@darunnajah_jakarta: Kreasi tanda Santri Salah satu kebahagian terbesar sebagai pendidik adalah saat melihat santri berusaha melahirkan karya karya terbaik yang bisa mereka lahirkan. Berkreasi. Proses berkreasi yang tak hanya terpusat di wilayah seni, budaya, olahraga dalam program2 event di pondok, tapi tentu saja dalam wilayah akademik. Ya betul. Layaknya mahasiswa yang harus melahirkan karya tulis skripsi, setiap santri di pondok ini diharuskan melahirkan karya tulis sebagai sebagai bukti penerapan kemampuan otak tertinggi (Higher order of thinking) didalam Bloom's Taxonomy: to create.. Karya tulis atau biasa disebut paper merupakan salah satu tugas akhir yang harus ditempuh oleh santri akhir. Karya tulis ini menjadi salah satu syarat kelulusan santri TMI Darunnajah. Beberapa karya tulis terbaik dikompilasi menjadi buku yang menjadi wakaf intelektual santri untuk pondoknya. Karya tulis yang mereka hasilkan memang tidak seilmiah yang ada di perguruan tinggi. Bukan pula karya sastra para pujangga. Ia boleh berbentuk karya ilmiah, resensi buku ataupun refleksi otobiografi yang mencatatkan refleksi perjalanan mereka selama menuntut ilmu di pondok. Buku tipis kecil yang memiliki arti besar untuk masa depan mereka. Kecerdasan literasi, menyuarakan opini, membangun argumentasi memang menjadi salah satu kemampuan utama di era digital dan sosial media ini. Kemampuan yang perlu diasah sejak dini agar santri mampu berdakwah dan berperan di manapun ia bekiprah kelak. Menjalankan rangkaian perintah-perintah Allah yang pertama turun dalam Al Quran. Saat Sang Pencipta sendirilah yang menegaskan urgensinya the power of reading and writing. "Nun, wal Qolami wa maa yasthuruun." Nun, demi pena, dan apa yang mereka tuliskan.

Darunnajah

Open In TikTok:

Region: ID

Thursday 27 June 2024 04:54:52 GMT