@est.lacandelaria2: #campo #farming #farmingsimulator22 #campoargentino #viral #tiktok #f #campoargentino🌱🌾🌻🐮🐂 #cosecha

La Candelaria SA
La Candelaria SA
Open In TikTok:
Region: AR
Tuesday 21 May 2024 23:11:11 GMT
1374
149
4
0

Music

Download

Comments

mald0177
mald :
mapa
2024-05-22 11:17:36
2
lautarozanou
lautarozanou :
que lindo amigo
2024-05-25 15:43:14
1
To see more videos from user @est.lacandelaria2, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Hiperinflasi Indonesia 1963-1965 adalah sebuah hiperinflasi yang terjadi di Indonesia pada akhir masa Orde Lama, tepatnya pada era Demokrasi Terpimpin. Dengan latar belakang ambisi proyek mercusuarnya, Presiden Indonesia Sukarno mencetak Rupiah hingga inflasi pada saat itu mencapai 600% sehingga pada tanggal 13 Desember 1965 pemerintah melakukan penyederhanaan nilai rupiah (Redenominasi) dari 1000 Rupiah menjadi 1 Rupiah. Pada tahun 1960an, ekonomi Indonesia dengan cepat hancur karena hutang dan inflasi, sementara ekspor menurun. Pendapatan devisa dari sektor perkebunan jatuh dari 442 juta dolar Amerika Serikat pada tahun 1958 ke 330 juta dollar AS pada tahun 1966. Puncak inflasi berada di atas 100% (year-on-year) pada tahun 1962-1965 karena pemerintah dengan mudahnya mencetak uang untuk membayar hutang dan mendanai proyek-proyek megah (seperti pembangunan Monas). [by Wikipedia]. Pada 30 Maret 1962, ketika masih sekolah menengah atas juga, Gie penah membuat catatan berisi kritik pedas terhadap Bung Karno. Dia meradang saat menyaksikan seorang pria yang tak bertampang pengemis terlihat kelaparan. Lelaki yang kelaparan itu kemudian mengganjal perutnya yang kosong dengan kulit mangga yang dibuang oleh orang lain. Sebenarnya hal tersebut bukanlah hal yang luar biasa pada masa itu, ketika jumlah penduduk miskin sangat tinggi. Hanya, Gie geram karena menyaksikan orang kelaparan itu cuma dua kilometer dari Istana. Bagi dia, Istana merupakan pusat pesta dan kemewahan. Dalam catatan hariannya, Gie menyebutkan perjamuan makan di Istana tak kenal siang dan malam. “Siang tadi aku bertemu dengan seseorang tengah memakan kulit mangga... Dua kilometer dari sini ‘Paduka’ (Presiden Sukarno) kita mungkin sedang tertawa dan makan-makan dengan istri-istrinya yang cantik-cantik,” tulis Gie dalam buku hariannya.  . artikel: Nationalgeographic.grid.id “Sukarno Bukan Tanpa Cela, Berkali-Kali Dia Dikritik oleh Soe Hok Gie”. Source : IG scaryjournal #FYPMedia #Hiperinflasi #KrisisMoneter #Indonesia #FYP #Viral
Hiperinflasi Indonesia 1963-1965 adalah sebuah hiperinflasi yang terjadi di Indonesia pada akhir masa Orde Lama, tepatnya pada era Demokrasi Terpimpin. Dengan latar belakang ambisi proyek mercusuarnya, Presiden Indonesia Sukarno mencetak Rupiah hingga inflasi pada saat itu mencapai 600% sehingga pada tanggal 13 Desember 1965 pemerintah melakukan penyederhanaan nilai rupiah (Redenominasi) dari 1000 Rupiah menjadi 1 Rupiah. Pada tahun 1960an, ekonomi Indonesia dengan cepat hancur karena hutang dan inflasi, sementara ekspor menurun. Pendapatan devisa dari sektor perkebunan jatuh dari 442 juta dolar Amerika Serikat pada tahun 1958 ke 330 juta dollar AS pada tahun 1966. Puncak inflasi berada di atas 100% (year-on-year) pada tahun 1962-1965 karena pemerintah dengan mudahnya mencetak uang untuk membayar hutang dan mendanai proyek-proyek megah (seperti pembangunan Monas). [by Wikipedia]. Pada 30 Maret 1962, ketika masih sekolah menengah atas juga, Gie penah membuat catatan berisi kritik pedas terhadap Bung Karno. Dia meradang saat menyaksikan seorang pria yang tak bertampang pengemis terlihat kelaparan. Lelaki yang kelaparan itu kemudian mengganjal perutnya yang kosong dengan kulit mangga yang dibuang oleh orang lain. Sebenarnya hal tersebut bukanlah hal yang luar biasa pada masa itu, ketika jumlah penduduk miskin sangat tinggi. Hanya, Gie geram karena menyaksikan orang kelaparan itu cuma dua kilometer dari Istana. Bagi dia, Istana merupakan pusat pesta dan kemewahan. Dalam catatan hariannya, Gie menyebutkan perjamuan makan di Istana tak kenal siang dan malam. “Siang tadi aku bertemu dengan seseorang tengah memakan kulit mangga... Dua kilometer dari sini ‘Paduka’ (Presiden Sukarno) kita mungkin sedang tertawa dan makan-makan dengan istri-istrinya yang cantik-cantik,” tulis Gie dalam buku hariannya. . artikel: Nationalgeographic.grid.id “Sukarno Bukan Tanpa Cela, Berkali-Kali Dia Dikritik oleh Soe Hok Gie”. Source : IG scaryjournal #FYPMedia #Hiperinflasi #KrisisMoneter #Indonesia #FYP #Viral

About