@raa13_5: #CapCut duta kalau fto tangannya slalu di pipi, kalau gak mati gaya..😜😋😂

Raa🍒
Raa🍒
Open In TikTok:
Region: ID
Friday 07 June 2024 14:43:33 GMT
180
22
3
0

Music

Download

Comments

raa13_5
Raa🍒 :
walaupun di bakar tetap♥️🥰😘
2024-06-10 06:14:43
1
muhitbuddin93
Muhitbuddin :
👍
2024-06-20 12:51:59
0
irvan_mamba
Mamba🀄🍆 :
🔥🔥
2024-06-10 06:11:15
0
To see more videos from user @raa13_5, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Lagu
Lagu "Man Ana" di Malam Haflah: Simfoni Haru di Bawah Langit Andalusia Di tengah malam yang sunyi, ketika Lailatul Firoq sedang mencapai puncaknya, sebuah suara merdu tiba-tiba menggema dari panggung. Lagu yang dinanti—Man Ana—mengalun perlahan, memenuhi setiap sudut ruangan dengan kesyahduan yang menembus kalbu. Semua yang hadir terdiam, seakan terbawa dalam gelombang perasaan yang sulit dilukiskan. Setiap bait Man Ana seolah menjadi pengingat, tentang perjalanan yang telah ditempuh. "Siapakah aku?" tanya lagu itu. Pertanyaan yang sederhana, namun penuh makna mendalam. Setiap santri yang duduk di barisan depan, menatap ke panggung dengan mata yang berembun. Mereka tak hanya mendengar, mereka merasakan. Bait-bait lagu tersebut seperti cermin yang memantulkan segala keresahan, kebingungan, dan pencarian jati diri selama bertahun-tahun di bumi Andalusia. Suara yang mengalun lembut itu menyelip di antara tarikan napas yang mulai tersendat oleh haru. "من أنا، من أنا، من أنا حولكم" suara itu seolah merangkum perjalanan panjang mereka, dari seorang anak muda yang penuh harapan hingga kini, saat mereka berdiri di ambang perpisahan. Lagu ini bukan hanya sekadar lantunan melodi, melainkan pertanyaan batin yang terus bergema di hati mereka. Setiap santri seakan terlempar kembali ke hari-hari awal di pondok. Hari-hari penuh perjuangan, di mana mereka belajar memahami diri, mengenal arti hidup, dan mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Terkadang mereka merasa tersesat, tak yakin dengan langkah yang diambil. Namun, di malam ini, di bawah langit Andalusia yang penuh bintang, mereka tahu, pencarian itu membuahkan hasil. Mereka menemukan jawaban dari pertanyaan yang selama ini tak terucapkan. Suara penyanyi yang semakin menyentuh, membawa mereka ke dalam keheningan penuh makna. Man Ana seolah menggambarkan perjalanan spiritual yang tak terkatakan, tentang pencarian jati diri, tentang kerendahan hati di hadapan Ilahi. Santri-santri menunduk, membiarkan air mata mengalir tanpa perlu ditahan lagi. Mereka sadar, lagu ini tak hanya tentang mereka, tapi tentang perjalanan mereka di bumi ini, tentang siapa diri mereka di hadapan Tuhan. Ketika bait terakhir "من أنا، من أنا، من أنا حولكم" dinyanyikan, suasana semakin sunyi. Bahkan gemericik angin malam pun seolah menahan napas, tak ingin mengganggu momen sakral ini. Di sini, di malam perpisahan yang penuh haru, mereka mengerti, siapa diri mereka sebenarnya. Lagu ini menjadi penutup yang sempurna, merangkum setiap kenangan, harapan, dan rindu yang tak tertahankan. Man Ana bukan hanya sekadar lagu, melainkan doa yang terselip di antara air mata. Sebuah doa yang mengingatkan mereka akan perjalanan panjang, akan segala suka dan duka yang telah dilewati. Malam itu, di bawah langit Andalusia, semua bersatu dalam simfoni haru, menyadari bahwa perpisahan ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan mereka yang sesungguhnya. #lewatberanda #andalusiavibes #santriindonesia #andalusiahibbana #andalusiastory #fypシ゚viral #manana #bernadya #songarabic

About