@juniararief:

𝙅𝙪𝙣𝙞𝙖𝙧 𝙖𝙧𝙞𝙚𝙛
𝙅𝙪𝙣𝙞𝙖𝙧 𝙖𝙧𝙞𝙚𝙛
Open In TikTok:
Region: ID
Monday 03 June 2024 08:33:29 GMT
130604
9177
37
1738

Music

Download

Comments

maz_dikkk
Mahkota Putra :
kabehh bakal diusahakno nek feedback e apik😂
2024-08-23 12:34:57
3
mynrfrds_
𝙞𝙮🅰️𝙣 💥 :
kate percoyo kui tapi yo ra mungkin mesti iso soale yo ndue batas kemampuan ngushaakne
2025-07-17 22:10:00
0
josjis70
. :
masokkk pol mas👍
2024-07-22 08:09:46
0
chimom0708
agusss :
mosok iyo nyerah dadi dalan keluar e😌
2024-08-06 11:00:59
1
diky.ferdi
Diky :
alah emboh
2024-12-25 16:42:23
0
wlg_garage
ʜᴜɢᴇᴛ_ :
alsan e gpp
2024-09-18 08:29:58
0
_6928882
boy :
lagunr vibes eram☺️
2024-09-27 06:56:11
0
astuti695
astutimagetan :
betul👍
2024-06-03 16:41:17
0
gwjakasaprol
Jaka Apriyandi :
ojos mantap kata2 ne lek 🥰👍
2024-06-03 13:48:47
0
bayuad_8
Bayuad_8 :
leres maseh
2024-06-03 14:42:21
0
qwertyyyy1111_
username00_ :
@#phesek# wes gede kan? wes iso mikir "oh iyo nek aku ngene ngko resikone ngene" .
2025-07-14 14:20:33
0
.vina_1258
.Vina_1258 :
@mazzal
2024-07-05 13:28:17
1
muhammadfikry515
MAFIA CRISPY :
☺️
2025-08-22 15:30:10
0
icibosspary
𝙋𝙖𝙧𝙮- :
😁
2025-03-24 03:19:58
0
kepokamu_5
🤑 :
😂
2025-03-05 17:16:15
0
kncol7
kncoll :
😅
2025-01-07 13:46:49
0
rajendraraka22
RAJENDRA RAKA PUTRA :
🥰🥰🥰
2024-11-25 10:43:43
0
iqbalabdillah853
iq _lpnm🥊🌵 :
@angga
2024-09-22 09:23:04
0
kemur19
VARkrisna✔ :
@lemonilo06 aku termasuk seng ndi
2024-08-28 10:59:22
0
wong.pusattt_
🖐 :
@🍭 @fikaa nk awamu sing ora tak tuju ga mungkin saben aku enek wektu selalu usahane nggo nemuni awamu🥺
2024-07-22 16:00:01
0
yudhasa450
yudhasa450 :
🔥🔥🔥🔥🔥
2024-07-14 12:01:25
0
endang18_mei
18mei🦋🐝 :
@nenglinda805 🙃
2024-06-26 07:59:57
0
nenglinda079_
LINDA ASTIKA😈 :
@Calonistrimuwell💅 memposting ulang vidio inii
2024-06-26 07:38:16
0
liyas_indra
11.10 :
@123smbdy
2024-06-25 02:50:51
0
iam_tomens
𝙎𝙖𝙢~𝙏𝙤𝙢𝙨 :
😇😇
2024-06-04 06:13:34
0
To see more videos from user @juniararief, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

[POV]Park Jeongwoo pardon me pt.5 Malam itu, kost-an mendadak gelap gulita. Listrik mati tanpa aba-aba, hanya suara hujan rintik di luar jendela yang terdengar samar.  Di kamar, Y/N sudah merasa sesak sejak sore, tapi kegelapan tiba-tiba bikin dadanya makin berat, napasnya tersengal, pikiran kacau. Biasanya, saat anxiety menyerang begini, ia akan mencari pelukan untuk merasa aman. Tapi sekarang… dia sendirian. Y/N duduk di samping kasur, punggung bersandar ke tembok, tangan gemetar, napas terengah. Matanya sempat melirik pintu kamar yang tidak tertutup rapat. Dari luar, samar-samar terdengar suara langkah. “Y/N? Lo ada di dalam?” Suara Jeongwoo memanggil, sedikit khawatir. Y/N ingin menjawab, tapi suaranya tertahan oleh sesaknya dada. Kata-kata seperti hilang di tenggorokan. Panik makin menekan.  Dengan tenaga seadanya, ia meraih botol di meja kecil dan sengaja menjatuhkannya ke lantai. Bunyi gedebuk membuat Jeongwoo segera mendorong pintu masuk. “Y/N? Hei, lo kenapa?” suara Jeongwoo terdengar makin jelas. Cahaya senter ponselnya menyorot ke arah kasur, menemukan Y/N yang duduk lemah dengan napas tersengal. Tanpa pikir panjang, Jeongwoo langsung berlari kecil mendekat, menaruh ponsel di sisi kasur agar lampu tetap menyala. “Ya Tuhan, Y/N… lo kenapa? Sesek, ya? Astaga…”ujar nya panik.Ia sempat hendak bangkit, “Gue ambilin air dulu di dapur, bentar—”ucap nya  Namun, sebelum sempat berdiri, tangan Y/N dengan cepat meraih pergelangan tangannya. Pegangan itu lemah tapi penuh permintaan. Jeongwoo refleks berhenti. “Ja… jangan pergi…” suara Y/N lirih, nyaris tak terdengar. Tangannya terangkat sedikit, seakan meminta sesuatu.Jeongwoo menatapnya bingung sejenak, lalu baru menyadari: Y/N merentangkan tangan, meminta dipeluk. “Mau… gue peluk?” tanyanya ragu, nada suaranya pelan, seakan takut salah langkah.Y/N hanya mengangguk pelan, matanya memohon.Tanpa pikir panjang lagi, Jeongwoo langsung duduk di sampingnya, lalu merengkuh tubuh Y/N ke dalam pelukannya. “Sini… tarik napas pelan-pelan, gue di sini. Lo nggak sendirian.”ujar nya lembut. Nafas Y/N masih berat, tapi kehangatan pelukan itu perlahan meredakan rasa paniknya. Ia menutup mata, mencoba menyamakan ritme napasnya dengan detak jantung Jeongwoo yang stabil. Jeongwoo mengeratkan pelukannya, satu tangannya dengan lembut mengelus punggung Y/N, gerakan repetitif yang menenangkan. “Udah, udah… nggak apa-apa. Gue di sini. Nggak usah takut.”ucap nya lembut. Beberapa menit berlalu dalam hening, hanya suara napas yang mulai stabil. Y/N akhirnya bisa bernapas lebih teratur, meski tubuhnya masih terasa lemas. Saat merasa Y/N mulai tenang, Jeongwoo pelan-pelan merenggangkan pelukannya. “Gue ambilin air ya, lo pasti butuh.”tawar jeongwoo.Y/N, masih dengan suara lemah, hanya mengangguk. “Hm… makasih…”ucap y/n. Jeongwoo bangkit, keluar sebentar, lalu kembali dengan segelas air. Ia duduk di lantai di depan Y/N dan menyodorkannya. “Minum dulu. Pelan-pelan.”ucap jeongwoo. Y/N menerima gelas itu, menyeruput perlahan. Wajahnya masih pucat, tapi matanya mulai tenang. Ia menatap Jeongwoo sebentar lalu berkata lirih, “Makasih banget… kalau tadi lo nggak ada… gue nggak tahu harus gimana.”ujar nya. Jeongwoo menatapnya serius, nadanya penuh ketulusan, “Hei, jangan ngomong gitu. Gue seneng gue ada di sini pas lo butuh. Jadi kalau kapan-kapan lo ngerasa kayak gini lagi… jangan ragu, bilang ke gue. Gue nggak akan kemana-mana.”ujar jeongwoo lembut. Y/N menunduk, senyum tipis muncul meski wajahnya masih lelah. “Lo terlalu baik, jeo…”ucap nya. Jeongwoo terkekeh kecil, mencoba meringankan suasana. “Ah, jangan dibesar-besarin. Gue cuma… ya, lo tahu lah, hero in disguise.” Ia pura-pura menyibakkan rambutnya dengan gaya konyol. Y/N mendengus, setengah kesal setengah lega. “Lo tuh, bisa banget ya bikin momen serius jadi nggak jelas.”ujar y/n merasa tak enak. Jeongwoo tersenyum hangat. “Yang penting lo udah baikan. Itu aja udah cukup buat gue.”ucap nya lembut. ++comsec 👉🏻 #parkjeongwoo #treasure #pov #fypシ #contentsearchinsights
[POV]Park Jeongwoo pardon me pt.5 Malam itu, kost-an mendadak gelap gulita. Listrik mati tanpa aba-aba, hanya suara hujan rintik di luar jendela yang terdengar samar. Di kamar, Y/N sudah merasa sesak sejak sore, tapi kegelapan tiba-tiba bikin dadanya makin berat, napasnya tersengal, pikiran kacau. Biasanya, saat anxiety menyerang begini, ia akan mencari pelukan untuk merasa aman. Tapi sekarang… dia sendirian. Y/N duduk di samping kasur, punggung bersandar ke tembok, tangan gemetar, napas terengah. Matanya sempat melirik pintu kamar yang tidak tertutup rapat. Dari luar, samar-samar terdengar suara langkah. “Y/N? Lo ada di dalam?” Suara Jeongwoo memanggil, sedikit khawatir. Y/N ingin menjawab, tapi suaranya tertahan oleh sesaknya dada. Kata-kata seperti hilang di tenggorokan. Panik makin menekan. Dengan tenaga seadanya, ia meraih botol di meja kecil dan sengaja menjatuhkannya ke lantai. Bunyi gedebuk membuat Jeongwoo segera mendorong pintu masuk. “Y/N? Hei, lo kenapa?” suara Jeongwoo terdengar makin jelas. Cahaya senter ponselnya menyorot ke arah kasur, menemukan Y/N yang duduk lemah dengan napas tersengal. Tanpa pikir panjang, Jeongwoo langsung berlari kecil mendekat, menaruh ponsel di sisi kasur agar lampu tetap menyala. “Ya Tuhan, Y/N… lo kenapa? Sesek, ya? Astaga…”ujar nya panik.Ia sempat hendak bangkit, “Gue ambilin air dulu di dapur, bentar—”ucap nya Namun, sebelum sempat berdiri, tangan Y/N dengan cepat meraih pergelangan tangannya. Pegangan itu lemah tapi penuh permintaan. Jeongwoo refleks berhenti. “Ja… jangan pergi…” suara Y/N lirih, nyaris tak terdengar. Tangannya terangkat sedikit, seakan meminta sesuatu.Jeongwoo menatapnya bingung sejenak, lalu baru menyadari: Y/N merentangkan tangan, meminta dipeluk. “Mau… gue peluk?” tanyanya ragu, nada suaranya pelan, seakan takut salah langkah.Y/N hanya mengangguk pelan, matanya memohon.Tanpa pikir panjang lagi, Jeongwoo langsung duduk di sampingnya, lalu merengkuh tubuh Y/N ke dalam pelukannya. “Sini… tarik napas pelan-pelan, gue di sini. Lo nggak sendirian.”ujar nya lembut. Nafas Y/N masih berat, tapi kehangatan pelukan itu perlahan meredakan rasa paniknya. Ia menutup mata, mencoba menyamakan ritme napasnya dengan detak jantung Jeongwoo yang stabil. Jeongwoo mengeratkan pelukannya, satu tangannya dengan lembut mengelus punggung Y/N, gerakan repetitif yang menenangkan. “Udah, udah… nggak apa-apa. Gue di sini. Nggak usah takut.”ucap nya lembut. Beberapa menit berlalu dalam hening, hanya suara napas yang mulai stabil. Y/N akhirnya bisa bernapas lebih teratur, meski tubuhnya masih terasa lemas. Saat merasa Y/N mulai tenang, Jeongwoo pelan-pelan merenggangkan pelukannya. “Gue ambilin air ya, lo pasti butuh.”tawar jeongwoo.Y/N, masih dengan suara lemah, hanya mengangguk. “Hm… makasih…”ucap y/n. Jeongwoo bangkit, keluar sebentar, lalu kembali dengan segelas air. Ia duduk di lantai di depan Y/N dan menyodorkannya. “Minum dulu. Pelan-pelan.”ucap jeongwoo. Y/N menerima gelas itu, menyeruput perlahan. Wajahnya masih pucat, tapi matanya mulai tenang. Ia menatap Jeongwoo sebentar lalu berkata lirih, “Makasih banget… kalau tadi lo nggak ada… gue nggak tahu harus gimana.”ujar nya. Jeongwoo menatapnya serius, nadanya penuh ketulusan, “Hei, jangan ngomong gitu. Gue seneng gue ada di sini pas lo butuh. Jadi kalau kapan-kapan lo ngerasa kayak gini lagi… jangan ragu, bilang ke gue. Gue nggak akan kemana-mana.”ujar jeongwoo lembut. Y/N menunduk, senyum tipis muncul meski wajahnya masih lelah. “Lo terlalu baik, jeo…”ucap nya. Jeongwoo terkekeh kecil, mencoba meringankan suasana. “Ah, jangan dibesar-besarin. Gue cuma… ya, lo tahu lah, hero in disguise.” Ia pura-pura menyibakkan rambutnya dengan gaya konyol. Y/N mendengus, setengah kesal setengah lega. “Lo tuh, bisa banget ya bikin momen serius jadi nggak jelas.”ujar y/n merasa tak enak. Jeongwoo tersenyum hangat. “Yang penting lo udah baikan. Itu aja udah cukup buat gue.”ucap nya lembut. ++comsec 👉🏻 #parkjeongwoo #treasure #pov #fypシ #contentsearchinsights

About