@thetravel11: NEW YORK IS LUXURIOUS CITY #foryoupage #viral #wink #trending #growaccount #CapCut #fyp #viraltiktok #capcut

THE TRAVEL
THE TRAVEL
Open In TikTok:
Region: PK
Friday 09 August 2024 12:14:44 GMT
9119
1309
41
27

Music

Download

Comments

hunnyking.mughal
Hunnyking Mughal :
soo nyc beautyful country 🥰🥰🥰
2024-08-14 20:43:45
2
.beautiful.banglad
Bangladesh :
excellent 💞video💞💞 songs💞 copy💞 and share💞 with you 💞💞💞 good morning 💞💞💞
2024-08-18 01:25:27
2
qaxcccvvvb
riazhussainriazhu3740 :
Nice
2024-08-14 18:50:00
1
lewany.khan00
lewany khan :
2024-08-23 10:54:32
2
sanarulsk0046
sanarulsk004 :
🥰🥰🥰
2024-08-17 07:01:41
2
raesniaz88
Raesniaz88 :
🥰
2024-08-15 15:35:59
2
amjadalijamali67
Amjad Jaan :
❤❤❤
2024-08-24 06:53:02
1
ch.amir.jutt.302
Ch Amir jutt 302 :
❤❤❤
2024-08-23 17:07:23
1
fazalulrahman0
Fazal :
🥰🥰🥰
2024-08-22 07:41:46
1
rana.adeel439
Rana Adeel :
❤️❤️❤️❤️
2024-08-21 16:02:15
1
imran.jutt.2917
Imran Jutt :
💞💞💞
2024-08-20 13:32:03
1
user5739334176817
123456 :
❣️
2024-08-20 09:21:08
1
usman.jutt3127
Usman jutt468 :
😜😜😜
2024-08-19 05:50:19
1
ashgar.ali651
Ashgar Ali :
😁😁
2024-08-18 18:19:46
1
amjad_ali512
amjad :
😎😎😎
2024-08-18 16:32:14
1
ibrahimbitanay
KHAN💥💔💔 :
🥰🥰🥰
2024-08-18 09:41:15
1
umarafza
Muhammad usman :
🌹🌹🌹🌹
2024-08-18 07:53:38
1
ismail.g589
Ismail G :
🥰🥰🥰
2024-08-16 12:54:48
1
user8883680047240
AHAD Ahmed :
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
2024-08-15 19:26:13
1
sajid.khan6729
Sajid Khan :
🥰🥰🥰
2024-08-15 15:05:42
1
bakht50051
bakht🌹🇵🇰🙋🇲🇾😉😊🦅 :
🌺👌💖😊
2024-08-15 09:59:55
1
babar8815
babar :
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
2024-08-15 09:59:20
1
agiyamamo5712
@Sajjad offical12 :
🌹🌹🌹
2024-08-14 18:08:37
1
patan.yt555
patan yt555 :
🥰🥰🥰
2024-08-14 10:41:45
1
nick1619
Nick :
👍👍👍
2024-08-13 19:26:34
1
To see more videos from user @thetravel11, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Judul Buku: Istri Tak Diinginkan Penulis: Missia/Missiaoo Baca di Aplikasi KBM dan Goodnovel ____________ Cuplikan Bab 3 ➡️ “Ayana!” Hana muncul di ambang pintu ketika Ayana memetik beberapa kelopak bunga angsana. “Ibu.” Ayana segera menghambur ke pelukan ibunya dan memeluknya. Hana mengelus kepala putrinya dengan penuh sayang, lalu melepas pelukan mereka. Senyum hangat terbit di wajahnya yang telah disinggahi garis-garis keriput. Penyakit yang dideritanya pun membuat wajahnya jauh terlihat lebih tua dari usianya yang sesungguhnya—50 tahun. “Akhirnya kamu datang juga, Nak. Ibu baru saja buatin makanan kesukaanmu. Ayo masuk, kita makan sama-sama,” ajak Hana dengan antusias. Ayana tersenyum sumringah dan menyuapkan nasi ke dalam mulutnya dengan lahap. Tidak seperti di rumah mertuanya yang membawa duka di hatinya, berada di rumah sederhana ini bersama ibunya seperti obat untuk segalanya. “Kandungan kamu baik-baik saja 'kan? Orang-orang di rumah suamimu selalu memperhatikan kamu 'kan, Nak?” tanya Hana. Ayana termangu untuk beberapa saat, kemudian menganggukkan kepalanya. Ia buru-buru menarik sudut bibirnya untuk tersenyum. “Iya, Bu. Kandunganku baik-baik saja kok. Dan semua orang di rumah Mas Leon sangat perhatian, mereka baik banget sama Ayana, Bu.” “Syukurlah kalau begitu. Ibu lega mendengarnya, Nak,” kata Hana dengan senyum palsu di bibirnya. Hana menatap sendu Ayana. “Kamu sudah banyak menderita karena Ibu, Nak. Jadi sepanjang hidup Ibu, selama Ibu masih hidup, Ibu terus berharap kamu bisa menemukan kebahagiaanmu yang sesungguhnya, Nak.” “Ibu kenapa bicara begitu. Ibu sama sekali tidak menyusahkan Ayana.” Ayana balas menggenggem erat tangan ibunya. Matanya sudah mulai berkaca-kaca. “Ibu satu-satunya keluarga yang Ayana miliki. Tanpa Ibu, Ayana tidak tahu lagi harus bagaimana, Bu. Jadi, Ibu harus tetap semangat supaya sehat terus, ya.” *** “Sayang, kapan kita bisa pergi liburan lagi? Aku bosan di rumah terus!” Chelsi merengek dan bergelayut manja di lengan pria yang duduk di sampingnya. Yang tak lain adalah Raka—selingkuhannya. Ya, Chelsi dan Raka telah lama menjalin hubungan gelap tanpa sepengetahuan Leon. Di balik punggung Leon, Chelsi selalu menggunakan alasan ‘pekerjaan’ sebagai tameng untuk menemui kekasih pujaannya. Suaminya sendiri tidak pernah menaruh curiga dan selalu percaya dengan apa pun yang terlontar dari mulutnya. “Apa kamu masih mikirin masalah itu, Sayang?” tanya Chelsi saat memperhatikan Raka yang terlihat pusing. Raka akhirnya menyingkirkan ponselnya dan menatap Chelsi. “Iya, Sayang. Soal liburan itu, kamu harus sabar, ya. Aku sedang sibuk memikirkan cabang bar-ku yang baru. Aku pusing harus mendapatkan uang dari mana untuk menutupi kerugian yang terjadi beberapa waktu lalu,” kata Raka, kemudian menghela napas panjang. “Kamu sedang butuh uang? Kenapa tidak bilang dari awal?” Chelsi memeluk lengan Raka lebih erat dan melanjutkan dengan santai, “Aku 'kan bisa bantu kamu, Sayang. Berapa pun yang kamu butuhkan.” ‘Ini dia’, batin Raka menyeringai senang. Ia memang sengaja memancing Chelsi untuk mengatakan hal itu. Raka lantas memasang wajah ragu-ragu, “Yah, kalau kamu tidak keberatan sih boleh-boleh saja, tapi ... apa suamimu nggak akan curiga? Uang yang aku butuhkan kali ini nggak sedikit Sayang.” Chelsi tertawa kecil dan mengibaskan tangannya ke udara. “Aduh Sayang, kamu nggak perlu khawatirin itu. Leon itu selalu percaya sama aku, aku yakin dia tidak akan curiga sama sekali.” “Kamu yakin seratus persen, Sayang?” tanya Raka, ingin memastikan. “Berapa pun yang kamu mau, kamu tinggal bilang supaya aku bisa bantu bisnis kamu,” ujar Chelsi. Raka tidak langsung menjawab, melainkan menegakkan tubuhnya dan menatap Chelsi dengan senyumnya yang menggoda. “Dua milyar. Aku butuh dua milyar, Sayang.” Bersambung ....
Judul Buku: Istri Tak Diinginkan Penulis: Missia/Missiaoo Baca di Aplikasi KBM dan Goodnovel ____________ Cuplikan Bab 3 ➡️ “Ayana!” Hana muncul di ambang pintu ketika Ayana memetik beberapa kelopak bunga angsana. “Ibu.” Ayana segera menghambur ke pelukan ibunya dan memeluknya. Hana mengelus kepala putrinya dengan penuh sayang, lalu melepas pelukan mereka. Senyum hangat terbit di wajahnya yang telah disinggahi garis-garis keriput. Penyakit yang dideritanya pun membuat wajahnya jauh terlihat lebih tua dari usianya yang sesungguhnya—50 tahun. “Akhirnya kamu datang juga, Nak. Ibu baru saja buatin makanan kesukaanmu. Ayo masuk, kita makan sama-sama,” ajak Hana dengan antusias. Ayana tersenyum sumringah dan menyuapkan nasi ke dalam mulutnya dengan lahap. Tidak seperti di rumah mertuanya yang membawa duka di hatinya, berada di rumah sederhana ini bersama ibunya seperti obat untuk segalanya. “Kandungan kamu baik-baik saja 'kan? Orang-orang di rumah suamimu selalu memperhatikan kamu 'kan, Nak?” tanya Hana. Ayana termangu untuk beberapa saat, kemudian menganggukkan kepalanya. Ia buru-buru menarik sudut bibirnya untuk tersenyum. “Iya, Bu. Kandunganku baik-baik saja kok. Dan semua orang di rumah Mas Leon sangat perhatian, mereka baik banget sama Ayana, Bu.” “Syukurlah kalau begitu. Ibu lega mendengarnya, Nak,” kata Hana dengan senyum palsu di bibirnya. Hana menatap sendu Ayana. “Kamu sudah banyak menderita karena Ibu, Nak. Jadi sepanjang hidup Ibu, selama Ibu masih hidup, Ibu terus berharap kamu bisa menemukan kebahagiaanmu yang sesungguhnya, Nak.” “Ibu kenapa bicara begitu. Ibu sama sekali tidak menyusahkan Ayana.” Ayana balas menggenggem erat tangan ibunya. Matanya sudah mulai berkaca-kaca. “Ibu satu-satunya keluarga yang Ayana miliki. Tanpa Ibu, Ayana tidak tahu lagi harus bagaimana, Bu. Jadi, Ibu harus tetap semangat supaya sehat terus, ya.” *** “Sayang, kapan kita bisa pergi liburan lagi? Aku bosan di rumah terus!” Chelsi merengek dan bergelayut manja di lengan pria yang duduk di sampingnya. Yang tak lain adalah Raka—selingkuhannya. Ya, Chelsi dan Raka telah lama menjalin hubungan gelap tanpa sepengetahuan Leon. Di balik punggung Leon, Chelsi selalu menggunakan alasan ‘pekerjaan’ sebagai tameng untuk menemui kekasih pujaannya. Suaminya sendiri tidak pernah menaruh curiga dan selalu percaya dengan apa pun yang terlontar dari mulutnya. “Apa kamu masih mikirin masalah itu, Sayang?” tanya Chelsi saat memperhatikan Raka yang terlihat pusing. Raka akhirnya menyingkirkan ponselnya dan menatap Chelsi. “Iya, Sayang. Soal liburan itu, kamu harus sabar, ya. Aku sedang sibuk memikirkan cabang bar-ku yang baru. Aku pusing harus mendapatkan uang dari mana untuk menutupi kerugian yang terjadi beberapa waktu lalu,” kata Raka, kemudian menghela napas panjang. “Kamu sedang butuh uang? Kenapa tidak bilang dari awal?” Chelsi memeluk lengan Raka lebih erat dan melanjutkan dengan santai, “Aku 'kan bisa bantu kamu, Sayang. Berapa pun yang kamu butuhkan.” ‘Ini dia’, batin Raka menyeringai senang. Ia memang sengaja memancing Chelsi untuk mengatakan hal itu. Raka lantas memasang wajah ragu-ragu, “Yah, kalau kamu tidak keberatan sih boleh-boleh saja, tapi ... apa suamimu nggak akan curiga? Uang yang aku butuhkan kali ini nggak sedikit Sayang.” Chelsi tertawa kecil dan mengibaskan tangannya ke udara. “Aduh Sayang, kamu nggak perlu khawatirin itu. Leon itu selalu percaya sama aku, aku yakin dia tidak akan curiga sama sekali.” “Kamu yakin seratus persen, Sayang?” tanya Raka, ingin memastikan. “Berapa pun yang kamu mau, kamu tinggal bilang supaya aku bisa bantu bisnis kamu,” ujar Chelsi. Raka tidak langsung menjawab, melainkan menegakkan tubuhnya dan menatap Chelsi dengan senyumnya yang menggoda. “Dua milyar. Aku butuh dua milyar, Sayang.” Bersambung ....

About