@durzl: LUIGI I JUST WANT TO TOUCH YOU (they all sing in unison)

Deyonce
Deyonce
Open In TikTok:
Region: US
Thursday 05 September 2024 11:52:11 GMT
7909
460
2
139

Music

Download

Comments

__auric__
Auric :
@iloveyoumama377
2024-10-16 13:13:38
2
eazysnake_1
Hola :
LUIGI I JUST WANT TO TOUCH YOUUU🔥🔥
2024-09-05 12:36:47
8
To see more videos from user @durzl, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Hakim Tinggi Mahkamah Agung RI sekaligus calon hakim agung kamar perdata, Heru Pramono, meyakini bahwa keadilan merupakan hal yang abstrak sehingga perlu pendekatan pendukung untuk menghadirkannya kepada masyarakat. Heru menyampaikan pernyataan itu saat menjawab pertanyaan Anggota Komisi III DPR RI Sarifuddin Sudding. “Karena keadilan itu abstrak, kita mengutip dari, misalnya, [Filsuf] Aristoteles [mengatakan] keadilan itu memberikan sesuatu yang sesuai dengan haknya. Jadi, kalau misalnya orang itu haknya segini, ya, harus diberikan segitu,” ucap Heru, dalam uji kelayakan dan kepatutan calon hakim agung tahun 2025 (9/9). Pada mulanya, Sudding menilai Heru merupakan seorang positivistik. Menurut dia, hal itu terlihat dari makalah yang dipresentasikan Heru. Sudding khawatir calon hakim agung tersebut akan menjadi corong undang-undang, sementara perkembangan hukum kian dinamis. “Berikan saya keyakinan bahwa saudara ini bukan corong undang-undang. Saudara ini datang sebagai hakim agung melakukan suatu pembaruan, melakukan suatu rechtsvinding (penemuan hukum) untuk memberikan rasa keadilan bagi masyarakat ketika terjadi kekosongan hukum,” ucap Sudding. Sudding sependapat dengan Heru bahwa keadilan bersifat abstrak. Namun, dia meminta Heru untuk mengelaborasi pandangannya tentang cara mendekatkan rasa keadilan agar diterima oleh semua pihak. Menurut Heru, salah satu cara menggali nilai-nilai itu adalah dengan menyimak rapat dengar pendapat (RDP) di DPR. Dia mengatakan permasalahan masyarakat yang disampaikan saat RDP turut didiskusikan di Mahkamah Agung. Diketahui Komisi III DPR RI menggelar uji kelayakan dan kepatutan untuk 13 calon hakim agung dan tiga calon hakim ad hoc hak asasi manusia di Mahkamah Agung yang sebelumnya telah diseleksi oleh Komisi Yudisial. Uji kelayakan dan kepatutan dimulai pada Selasa ini dan dilanjutkan pada Rabu (10/9), Kamis (11/9), serta Selasa (16/9). Pada hari terakhir, akan dilaksanakan pula rapat pleno Komisi III DPR RI untuk penetapan calon terpilih. #dprri #hakimagung #perdata #hukum
Hakim Tinggi Mahkamah Agung RI sekaligus calon hakim agung kamar perdata, Heru Pramono, meyakini bahwa keadilan merupakan hal yang abstrak sehingga perlu pendekatan pendukung untuk menghadirkannya kepada masyarakat. Heru menyampaikan pernyataan itu saat menjawab pertanyaan Anggota Komisi III DPR RI Sarifuddin Sudding. “Karena keadilan itu abstrak, kita mengutip dari, misalnya, [Filsuf] Aristoteles [mengatakan] keadilan itu memberikan sesuatu yang sesuai dengan haknya. Jadi, kalau misalnya orang itu haknya segini, ya, harus diberikan segitu,” ucap Heru, dalam uji kelayakan dan kepatutan calon hakim agung tahun 2025 (9/9). Pada mulanya, Sudding menilai Heru merupakan seorang positivistik. Menurut dia, hal itu terlihat dari makalah yang dipresentasikan Heru. Sudding khawatir calon hakim agung tersebut akan menjadi corong undang-undang, sementara perkembangan hukum kian dinamis. “Berikan saya keyakinan bahwa saudara ini bukan corong undang-undang. Saudara ini datang sebagai hakim agung melakukan suatu pembaruan, melakukan suatu rechtsvinding (penemuan hukum) untuk memberikan rasa keadilan bagi masyarakat ketika terjadi kekosongan hukum,” ucap Sudding. Sudding sependapat dengan Heru bahwa keadilan bersifat abstrak. Namun, dia meminta Heru untuk mengelaborasi pandangannya tentang cara mendekatkan rasa keadilan agar diterima oleh semua pihak. Menurut Heru, salah satu cara menggali nilai-nilai itu adalah dengan menyimak rapat dengar pendapat (RDP) di DPR. Dia mengatakan permasalahan masyarakat yang disampaikan saat RDP turut didiskusikan di Mahkamah Agung. Diketahui Komisi III DPR RI menggelar uji kelayakan dan kepatutan untuk 13 calon hakim agung dan tiga calon hakim ad hoc hak asasi manusia di Mahkamah Agung yang sebelumnya telah diseleksi oleh Komisi Yudisial. Uji kelayakan dan kepatutan dimulai pada Selasa ini dan dilanjutkan pada Rabu (10/9), Kamis (11/9), serta Selasa (16/9). Pada hari terakhir, akan dilaksanakan pula rapat pleno Komisi III DPR RI untuk penetapan calon terpilih. #dprri #hakimagung #perdata #hukum

About