teuku Umar, setelah sebelumnya ia dijanjikan dapat ikut turun di medan perang jika menerima lamaran tersebut. Dari pernikahan ini Cut Nyak Dhien memiliki seorang anak yang diberi nama Cut Gambang. Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, Cut Nyak Dhien bersama Teuku Umar bertempur bersama melawan Belanda. Namun, pada tanggal 11 Februari 1899 Teuku Umar gugur. Hal ini membuat Cut Nyak Dhien berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya. Usia Cut Nyak Dien yang saat itu sudah relatif tua serta kondisi tubuh yang digrogoti berbagai penyakit seperti encok dan rabun membuat satu pasukannya yang bernama Pang Laot melaporkan keberadaannya karena iba. FYI : Foto Bagian/Slide Akhir Adalah Foto asli Cut Nyak Dhien, yaitu saat beliau ditangkap oleh Belanda di Sumedang 1905, karena Cut Nyak Dhien sangat tidak suka di foto, Pada foto tersebut nampak Cut Nyak Dhien sedang duduk sambil menunduk dan meringis karena saat itu beliau sedang sakit dan mengalami kebutaan dimasa tua. Selain satu foto diakhir, adalah gambar Cut Nyak Dhien hanya berupa lukisan-lukisan yang dilukis oleh orang Belanda, karena pada saat itu Mereka (orang Belanda) tidak pernah melihat wajah asli beliau, semisalnya beliau turun atau keluar dari rumah, beliau selalu menutup wajahnya menggunakan cadar ( selalu tertutup ) - foto asli & lukisan cut nyak Dhien terpajang di Museum Rumoh Aceh. #FAIZALEDITOR_3 #cutnyakdhien #pahlawan #aceh #pahlawannasional #sejarahindonesia #sejarah #fypシ

About