@trackqueenmimi: Athletes are just built different . The courage it must take to dip like that😮‍💨 #trackandfield

mmawela
mmawela
Open In TikTok:
Region: ZA
Wednesday 26 June 2024 11:22:33 GMT
1669
44
0
0

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @trackqueenmimi, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Tim SAR Penanggungan berhasil menemukan Whiscyka Zafira Islamay Agustin alias Cika (17), pendaki yang hilang terseret arus saat mendaki Gunung Bekel di Mojokerto. Santriwati asal Desa Sumengko, Kecamatan Jatirejo itu ditemukan dalam kondisi tewas. Pencarian Cika melibatkan sekitar 20 personel Tim SAR Penanggungan. Tim tersebut gabungan SAR dari jalur pendakian Jolotundo, Kedungudi dan Tamiajeng, Kecamatan Trawas, Mojokerto. Korban pertama kali ditemukan Hasan pada Jumat (6/12) sekitar pukul 21.00 WIB.
Tim SAR Penanggungan berhasil menemukan Whiscyka Zafira Islamay Agustin alias Cika (17), pendaki yang hilang terseret arus saat mendaki Gunung Bekel di Mojokerto. Santriwati asal Desa Sumengko, Kecamatan Jatirejo itu ditemukan dalam kondisi tewas. Pencarian Cika melibatkan sekitar 20 personel Tim SAR Penanggungan. Tim tersebut gabungan SAR dari jalur pendakian Jolotundo, Kedungudi dan Tamiajeng, Kecamatan Trawas, Mojokerto. Korban pertama kali ditemukan Hasan pada Jumat (6/12) sekitar pukul 21.00 WIB. "Korban kami temukan dalam kondisi sudah meninggal," kata Hasan kepada wartawan di Basecamp Jolotundo, Sabtu (7/12/2024). Anggota SAR Tamiajeng ini menjelaskan, Cika tengkurap di atas batu besar persis di bawah air terjun atau coban. Menurutnya, tinggi coban tersebut mencapai 50 meter. Jasad santriwati Ponpes Darul Ulum itu terseret arus air hujan sekitar 2 kilometer dari Watu Talang. "Barang-barang korban kami temukan di atas coban, seperti baju, topi, celana dan pakaian dalam. Tasnya tidak kami temukan," jelas Hasan. Menurut Hasan, Cika tewas dengan sejumlah luka di tubuhnya. Salah satu yang parah di bagian kepala karena terbentur bebatuan. Jenazah pendaki asal Desa Sumengko, Jatirejo, Mojokerto itu tiba di Basecamp Jolotundo sekitar pukul 23.05 WIB. "Luka parah di kepala, mungkin karena terjatuh dari coban setinggi itu," ungkapnya. Keluarga dan temannya sudah berjam-jam menanti di pos registrasi pendakian tersebut. Setelah diturunkan dari tandu, jasad Cika langsung dibawa ke RS Sumberglagah, Pacet, Mojokerto menggunakan ambulans. Cika mendaki hanya berdua dengan temannya, Mutiara (16), warga Desa Mancilan, Mojoagung, Jombang. Keduanya bertolak dari Basecamp Jolotundo pada Jumat (6/12) sekitar pukul 12.00 WIB. Tujuan mereka adalah puncak Gunung Bekel sekitar 1.238 mdpl. Gunung Bekel merupakan anak Gunung Penanggungan. Posisinya di sebelah barat puncak Pawitra. Setelah melewati pos 2, Cika dan Mutiara harus menyeberangi Watu Talang yang lebarnya sekitar 4 meter. Mereka sampai di Watu Talang sekitar pukul 15.30 WIB saat hujan deras. Watu Talang menjadi jalan air hujan dari kawasan puncak menuju ke Jolotundo. Terdapat pegangan dari bambu dan kawat baja untuk memudahkan para pendaki menyeberanginya. Sedangkan lantainya berupa bebatuan. Air hanya melewatinya saat hujan. "Cerita temannya (Mutiara), korban awalnya tidak berani menyeberang sehingga temannya nyeberang duluan. Korban menyusul, hampir sampai, saat tangannya akan digapai temannya, korban terseret arus," tandas Hasan. Mutiara lantas menelepon petugas di Basecamp Jolotundo untuk melaporkan hilangnya Cika. Ia membatalkan pendakian ke Gunung Bekel karena ingin segera mencari bantuan. Tewasnya Cika membuatnya syok berat. #beritamojokerto #penaggungan1653mdpl #mtbekel1238mdpl #CapCut

About