@.prabs.asadul: #মালেশিয়া_প্রবাসী🇲🇾✈🇧🇩😭 #foy #foryou #foryoupage #trending #tiktokofficial #bangladesh🇧🇩

🍁 লালন ভক্ত 🍁√_asadul ≠🍁☘️

Open In TikTok:

Region: MY

Sunday 18 August 2024 02:48:54 GMT

74696

5726

106

111

Music

Download

No Watermark .mp4 (0.76MB) No Watermark(HD) .mp4 (8.3MB) Watermark .mp4 (0MB) Music .mp3

Comments

🥰🥰🥰 :

nice

2024-08-20 08:48:02

2

Sumaiya Jahan Moni :

😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂শয়তান ছাড়া

2024-08-20 11:19:57

2

MD RAIHAN :

🍀কফিলিং করে দিছি তিন 🍀পাশে থাকলে☘️পাশে☘️পাবেন🍀

2024-08-20 06:31:39

1

mdfoyez9318◢◤♦️◥◣♦️♦️♦️♦️꧁🌹 :

কপালে সুখ না থাকলে এ কপাল পাথরে ঠুকলেও লাভ নাই এতে কপাল ফুলবে কিন্তু ভাগ্য খুলবে না..!😅

2024-08-19 19:14:45

1

ꭵ°᭄ʟoveγou࿐♥ jaan💕💗💕 :

hmmm

2024-08-19 16:43:07

1

MD Nazam uddin :

অসাধারণ

2024-08-22 19:43:37

0

:::::SHANTO💙💙 :

🥀💞🥀💖💪প্রিয় বন্ধু কেমন আছেন আমাদের গ্রুপে আসবেন নাকি 💖তাহলে ফলো,দিয়ে পাশে থাকবেন আমাদের গ্রুপে নেওয়া চেষ্টা করতেছি 💪💖💖

2024-08-22 05:50:38

0

ফাইমা জান্নাত মিম :

@MD JUNED AHMED:প্লিজ ভাই ও বোনেরা আমার আইডি টা ফিউজ হয়ে গেছে সবাই একটু কফি লিংক করে দিবেন প্লিজ প্লিজ প্লিজ প্লিজ প্লিজ

2024-08-21 05:11:29

0

To see more videos from user @.prabs.asadul, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Seorang pengusaha pengepul limbah kertas asal Kedamean, Gresik, Jawa Timur, Juliani kaget mendapati utangnya masih Rp700 juta di bank. Juliani mengaku dua kali pinjam uang di bank. Pada tahun 2012, ia memutuskan untuk meminjam Rp500 juta dari bank untuk membesarkan usahanya sebagai pengepul limbah kertas. Uang tersebut ia gunakan untuk membeli truk baru. Dilansir TribunJatim.com, Juliani dulu ketika suaminya, Sukamto masih hidup mengambil utang Rp500 juta di bank. Namun, ambisinya berubah menjadi malapetaka. Lantaran utang pertama belum lunas, mereka mengajukan pinjaman kembali sebesar Rp200 juta. Dua kali pinjaman tersebut berasal dari bank plat merah di Jalan Raya Komplek Ruko Karanglo, Driyorejo Gresik. Dengan pinjaman awal sebesar Rp500 juta memaksa mereka untuk membayar cicilan sebesar Rp8 juta per bulan. Sayangnya, bisnis tidak berkembang dengan baik, bahkan diguncang pandemi. Sehingga cicilan Rp8 juta per bulan dianggap cukup berat. “Usaha saya mulai merosot sejak 2015, dan saya meminta agar cicilan yang awalnya Rp8 juta diturunkan menjadi Rp5 juta,” ujar Juliani. Pandemi Covid-19 semakin memperburuk keadaan usaha Juliani yang dibangun bersama suami. Dengan pendapatan yang menurun drastis, Juliani hanya mampu membayar cicilan sebesar Rp3 Juta per bulan dan akhirnya tidak bisa membayar sama sekali. “Saya tidak tahu harus berbuat apa lagi,” keluh Juliani. Ia dibuat terkejut ketika memeriksa riwayat angsuran dan mendapati utangnya masih sekitar Rp700 juta. Ia mengaku telah mencicil utang tersebut sejak tahun 2012. Juliani pun mengeluhkan bahwa sekarang kehidupannya hancur. “Kehidupan saya benar-benar hancur,” ucapnya. Bak siang bolong disambar petir, Juliani menerima kenyataan ketika diberitahu rumah yang ditinggalinya akan dilelang. Ayah Juliani meninggal dunia pada Agustus 2021 setelah menerima somasi terkait lelang rumah mereka. Kemudian disusul oleh suami Juliani yang meninggal pada dunia pada 29 Maret 2023. Sukamto yang sebelumnya telah dirawat di rumah sakit dan diminta untuk mencari uang sebesar Rp100 juta agar rumahnya berhenti dari proses lelang. Tetapi Sukamto hanya berhasil mengumpulkan uang Rp80 juta. Pengacara Juliani, Shoinnudin Umar, mengungkapkan kecurigaan adanya pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pihak bank. Ia menduga terdapat pelanggaran terkait pembunuhan dan kelalaian yang menyebabkan kematian seseorang. “Kami mencurigai adanya penyimpangan serius dalam proses utang piutang ini, orang ditekan untuk bayar utangnya, tapi tidak pernah jelas untuk lunasnya kapan,” ujarnya. Hingga kini, Juliani terus menghadapi tuntutan dari bank untuk melunasi utangnya. Juliani berjuang menghadapi utang yang tak kunjung berakhir. Sambil menahan tangis, ia berharap ada solusi yang adil dapat membantu dirinya dan mengakhiri penderitaan yang dialami.

Seorang pengusaha pengepul limbah kertas asal Kedamean, Gresik, Jawa Timur, Juliani kaget mendapati utangnya masih Rp700 juta di bank. Juliani mengaku dua kali pinjam uang di bank. Pada tahun 2012, ia memutuskan untuk meminjam Rp500 juta dari bank untuk membesarkan usahanya sebagai pengepul limbah kertas. Uang tersebut ia gunakan untuk membeli truk baru. Dilansir TribunJatim.com, Juliani dulu ketika suaminya, Sukamto masih hidup mengambil utang Rp500 juta di bank. Namun, ambisinya berubah menjadi malapetaka. Lantaran utang pertama belum lunas, mereka mengajukan pinjaman kembali sebesar Rp200 juta. Dua kali pinjaman tersebut berasal dari bank plat merah di Jalan Raya Komplek Ruko Karanglo, Driyorejo Gresik. Dengan pinjaman awal sebesar Rp500 juta memaksa mereka untuk membayar cicilan sebesar Rp8 juta per bulan. Sayangnya, bisnis tidak berkembang dengan baik, bahkan diguncang pandemi. Sehingga cicilan Rp8 juta per bulan dianggap cukup berat. “Usaha saya mulai merosot sejak 2015, dan saya meminta agar cicilan yang awalnya Rp8 juta diturunkan menjadi Rp5 juta,” ujar Juliani. Pandemi Covid-19 semakin memperburuk keadaan usaha Juliani yang dibangun bersama suami. Dengan pendapatan yang menurun drastis, Juliani hanya mampu membayar cicilan sebesar Rp3 Juta per bulan dan akhirnya tidak bisa membayar sama sekali. “Saya tidak tahu harus berbuat apa lagi,” keluh Juliani. Ia dibuat terkejut ketika memeriksa riwayat angsuran dan mendapati utangnya masih sekitar Rp700 juta. Ia mengaku telah mencicil utang tersebut sejak tahun 2012. Juliani pun mengeluhkan bahwa sekarang kehidupannya hancur. “Kehidupan saya benar-benar hancur,” ucapnya. Bak siang bolong disambar petir, Juliani menerima kenyataan ketika diberitahu rumah yang ditinggalinya akan dilelang. Ayah Juliani meninggal dunia pada Agustus 2021 setelah menerima somasi terkait lelang rumah mereka. Kemudian disusul oleh suami Juliani yang meninggal pada dunia pada 29 Maret 2023. Sukamto yang sebelumnya telah dirawat di rumah sakit dan diminta untuk mencari uang sebesar Rp100 juta agar rumahnya berhenti dari proses lelang. Tetapi Sukamto hanya berhasil mengumpulkan uang Rp80 juta. Pengacara Juliani, Shoinnudin Umar, mengungkapkan kecurigaan adanya pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pihak bank. Ia menduga terdapat pelanggaran terkait pembunuhan dan kelalaian yang menyebabkan kematian seseorang. “Kami mencurigai adanya penyimpangan serius dalam proses utang piutang ini, orang ditekan untuk bayar utangnya, tapi tidak pernah jelas untuk lunasnya kapan,” ujarnya. Hingga kini, Juliani terus menghadapi tuntutan dari bank untuk melunasi utangnya. Juliani berjuang menghadapi utang yang tak kunjung berakhir. Sambil menahan tangis, ia berharap ada solusi yang adil dapat membantu dirinya dan mengakhiri penderitaan yang dialami.

Aik Yar Tha Woh Bhi Kisi Or Ka Nikla 🥺💔#foryourpage #foryou #standwithkashmir #viral #fyp #viralthisvideo

Aik Yar Tha Woh Bhi Kisi Or Ka Nikla 🥺💔#foryourpage #foryou #standwithkashmir #viral #fyp #viralthisvideo

Tatakae 😮‍💨 #tatakae #erenedit #erenbadassmoment

Tatakae 😮‍💨 #tatakae #erenedit #erenbadassmoment

قال رسول الله (ص):من ابلغ عن موعد رمضان أدخلته الجنة بدون حساب #تصميم_فيديوهات🎶🎤🎬 #تصميم_فديو_ستار #تصميم_لايت_موشن #تيم_fbi⚡ #الشعب_الصيني_ماله_حل😂😂

قال رسول الله (ص):من ابلغ عن موعد رمضان أدخلته الجنة بدون حساب #تصميم_فيديوهات🎶🎤🎬 #تصميم_فديو_ستار #تصميم_لايت_موشن #تيم_fbi⚡ #الشعب_الصيني_ماله_حل😂😂

An easy way to get glowing skin within minutes! #skincaretips #facemask #selflove #homeremidies

An easy way to get glowing skin within minutes! #skincaretips #facemask #selflove #homeremidies

The Way Abel And Nicki Minaj Looked At Each Other Pure Spotlight Energy ❤️‍🔥👀🤩🔥 #theweeknd #nickiminaj #thehills #mercifullyrics #fypシ #relatable

The Way Abel And Nicki Minaj Looked At Each Other Pure Spotlight Energy ❤️‍🔥👀🤩🔥 #theweeknd #nickiminaj #thehills #mercifullyrics #fypシ #relatable

About

Robot

Legal

Privacy Policy