@22wollf: #ابشروا_بالخير ✊🏽 #لمه_اخوان #راكوبتنا_البسيطة #نورتوني_وشرفتوني🌹♥😍 #الجبنه_تنتنا #☕️🥄

🇸🇩سعودي بنكهة سودانية🇸🇦
🇸🇩سعودي بنكهة سودانية🇸🇦
Open In TikTok:
Region: SA
Saturday 03 August 2024 20:49:36 GMT
234470
10377
449
1041

Music

Download

Comments

.5003618
🤫 الشبلي 🤫 5️⃣0️⃣0️⃣ :
اقسم بالله الجبنه يخلوها ليك والله
2024-08-26 22:47:02
10
mohamedabdalbag515
Mohamed Abd Albag 515 :
سمح الخوه في الله
2024-08-18 21:33:38
3
mohandsaifalislam
مهند سيف الاسلام :
الزعيم مهند الجموم نفعت معاه
2024-08-04 00:43:06
3
user2611523922527
ناولس وطن بحالو :
يوم بتشل ليك مغترب ابقو عافيه فتكم بعافيه وجلسه فااااقده العافيه والنمه مع الغافيه بببشر لعندكم بل بس
2024-10-10 14:33:41
2
user4139997032742
محمد الصديق ود العشاي :
اااو عاد دا وترنا وتر شرقاوي
2024-10-03 16:21:38
2
user83184325704273
حسان أخو الأخوان :
ماشاء الله تبارك الله أبشرررررر قوووووي والله يا 💪💪✊💪✊💪💪💪💪💪💪
2024-08-19 17:58:08
2
user8776677926584
أبوريتااااج :
والله ما شاء الله تبارك الله
2024-08-19 17:27:42
2
sheryaswet0
sherry[complacent]$$$ :
قهوة علي اصولها🤩
2024-08-19 17:14:58
2
mohamed9006598541871
ابو جوده النفيدي /1000 :
ابشر حرم لي عندك 💪💪💪💪
2024-08-19 09:20:55
2
usergp8lds34f4
ابومحمدالكتوتاب :
❤️❤️❤️❤️❤️
2024-08-13 09:29:57
2
thecloudisgone3
Monzer :
الله اكبر
2024-08-09 23:20:11
2
user5624527872981
فزع المدروك العقلي :
افتح التنزيل يا بشر 😅😅😅
2024-08-03 23:49:41
2
ghosaia123456
Ghosai Abdalgadir :
ماشاء الله تبارك الله 💪💪💪💪💪
2024-08-03 23:10:20
2
bakre00
Bäkřê :
🥰🥰🥰
2024-10-31 10:35:09
1
mohammed.bashir.n6
Mohammed Bashir Naimir :
🥰🥰🥰
2024-10-30 10:28:04
1
user05035659t
طه الحسناووي :
الصلاة على النبي عامره الديار ان شاء الله ديمه يارب
2024-10-27 16:40:23
1
user2227569767562
user2227569767562 :
ياسلام ياسلام 😍😍علي القهوه و ريحة القهوة 😍🤤
2024-10-24 20:26:46
1
hameriyamossaa
hameriyamossaa :
🥰🥰🥰
2024-10-19 22:01:00
1
s._.marstnh_rgj._fg9o08
ابو احمد ح :
ما شاء الله تبارك الله والله تخيلت وشميت ريحة القهوه والجمر 😋😋😋😋😋
2024-10-19 17:47:44
1
user3400990779653
ريان عبدالمطلب :
نفسياااااات قعدة الجبنة والترتيب والنضافة تفتح النفس اقسم بالله تبارك الرحمن
2024-10-19 13:59:39
1
sfsf748
Sf Sf :
🥰🥰🥰
2024-10-18 16:38:28
1
dy2hyrv3wx91
ابــوخـــــــالد :
كلام كبير
2024-10-18 16:07:54
1
user2565428738195
ابوبكر هاشم :
تبارك الله ربنا يحفظ
2024-10-18 15:51:44
1
mohmed.lbn
Mohmed Lbn :
🥰🥰🥰
2024-10-18 07:33:00
1
dyl94mrvak66
خلف الله علي :
منورين ابشر بعزك
2024-10-18 06:03:32
1
To see more videos from user @22wollf, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

BATAM, POSMETRO: Direktorat Polairud Polda Kepri membekuk komplotan bajak laut yang beraksi di perairan Selat Philips perbatasan Indonesia–Singapura. Pelaku melacak pergerakan kapal melalui aplikasi pemantau kapal di internet. Target mereka kapal berbendera asing yang melintas di wilayah tersebut. “Delapan pelaku kita tangkap saat melakukan pencurian di atas kapal MT Thom Elisabeth yang tengah melintas di perairan itu,” kata Direktur Polairud Polda Kepri, Kombes Handono Subiakto, Senin (14/7). Mereka masing-masing berinisial S, I, R, RH, Z, SD, MI, dan LA. Tiga pelaku lainnya ditangkap setelah dikembangkan, yakni berinisial P, F, dan A. Handono menjelaskan, komplotan bajak laut itu ditangkap bermula dari informasi yang didapat dari masyarakat serta laporan dari International Maritime Bureau (IMB) Singapura. “Jadi ada beberapa kejadian yang dilaporkan beberapa waktu terakhir sehingga kami tindaklanjuti,” ujarnya. Polisi yang mendapat informasi tersebut kemudian melakukan patroli di lokasi yang dilaporkan sering terjadi perampokan. Hasilnya, tim mencurigai sebuah kapal pompong yang mendekati kapal Thom Elisabeth. “Kemudian dilakukan pengejaran terhadap para pelaku dan berhasil diamankan 8 orang pelaku. Mereka kemudian dibawa ke markas Ditpolairud untuk interogasi,” ujarnya. Hasil penyelidikan mengungkap para pelaku memang menargetkan kapal-kapal yang melintas di perairan Selat Philips. Mereka memantau pergerakan kapal melalui aplikasi pemantau kapal di internet. “Mereka menargetkan kapal asing yang melintas, karena kapal tersebut saat melintasi di perairan itu memperlambat kecepatan,” ujarnya. Dalam aksinya, para pelaku mendekati kapal target menggunakan kapal pompong. Mereka kemudian menggunakan galah untuk menyangkutkan tali agar memudahkan naik ke kapal. “Sesampainya di atas kapal, para pelaku mengambil sparepart dan barang berharga lainnya. Setelah berhasil mengambil barang, mereka melarikan diri,” ujarnya. Dari pengakuan pelaku kepada polisi, mereka telah beraksi sejak 2017 hingga 2025. Dalam setiap aksinya, mereka mengaku memperoleh keuntungan paling kecil Rp 40 juta dan paling banyak Rp 100 juta. “Barang hasil curian dijual ke Jakarta. Jadi keuntungan paling kecil mereka Rp 40-50 juta dan paling besar Rp 100 juta. Uang itu dibagi ke semua pelaku,” ujarnya. Dari penangkapan para pelaku, polisi menyita berbagai barang bukti, di antaranya sparepart hasil curian, satu unit airgun, dan kapal pompong. “Airgun ini ditemukan saat penggeledahan. Saat beraksi, biasanya tidak dibawa oleh para pelaku. Tapi airgun itu digunakan untuk menakuti korban,” ujarnya. Hasil pemeriksaan polisi juga mengungkap masih adanya kelompok perampokan lain yang beraksi di perairan Selat Philips. Saat ini polisi tengah melakukan pengejaran terhadap kelompok-kelompok tersebut. “Saat ini kami sedang lakukan pengembangan dan pengejaran. Ternyata selain kelompok ini, masih ada tiga kelompok lain yang bermain: kelompok J, kelompok O, dan kelompok JO,” ujarnya. Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan pasal berlapis, yakni pasal tindak pidana pencurian dengan pemberatan, pasal turut serta, serta Undang-Undang Narkotika.(cnk)
BATAM, POSMETRO: Direktorat Polairud Polda Kepri membekuk komplotan bajak laut yang beraksi di perairan Selat Philips perbatasan Indonesia–Singapura. Pelaku melacak pergerakan kapal melalui aplikasi pemantau kapal di internet. Target mereka kapal berbendera asing yang melintas di wilayah tersebut. “Delapan pelaku kita tangkap saat melakukan pencurian di atas kapal MT Thom Elisabeth yang tengah melintas di perairan itu,” kata Direktur Polairud Polda Kepri, Kombes Handono Subiakto, Senin (14/7). Mereka masing-masing berinisial S, I, R, RH, Z, SD, MI, dan LA. Tiga pelaku lainnya ditangkap setelah dikembangkan, yakni berinisial P, F, dan A. Handono menjelaskan, komplotan bajak laut itu ditangkap bermula dari informasi yang didapat dari masyarakat serta laporan dari International Maritime Bureau (IMB) Singapura. “Jadi ada beberapa kejadian yang dilaporkan beberapa waktu terakhir sehingga kami tindaklanjuti,” ujarnya. Polisi yang mendapat informasi tersebut kemudian melakukan patroli di lokasi yang dilaporkan sering terjadi perampokan. Hasilnya, tim mencurigai sebuah kapal pompong yang mendekati kapal Thom Elisabeth. “Kemudian dilakukan pengejaran terhadap para pelaku dan berhasil diamankan 8 orang pelaku. Mereka kemudian dibawa ke markas Ditpolairud untuk interogasi,” ujarnya. Hasil penyelidikan mengungkap para pelaku memang menargetkan kapal-kapal yang melintas di perairan Selat Philips. Mereka memantau pergerakan kapal melalui aplikasi pemantau kapal di internet. “Mereka menargetkan kapal asing yang melintas, karena kapal tersebut saat melintasi di perairan itu memperlambat kecepatan,” ujarnya. Dalam aksinya, para pelaku mendekati kapal target menggunakan kapal pompong. Mereka kemudian menggunakan galah untuk menyangkutkan tali agar memudahkan naik ke kapal. “Sesampainya di atas kapal, para pelaku mengambil sparepart dan barang berharga lainnya. Setelah berhasil mengambil barang, mereka melarikan diri,” ujarnya. Dari pengakuan pelaku kepada polisi, mereka telah beraksi sejak 2017 hingga 2025. Dalam setiap aksinya, mereka mengaku memperoleh keuntungan paling kecil Rp 40 juta dan paling banyak Rp 100 juta. “Barang hasil curian dijual ke Jakarta. Jadi keuntungan paling kecil mereka Rp 40-50 juta dan paling besar Rp 100 juta. Uang itu dibagi ke semua pelaku,” ujarnya. Dari penangkapan para pelaku, polisi menyita berbagai barang bukti, di antaranya sparepart hasil curian, satu unit airgun, dan kapal pompong. “Airgun ini ditemukan saat penggeledahan. Saat beraksi, biasanya tidak dibawa oleh para pelaku. Tapi airgun itu digunakan untuk menakuti korban,” ujarnya. Hasil pemeriksaan polisi juga mengungkap masih adanya kelompok perampokan lain yang beraksi di perairan Selat Philips. Saat ini polisi tengah melakukan pengejaran terhadap kelompok-kelompok tersebut. “Saat ini kami sedang lakukan pengembangan dan pengejaran. Ternyata selain kelompok ini, masih ada tiga kelompok lain yang bermain: kelompok J, kelompok O, dan kelompok JO,” ujarnya. Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan pasal berlapis, yakni pasal tindak pidana pencurian dengan pemberatan, pasal turut serta, serta Undang-Undang Narkotika.(cnk)

About