PT. Harita Group : di Usir Paksa Dari Lokasi Kerja, Oleh Pemilik Lahan www.jejakkasus45.com, Maluku Utara, Halmahera Selatan - Sudah memasuki Dua Hari, Ahliwaris Almarhum Hamisi La Awa, beserta keluarga duduki dan membuat tenda Base Camp pada Lahan miliknya. Yang berlokasi di Loji, Desa Kawasi, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara (Malut). (7/6/2024) Area Lokasi Lahan Milik Almarhum Hamisi La Awa, lagi-lagi menjadi sasaran Objek Penyerobotan oleh PT. Harita Group. Namun Kini memasuki hari kedua, tanah tersebut telah di duduki oleh Pemilik lahan. dan melakukan pengusiran terhadap karyawan Harita yang sedang beraktifitas, secara paksa. Pengusiran ini terjadi, lantaran Perusahan Harita Group, tidak ada itikad baik untuk melakukan ganti rugi lahan kepada mereka. Di ketahui bahwa sebelumnya, pemilik lahan telah memberikan kuasa penuh kepada salah satu cucu Almarhum Hamisi La Awa, yakni Imran S. Malla. Untuk melakukan negosiasi terkait masalah tanah, dan semua telah di negosiasikan dengan PT. Harita Group Pusat. Negosiasi yang di lakukan Imran di pusat, iya langsung temui Direktur PT. Harita Group, Donald Hermanus. Dalam isi pertemuan itu, membicarakan terkait tawar menawar harga, dengan area lokasi sisa lahan tanah kurang lebih 14,79 Ha, antara pihak Perusahan dan Kuasa negosiasi Ahliwaris Imran S. Malla. Dalam Tawar menawar itu, dari harga Rp. 25 M, turun menjadi Rp. 23 M, dan selanjut di tawar hingga menjadi Rp. 17 M Plus Supplier bahan makan minum ke perusahan Harita, per bulan sebesar Rp. 2 M. Dari penawaran tersebut di atas, Pihak Perusahan Harita Nikel lewat Direktur Donald Hermanus, berjanji dan berencana mengadakan ganti rugi. Akan tetapi menunggu Bos Besar Harita, Leem Gunawan yang lagi di luar negeri balik ke Indonesia pasca pelantikan Presiden. Kepada media ini Imran S. Malla, saat di hubungi via telpon WhatsApp, mengaku bahwa iya telah melakukan negosiasi harga dengan Direktur Harita, Donald Hermanus, mereka ( pihak perusahan), berencana melakukan pembayaran, setelah selesai pasca pelantikan Presiden baru Bos Besar Harita balik ke Indonesia. "Saya sudah membicarakan dengan Direktur Donald Hermanus, di ruang kerjanya di Pusat, mereka (perusahan), menunggu Bos Besar Harita, balik ke Indonesia pasca pelantikan presiden baru berencana mengadakan ganti rugi lahan" Ungkap Imran Dari hal tersebut, Ahli Waris sangat merasa kecewa, karena menilai Harita Nikel telah membohongi dan tidak ada itikad baik untuk mengadakan penyelesaian. Sehingga mereka (pemilik lahan), kembali duduki tanah dan mengusir karyawan perusahan PT Harita Nikel secara paksa, keluar dari area lokasi lahan. Sedangkan Arif La Awa, Ahliwaris, saat di hubungi di lokasi lahan, menyampaikan bahwa, sekarang kami sudah duduki lahan kami, dan hentikan semua aktifitas kerja. "Susah dua hari Kami duduki area lokasi lahan kami dan Usir semua karyawan yang lagi beraktifitas" centus Arif Arif juga katakan bahwa, kami akan bermalam selama satu bulan untuk kontrol aktifitas kerja perusahan di lahan kami, jadi siapa pun dia jika bersikeras untuk melakukan aktifitas di lahan kami, maka resiko tanggung sendiri, nyawa yang akan kami ambil. "Kami akan bermalam selama satu bulan, untuk mengawasi, lahan kami jangan sampai perusahan beraktifitas di sini, jika ada yang memaksakan untuk bekerja, maka nyawa taruhannya" tegas Arif Imran juga bilang, terkait kasus lahan kakek saya, akan saya naikan ke KPK, Komnas HAM dan Mabes Polri untuk menelusuri Penyerobotan Lahan yang terjadi di Pulau Obi. "Kasus ini, akan saya naikan ke KPK, Komnas HAM dan Mabes Polri, untuk menulusuri ketimpangan kasus penyerobotan lahan yang terjadi di Pulau Obi" tutup Imran sambil mengakhiri. (Red/JK45) Baca Juga Berita Selengkapnya Pada Link Di Bawah 👇👇👇Ini #https://www.jejakkasus45.com/2024/06/0https://www.jejakkasus45.com/2024/06/07/pt-harita-group-di-usir-paksa-dari-lokasi-kerja-oleh-pemilik-lahan/ #HaritaGroup #Kawasi #PulauObi #MalukuUtara #KPKRI #KOMNASHAM #MABESPOLRI #www.jejakkasus45.com - @www.jejakkasus45.com