@iroc.tv: Darasa zitoo kutoka kwa mwenyekiti wa wasemaji 🤩 TUNE in Thursday at 11:30am on iRoc Networks youtube 📺 @alikamwe , @laviemakeup & @charles_matukio Cc @iroc.tv @nmbtanzania Sponsored by @johnniewalker_tz 📍 @elementstz #BeMore#NmbKaribuYako #Thejunction#JohnnieWalkerTZ #Ad #keepwalking#kenyantiktok🇰🇪 #rwandatiktok🇷🇼 #tanzaniantiktok🇹🇿 #trendingvideo

iRoc Network
iRoc Network
Open In TikTok:
Region: TZ
Tuesday 10 September 2024 09:47:29 GMT
725534
40852
618
4259

Music

Download

Comments

rosemasawe
rosesimon :
bado sijaona mtu akizungumzia vidole vya huy kaka🥰🥰
2024-09-10 11:28:35
132
zedco_used_spare
ENGINE | MSWAKI | GEARBOX USED :
unawezaje kusahau halafu hujasemehe?
2024-09-10 12:27:12
58
sophy_minja73
Sophy :
Kabisa
2024-09-11 10:09:34
1
phano_jeremiah
Stephano :
Ally kamwe comment yangu niweke wapi😂😂😂😂😂💔na ole wake mdada aguse hii comment 😂😂
2024-09-10 12:31:11
53
nyenzajuniorpjn
nyenzajunior1Mwanairinga :
wanawake wapumbavu uwa Wana visasi wale
2024-09-11 07:04:14
10
oreen7756
D :
Kweli men they don’t forgive
2024-09-10 10:56:56
102
user45249555092040
official"M"@277 :
Kaka izi interview ikiwa imekamilika nazicheck wap au YouTube
2024-09-10 10:48:54
7
thegoblin9012
thegoblin9012 :
Mimi siwezi kumsamehe mwanamke hata kama ndoa tulifunga jana atarudi kwao
2024-09-10 10:52:18
14
allyg36
allyg36 :
Sahihi bro
2024-09-12 01:24:10
1
anwarykhamicy
AnuDinho :
Kingine wanaume hatupendi kuoga, Wanawake wengi wanaoga sana (wanasafisha mioyo yao) ndomana wanasamehe sana
2024-09-11 06:38:06
24
issahatibumohamed
issahatibumohamed :
duuhh huyu jamaaa mbona kama spika wetu wanaume😂😂
2024-09-10 14:50:55
23
reymer96
Queen rey :
I think ni wanaume wengi!,woteeee🤣
2024-09-10 18:22:44
19
annahmruma
Messi's side chick :
sisi wenyew hatusamehe tunabak humohumo tuwafundishe jinsi ya kuchit bila kukamatwaa 🚶🚶🚶🤣
2024-09-10 12:38:39
11
shefica2
shefica :
yani wanaume wakisalitiwa wanaumia sana na awawezi kusamehe usaliti ila wawo ndo mabigwa wakutusaliti..wakisalitiwa sijui wanajionaje
2024-09-10 14:55:39
6
pacheza
12 :
Inaonekana kwa macho na maskio kama Mwanamke anasamehe lakini hakuna mwanamke anayesamehe.
2024-09-10 12:35:43
14
terry29bmw
Terry :
RASILIMALI ADIMU ALI KAMWE
2024-09-10 10:28:45
28
faithkomba252
faithkomba252 :
kweli kabisa yan nitakusamehee ila siwezi kusahau mim
2024-09-10 14:33:15
5
teddyglmz99
grateful soul :
nitakusamehe ila sitasahau😶
2024-09-10 12:46:04
4
gregorymustaph
Gregory Mustapha :
wanaume tuna semeh lkn baadh ina depend na kosa
2024-09-10 14:58:29
4
user5956614342952
August :
Sasa ukishasahau si ndo automatically umesamehe? Unawezaje kulipiza jambo ambalo hata hulikumbuki?
2024-09-10 13:06:20
3
she.love.gal
💞she love💞 :
mm Huwa hdi na masaa uliyonikosea
2024-09-10 11:51:45
5
5607prince
Marwa Jr 🇹🇿 🇹🇿🇨🇦🇨🇦 :
kamwe ana akili sana asipoongea hbr za yanga
2024-09-10 13:48:08
4
imlizzyapple18
imlizzyapple18 :
ukisikia point of view ndo hii nmeipenda😂
2024-09-10 12:33:59
9
thelonious18
Dickson Philipo :
psychological true
2024-09-10 11:54:20
6
humbleprince456
✨️PRINCE_JAFFARY 👑 :
sure bruh
2024-09-10 12:59:31
6
To see more videos from user @iroc.tv, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

POV [bonus part] : Jarak ribuan mil bukan hanya memisahkan dua tubuh, tapi juga mendewasakan dua hati. Waktu berjalan, tapi perasaan mereka tetap seperti pertama kali. Hangat, jujur, dan tak tergantikan. Mereka menjalani LDR dengan segalanya dengan suka duka. Malam-malam bagi Y/N adalah suara Jay yang terdengar lelah tapi tetap ingin mendengar ceritanya, dan pagi-pagi Jay adalah pesan suara dari Y/N yang terselip di antara email dan jadwal band. Mereka menyusun mimpi bersama dari dua belahan dunia, membahas rencana masa depan dengan keyakinan yang tidak pernah mereka punya sebelumnya. Walaupun tak mudah, mereka tahu: ini hanya babak. Mereka hanya harus bertahan. 
“Di sana jam dua pagi ya?” suara Jay terdengar serak tapi hangat, muncul dari layar ponsel yang disandarkan di meja. Y/N menyandarkan dagunya di atas tangan, matanya sembab karena kelelahan setelah shift panjang. “Iya, kamu baru selesai latihan?” Y/N balas bertanya, memperhatikan rambut Jay yang sedikit basah, mungkin dari keringat. 
Jay mengangguk sambil melemparkan handuk ke sofa. “Tadinya mau langsung tidur. Tapi kalau belum dengar suara kamu, rasanya kayak belum selesai jadi manusia hari ini.” Y/N tertawa kecil, walau matanya terlihat letih. “Jay… kamu masih cringe banget ya?” 
“Cuma ke kamu,” jawab Jay, lalu diam sesaat. “Kamu kelihatan capek.” Y/N mengangguk jujur. “Ya, capek. Tapi lihat kamu kayak nge-charge ulang baterai aku.” 
Begitulah hubungan mereka selama dua tahun terakhir. Tidak ada tangan untuk digenggam, tidak ada pundak untuk disandari secara nyata. Tapi setiap malam, suara Jay adalah rumah bagi Y/N, dan sebaliknya. 
Hari-hari berlalu dengan jadwal yang saling bertabrakan. Waktu makan berbeda, cuaca pun tak sama. Tapi mereka saling bertahan. Jay mengirim rekaman saat Y/N tidak bisa video call, dan Y/N mengirim voice note tengah malam berisi cerita harinya. 
Hingga suatu malam, Jay menatap layar dan bertanya pelan, “Kalau kamu udah selesai kuliah nanti, kamu pulang kan?” Y/N terdiam sesaat. “Tentu, Jay. Aku pulang buat kita.” 
Dan hari itu tiba lebih cepat dari yang mereka duga. Y/N kembali ke tanah yang pernah ia tinggalkan, dengan satu rencana sederhana: memberi kejutan untuk Jay. Ia tidak memberi kabar pada siapa pun, hanya seorang teman Jay yang diam-diam ia minta bantuannya untuk memastikan Jay tidak pergi ke luar kota. Ia berdiri di depan ruang latihan Jay. Tangannya gemetar memegang kotak berisi vinyl edisi terbatas—hadiah kecil untuk lelaki yang telah menunggu dengan sabar. 
Perlahan, Y/N membuka pintu. Ruangan itu gelap, hanya diterangi lampu-lampu kecil yang tergantung di dinding. Ada aroma lavender yang samar. Namun alih-alih wajah terkejut, ia mendapati seorang lelaki di tengah ruangan berdiri membelakanginya, menatap foto-foto polaroid mereka yang ditempel rapi. Seakan ia berbicara pada kenangan. Y/N berdiri mematung, matanya membulat, bibirnya separuh terbuka. 
“Jay…” suara Y/N tercekat. Jay menoleh. Tatapan itu... masih sama. Hangat, penuh debar, dan seperti baru pulang dari ribuan malam yang hanya diisi kerinduan. [lanjut di comsec] #fyp #foryou #fypシ #enhypen #jay #jaypark #parkjongseong #jayenhypen #engene #fiction #fanfiction #pov #writing #au
POV [bonus part] : Jarak ribuan mil bukan hanya memisahkan dua tubuh, tapi juga mendewasakan dua hati. Waktu berjalan, tapi perasaan mereka tetap seperti pertama kali. Hangat, jujur, dan tak tergantikan. Mereka menjalani LDR dengan segalanya dengan suka duka. Malam-malam bagi Y/N adalah suara Jay yang terdengar lelah tapi tetap ingin mendengar ceritanya, dan pagi-pagi Jay adalah pesan suara dari Y/N yang terselip di antara email dan jadwal band. Mereka menyusun mimpi bersama dari dua belahan dunia, membahas rencana masa depan dengan keyakinan yang tidak pernah mereka punya sebelumnya. Walaupun tak mudah, mereka tahu: ini hanya babak. Mereka hanya harus bertahan. 
“Di sana jam dua pagi ya?” suara Jay terdengar serak tapi hangat, muncul dari layar ponsel yang disandarkan di meja. Y/N menyandarkan dagunya di atas tangan, matanya sembab karena kelelahan setelah shift panjang. “Iya, kamu baru selesai latihan?” Y/N balas bertanya, memperhatikan rambut Jay yang sedikit basah, mungkin dari keringat. 
Jay mengangguk sambil melemparkan handuk ke sofa. “Tadinya mau langsung tidur. Tapi kalau belum dengar suara kamu, rasanya kayak belum selesai jadi manusia hari ini.” Y/N tertawa kecil, walau matanya terlihat letih. “Jay… kamu masih cringe banget ya?” 
“Cuma ke kamu,” jawab Jay, lalu diam sesaat. “Kamu kelihatan capek.” Y/N mengangguk jujur. “Ya, capek. Tapi lihat kamu kayak nge-charge ulang baterai aku.” 
Begitulah hubungan mereka selama dua tahun terakhir. Tidak ada tangan untuk digenggam, tidak ada pundak untuk disandari secara nyata. Tapi setiap malam, suara Jay adalah rumah bagi Y/N, dan sebaliknya. 
Hari-hari berlalu dengan jadwal yang saling bertabrakan. Waktu makan berbeda, cuaca pun tak sama. Tapi mereka saling bertahan. Jay mengirim rekaman saat Y/N tidak bisa video call, dan Y/N mengirim voice note tengah malam berisi cerita harinya. 
Hingga suatu malam, Jay menatap layar dan bertanya pelan, “Kalau kamu udah selesai kuliah nanti, kamu pulang kan?” Y/N terdiam sesaat. “Tentu, Jay. Aku pulang buat kita.” 
Dan hari itu tiba lebih cepat dari yang mereka duga. Y/N kembali ke tanah yang pernah ia tinggalkan, dengan satu rencana sederhana: memberi kejutan untuk Jay. Ia tidak memberi kabar pada siapa pun, hanya seorang teman Jay yang diam-diam ia minta bantuannya untuk memastikan Jay tidak pergi ke luar kota. Ia berdiri di depan ruang latihan Jay. Tangannya gemetar memegang kotak berisi vinyl edisi terbatas—hadiah kecil untuk lelaki yang telah menunggu dengan sabar. 
Perlahan, Y/N membuka pintu. Ruangan itu gelap, hanya diterangi lampu-lampu kecil yang tergantung di dinding. Ada aroma lavender yang samar. Namun alih-alih wajah terkejut, ia mendapati seorang lelaki di tengah ruangan berdiri membelakanginya, menatap foto-foto polaroid mereka yang ditempel rapi. Seakan ia berbicara pada kenangan. Y/N berdiri mematung, matanya membulat, bibirnya separuh terbuka. 
“Jay…” suara Y/N tercekat. Jay menoleh. Tatapan itu... masih sama. Hangat, penuh debar, dan seperti baru pulang dari ribuan malam yang hanya diisi kerinduan. [lanjut di comsec] #fyp #foryou #fypシ #enhypen #jay #jaypark #parkjongseong #jayenhypen #engene #fiction #fanfiction #pov #writing #au

About