@omerayub12: riyadhh😁🇸🇦####imrankhanzindabad #foryou

Omer ِAyoub
Omer ِAyoub
Open In TikTok:
Region: SA
Wednesday 26 June 2024 05:03:27 GMT
5636
15
3
8

Music

Download

Comments

me3rb
ابو خليف :
استمر
2024-06-26 14:43:32
2
_adr100
R :
Call police dont film it!!
2024-06-26 06:17:19
3
To see more videos from user @omerayub12, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Saat aku masih kecil, emakku kerap berbohong soal ini: mie ayam itu gak enak, bikin eneg, lebih enak sarimi. Kebohongan itu kerap muncul ketika aku melihat gerobak mie ayam, yg kedatangannya selalu ditandai dg ketukan di kentongan, dan aku berusaha merayu agar Emak membelikan makanan itu. Kebohongan itu datang berulang² hingga akhirnya aku percaya bahwa mie ayam itu tidak enak, bikin eneg, dan lebih enak sarimi.  Pada momen tertentu, ada teman²-ku saling bertanya satu sama lain, lebih enak mana antara bakso dan mie ayam? Beberapa di antara mereka ada yg menjawab lebih enak bakso, beberapa yg lain bilang lebih enak mie ayam. Aku bilang, lebih enak bakso (aku ingat pernah makan bakso bersama Bapak). Ketololanku saat itu adalah, selain memilih bakso, aku juga bilang, mie ayam gak enak, bikin eneg. Dan naifnya, ada di antara mereka yg bertanya, emangnya kamu pernah makan mie ayam? Aku menjawab jujur, belum, dan mereka menertawaiku. Sejak saat itu aku menyalahkan Emak perihal rasa mie ayam. Mungkin ia juga belum pernah memakannya. Waktu MTs, ketika punya uang lebih hasil dari jualan layangan buatanku sendiri, aku diam² beli mie ayam di dekat pasar. Ternyata rasanya tidak buruk² amat. Bahkan, lebih condong ke enak daripada eneg. Dari situ aku tahu Emak sedang berbohong. Setelahnya, aku menjajali mie ayam dari pedagang yg berbeda. Rasanya tetap enak. Lulus sekolah, aku kerja di Gresik dan makin sering makan mie ayam karena punya uang sendiri. Lalu, ketika di Jogja, aku tidak sering makan mie ayam, selain karena rasa ayamnya cenderung manis, aku juga eman kalau makan mie ayam. Lebih baik uangnya dibelikan nasi. Suatu waktu yg hujan, aku sedang berteduh bersama onthelku di emperan bengkel yg sudah tutup di Jalan Parangtritis. Aku melihat ke seberang jalan, ke arah warung mie ayam. Di sana tidak banyak orang memang, tapi entah kenapa tiba² aku teringat waktu kecil merengek minta mie ayam ke Emak. Pada saat mengingat itu, aku ingin sekali masuk ke sana. Akan tetapi, aku sedang tidak bawa uang. Di situlah aku sadar, Emak dulu tidak berbohong. Ia mungkin cuma ingin bilang, mie ayam memang tidak enak, bikin eneg, terutama untuk orang yg sedang tidak pegang uang. #cerita #fypシ #sad
Saat aku masih kecil, emakku kerap berbohong soal ini: mie ayam itu gak enak, bikin eneg, lebih enak sarimi. Kebohongan itu kerap muncul ketika aku melihat gerobak mie ayam, yg kedatangannya selalu ditandai dg ketukan di kentongan, dan aku berusaha merayu agar Emak membelikan makanan itu. Kebohongan itu datang berulang² hingga akhirnya aku percaya bahwa mie ayam itu tidak enak, bikin eneg, dan lebih enak sarimi. Pada momen tertentu, ada teman²-ku saling bertanya satu sama lain, lebih enak mana antara bakso dan mie ayam? Beberapa di antara mereka ada yg menjawab lebih enak bakso, beberapa yg lain bilang lebih enak mie ayam. Aku bilang, lebih enak bakso (aku ingat pernah makan bakso bersama Bapak). Ketololanku saat itu adalah, selain memilih bakso, aku juga bilang, mie ayam gak enak, bikin eneg. Dan naifnya, ada di antara mereka yg bertanya, emangnya kamu pernah makan mie ayam? Aku menjawab jujur, belum, dan mereka menertawaiku. Sejak saat itu aku menyalahkan Emak perihal rasa mie ayam. Mungkin ia juga belum pernah memakannya. Waktu MTs, ketika punya uang lebih hasil dari jualan layangan buatanku sendiri, aku diam² beli mie ayam di dekat pasar. Ternyata rasanya tidak buruk² amat. Bahkan, lebih condong ke enak daripada eneg. Dari situ aku tahu Emak sedang berbohong. Setelahnya, aku menjajali mie ayam dari pedagang yg berbeda. Rasanya tetap enak. Lulus sekolah, aku kerja di Gresik dan makin sering makan mie ayam karena punya uang sendiri. Lalu, ketika di Jogja, aku tidak sering makan mie ayam, selain karena rasa ayamnya cenderung manis, aku juga eman kalau makan mie ayam. Lebih baik uangnya dibelikan nasi. Suatu waktu yg hujan, aku sedang berteduh bersama onthelku di emperan bengkel yg sudah tutup di Jalan Parangtritis. Aku melihat ke seberang jalan, ke arah warung mie ayam. Di sana tidak banyak orang memang, tapi entah kenapa tiba² aku teringat waktu kecil merengek minta mie ayam ke Emak. Pada saat mengingat itu, aku ingin sekali masuk ke sana. Akan tetapi, aku sedang tidak bawa uang. Di situlah aku sadar, Emak dulu tidak berbohong. Ia mungkin cuma ingin bilang, mie ayam memang tidak enak, bikin eneg, terutama untuk orang yg sedang tidak pegang uang. #cerita #fypシ #sad

About