@atunnn01: 🤪#sonic150r #sonicpelajar #sonicsubang #fyp #4u

atun⚡️
atun⚡️
Open In TikTok:
Region: ID
Friday 02 August 2024 20:02:23 GMT
16366
1280
8
48

Music

Download

Comments

pryy211
mind :
komorodd style ☺️☺️☺️
2024-08-16 02:37:10
0
bosen_hirup_
𝘿𝙪𝙡𝙡 :
stang apa bg?
2024-08-03 10:54:58
1
wong.eedann
NICO :
masok bosss👍👍
2024-08-17 14:40:37
0
fitrylestari24
f for fitri :
slam kenal bos kuhh
2024-08-17 14:33:47
0
ryoukutenka
𝙈𝙖𝙝𝙟𝙤𝙣𝙜🀄 :
binggung mending piz r afa sonic
2024-08-17 14:01:03
0
bayongbong01
babang. padil 03🇪🇪🇮🇩🐝 :
kelas boyyy
2024-08-17 10:51:50
0
vionic67
VIONIC💤 :
beh kaciw😂
2024-08-16 05:56:02
0
To see more videos from user @atunnn01, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

REYOG atau REOG? Walaupun tidak serius, perbedaan pendapat dalam penulisan REOG (tanpa Y) dan REYOG (menggunakan Y) selama ini cukup membingungkan masyarakat. Masing-masing pihak mempunyai alasannya sendiri. Baik, mari kita pelajari satu per satu. Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kita hanya akan mendapati kata REOG, bukan REYOG, yakni kesenian yang identik dengan Re(y)og Ponorogo. Namun, pihak yang cenderung memilih menulis REYOG juga punya alasannya sendiri, walaupun REYOG tidak tercantum dalam KBBI. Penulisan REYOG (menggunakn Y) mengacu pada sebuah kalimat yang dianggap mempunyai makna lebih dalam daripada akronim REOG. Jika salah satu huruf dihilangkan, kata REYOG akan berubah makna secara keseluruhan. Lalu, ada juga yang berpendapat bahwa penulisan REYOG mengacu kepada penulisan aslinya, yaitu menggunakan aksara Jawa (Ra, Ya, Ga). Terlepas dari alasan-alasan di atas, hal mendasar yang perlu disadari adalah bahwa penulisan REOG atau REYOG bisa sama-sama dianggap benar, bisa juga dianggap sama-sama salah karena mengingat kata Re(y)og berakar dari bahasa Jawa, bukan bahasa Indonesia. Suatu bahasa akan menjadi benar jika ditulis menggunakan aksara aslinya. Dengan demikian, kata Re(y)og akan menjadi benar jika ditulis menggunakan aksara Jawa karena berakar dari bahasa Jawa. Adapun bila sekarang telah diserap menjadi bahasa Indonesia, maka harus ditulis menggunakan huruf (import dari) Latin. Oleh karena itu, yang diperlukan sekarang adalah kesepakatan bersama secara resmi dari pelaku seni Re(y)og bersama pemerintah dan tidak ada pembahasan mengenai makna lagi Nah, sekarang jadi makin tahu, kan? Mari kita bersama-sama mengenali, mencintai, dan melestarikan budaya kita. Artikel selengkapnya di www.manggolomudho.com @Manggolo Mudho  #fyp  #reog  #reogindonesia  #budaya  #viral  #lewatberanda  #seni  #tradisi  #budayaindonesia  #reyogponorogo  #reogponorogo  #ponorogo  #indonesia  #warisanbudaya  #reogdiluarnegeri  #eropa  #belgium
REYOG atau REOG? Walaupun tidak serius, perbedaan pendapat dalam penulisan REOG (tanpa Y) dan REYOG (menggunakan Y) selama ini cukup membingungkan masyarakat. Masing-masing pihak mempunyai alasannya sendiri. Baik, mari kita pelajari satu per satu. Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kita hanya akan mendapati kata REOG, bukan REYOG, yakni kesenian yang identik dengan Re(y)og Ponorogo. Namun, pihak yang cenderung memilih menulis REYOG juga punya alasannya sendiri, walaupun REYOG tidak tercantum dalam KBBI. Penulisan REYOG (menggunakn Y) mengacu pada sebuah kalimat yang dianggap mempunyai makna lebih dalam daripada akronim REOG. Jika salah satu huruf dihilangkan, kata REYOG akan berubah makna secara keseluruhan. Lalu, ada juga yang berpendapat bahwa penulisan REYOG mengacu kepada penulisan aslinya, yaitu menggunakan aksara Jawa (Ra, Ya, Ga). Terlepas dari alasan-alasan di atas, hal mendasar yang perlu disadari adalah bahwa penulisan REOG atau REYOG bisa sama-sama dianggap benar, bisa juga dianggap sama-sama salah karena mengingat kata Re(y)og berakar dari bahasa Jawa, bukan bahasa Indonesia. Suatu bahasa akan menjadi benar jika ditulis menggunakan aksara aslinya. Dengan demikian, kata Re(y)og akan menjadi benar jika ditulis menggunakan aksara Jawa karena berakar dari bahasa Jawa. Adapun bila sekarang telah diserap menjadi bahasa Indonesia, maka harus ditulis menggunakan huruf (import dari) Latin. Oleh karena itu, yang diperlukan sekarang adalah kesepakatan bersama secara resmi dari pelaku seni Re(y)og bersama pemerintah dan tidak ada pembahasan mengenai makna lagi Nah, sekarang jadi makin tahu, kan? Mari kita bersama-sama mengenali, mencintai, dan melestarikan budaya kita. Artikel selengkapnya di www.manggolomudho.com @Manggolo Mudho #fyp #reog #reogindonesia #budaya #viral #lewatberanda #seni #tradisi #budayaindonesia #reyogponorogo #reogponorogo #ponorogo #indonesia #warisanbudaya #reogdiluarnegeri #eropa #belgium

About