@maddisonslibraryy: a lil maple hills series post as the new book “daydream” dropped recently and i cant wait to read it 🩵 @Hannah Grace #icebreaker #wildfirehannahgrace #daydreamhannahgrace #hannahgrace #BookTok #maplehillseries #romancebooks

maddisonslibrary
maddisonslibrary
Open In TikTok:
Region: GB
Monday 02 September 2024 08:45:11 GMT
4754
510
12
4

Music

Download

Comments

jprimrosereads
Jess Primrose | Booktok ❤️‍🔥 :
Ooooh but daydream does out do the doer!! It was 100% the best in the series even though I gave icebreaker 4.75⭐️
2024-09-02 14:13:22
7
latishareads
latishareads :
Nate!!🥰
2024-09-02 11:07:12
7
dailybooks27
Pien reads📖 :
I am so excited for daydream
2024-09-02 14:46:57
3
lexi.leah.xox
lexi-leah✈️ :
not really fond of daydream like i was hoping to be, still attempting to finish it and i’ve only got like 3 or 4 chapters left💔
2024-09-28 05:19:09
2
beccasonbooktok
❀🍒Becca | Booktok📚❀ :
okay i’m just about ro start wildfire, I LOVED icebreaker, will I like this one too? 😜
2024-09-06 22:10:37
1
hopesbooknook
Hopes|booknook📚 :
YESSSS SAY IT LOUDER
2024-09-03 00:52:20
1
a.goblinbabe
🫧phee✨ :
daydream was my favourite of the 3!!
2024-09-02 16:15:17
1
liannas.library
Lianna’s Library 📚 :
I think I late Russ more than Nate
2024-09-16 02:13:40
0
To see more videos from user @maddisonslibraryy, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Oknum Anggota BINDA Aniaya Dua Anggota Satpol PP di Depan Kantor Gubernur Kalteng Palangkaraya, Kamis (24/7/2025) — Kejadian menghebohkan terjadi pada pagi hari sekitar pukul 09.00 di depan Kantor Gubernur Kalimantan Tengah. Dua anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Kalimantan Tengah menjadi korban penganiayaan oleh oknum anggota Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA). Peristiwa bermula saat petugas Satpol PP memberikan arahan kepada sopir oknum anggota BINDA yang memarkir kendaraannya di area parkir khusus Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekretaris Daerah. Namun, sikap tegas Satpol PP tersebut justru berujung kekerasan. Menurut saksi mata, oknum anggota BINDA yang mengenakan pakaian hitam melakukan pemukulan kepada anggota Satpol PP dan bahkan memerintahkan mereka melakukan push-up. Saksi memastikan bahwa anggota Satpol PP tidak melakukan perlawanan selama insiden berlangsung. Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah, Eric Dovico L. Lampe, membenarkan adanya laporan penganiayaan tersebut. Namun, saat dimintai klarifikasi, oknum anggota BINDA tidak menunjukkan penyesalan. Ia justru mengeluarkan pernyataan arogan dan mengancam, serta membantah melakukan pemukulan dengan menyatakan hanya melakukan tepukan. Pernyataan tersebut bertentangan dengan keterangan saksi dan rekaman CCTV di lokasi kejadian. Meski telah dilakukan mediasi di rumah jabatan Gubernur dan kedua belah pihak dikabarkan telah berdamai, proses perdamaian tersebut berlangsung tertutup tanpa kehadiran awak media yang sempat meliput insiden. Hal ini menimbulkan tanda tanya terkait transparansi dan penegakan hukum dalam kasus ini. Peristiwa ini menjadi sorotan publik dan menguji komitmen penegakan hukum serta disiplin di lingkungan pemerintah daerah. Sikap arogan dan tindakan kekerasan yang dilakukan oknum anggota BINDA sangat tidak dapat dibenarkan dan patut mendapatkan perhatian serius agar tidak terulang kembali. Diharapkan, kasus ini menjadi momentum bagi semua pihak untuk menjunjung tinggi etika, profesionalisme, serta saling menghormati tugas dan kewenangan antarinstansi. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci utama dalam menjaga kepercayaan publik terhadap institusi pemerintahan
Oknum Anggota BINDA Aniaya Dua Anggota Satpol PP di Depan Kantor Gubernur Kalteng Palangkaraya, Kamis (24/7/2025) — Kejadian menghebohkan terjadi pada pagi hari sekitar pukul 09.00 di depan Kantor Gubernur Kalimantan Tengah. Dua anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Kalimantan Tengah menjadi korban penganiayaan oleh oknum anggota Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA). Peristiwa bermula saat petugas Satpol PP memberikan arahan kepada sopir oknum anggota BINDA yang memarkir kendaraannya di area parkir khusus Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekretaris Daerah. Namun, sikap tegas Satpol PP tersebut justru berujung kekerasan. Menurut saksi mata, oknum anggota BINDA yang mengenakan pakaian hitam melakukan pemukulan kepada anggota Satpol PP dan bahkan memerintahkan mereka melakukan push-up. Saksi memastikan bahwa anggota Satpol PP tidak melakukan perlawanan selama insiden berlangsung. Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah, Eric Dovico L. Lampe, membenarkan adanya laporan penganiayaan tersebut. Namun, saat dimintai klarifikasi, oknum anggota BINDA tidak menunjukkan penyesalan. Ia justru mengeluarkan pernyataan arogan dan mengancam, serta membantah melakukan pemukulan dengan menyatakan hanya melakukan tepukan. Pernyataan tersebut bertentangan dengan keterangan saksi dan rekaman CCTV di lokasi kejadian. Meski telah dilakukan mediasi di rumah jabatan Gubernur dan kedua belah pihak dikabarkan telah berdamai, proses perdamaian tersebut berlangsung tertutup tanpa kehadiran awak media yang sempat meliput insiden. Hal ini menimbulkan tanda tanya terkait transparansi dan penegakan hukum dalam kasus ini. Peristiwa ini menjadi sorotan publik dan menguji komitmen penegakan hukum serta disiplin di lingkungan pemerintah daerah. Sikap arogan dan tindakan kekerasan yang dilakukan oknum anggota BINDA sangat tidak dapat dibenarkan dan patut mendapatkan perhatian serius agar tidak terulang kembali. Diharapkan, kasus ini menjadi momentum bagi semua pihak untuk menjunjung tinggi etika, profesionalisme, serta saling menghormati tugas dan kewenangan antarinstansi. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci utama dalam menjaga kepercayaan publik terhadap institusi pemerintahan

About