@napitki_bar: Ну было же? #Meme #MemeCut #beer #пиво #bar #бар #jagermeister

Напитки: The Bar
Напитки: The Bar
Open In TikTok:
Region: KZ
Saturday 28 September 2024 05:44:01 GMT
396124
37560
64
18830

Music

Download

Comments

meowbike
Aigùl :
еще раз увижу написание «ягерьмейстер» и приду драться 🙂‍↔️
2024-09-28 17:29:18
228
dr_ingvar
Dr. Ingvar :
Вечно я у вас в эту ловушку попадаю
2024-10-09 06:30:49
25
kirilltolmachev_2
Fr1z :
что за фильм?
2024-10-01 09:07:32
1
osminoffka
Osminofka :
чисто мой холодильник 🤣
2024-09-29 02:12:46
1
smoant_ghost
нет проблем :
можно футаж
2024-11-01 01:57:28
0
torgrad.feu
Torgrad Feu :
Йегерь на абсент поменять, и жиза.
2024-10-06 12:49:41
0
voidcold7
voidcold7 :
Жиза
2024-10-04 16:16:24
0
traxxez
Сын Миража :
было)
2024-09-28 19:36:25
0
To see more videos from user @napitki_bar, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Penyebab ↓ Pada dini hari tanggal 1 Oktober 1965, pasukan Gerakan 30 September (G30S) mendatangi rumah dinas Nasution dengan tujuan untuk menculiknya. Tendean yang sedang tidur di paviliun yang berada di belakang rumah dinas Jenderal Nasution dibangunkan oleh Yanti Nasution (putri sulung Nasution) setelah dia mendengar suara tembakan dan keributan. Tendean pun mengambil senjata garandnya dan keluar untuk memeriksa keadaan di luar. Menurut kesaksian AKP Hamdan Mansjur, ajudan Nasution yang bertugas bersama Tendean pada malam itu, dan Alpiah, pengasuh Ade Irma Nasution (putri bungsu Nasution), pada waktu Tendean keluar dia disergap oleh penculik. Dia kemudian berkata,
Penyebab ↓ Pada dini hari tanggal 1 Oktober 1965, pasukan Gerakan 30 September (G30S) mendatangi rumah dinas Nasution dengan tujuan untuk menculiknya. Tendean yang sedang tidur di paviliun yang berada di belakang rumah dinas Jenderal Nasution dibangunkan oleh Yanti Nasution (putri sulung Nasution) setelah dia mendengar suara tembakan dan keributan. Tendean pun mengambil senjata garandnya dan keluar untuk memeriksa keadaan di luar. Menurut kesaksian AKP Hamdan Mansjur, ajudan Nasution yang bertugas bersama Tendean pada malam itu, dan Alpiah, pengasuh Ade Irma Nasution (putri bungsu Nasution), pada waktu Tendean keluar dia disergap oleh penculik. Dia kemudian berkata, "Saya ajudan Nasution". Yang mendengar pernyataan Tendean tersebut mungkin tidak sepenuhnya mendengar kata "ajudan" dan ditambah keadaan penerangan yang gelap sehingga mereka mengira Tendean adalah Nasution sendiri. Nasution sendiri berhasil melarikan diri dengan melompati pagar. Tendean lalu dibawa ke sebuah rumah di daerah Lubang Buaya. Dia ditembak mati dan mayatnya dibuang ke sebuah sumur tua bersama keenam perwira lainnya. Pada tanggal 4 Oktober 1965, jenazah-jenazah dalam sumur di Lubang Buaya diangkat oleh prajurit-prajurit KKO dan RPKAD. Kopral Anang dari RPKAD ditugaskan mengangkat jenazah yang paling atas di dalam sumur. Jenazah pertama yang diangkat itu adalah jenazah Pierre Tendean. Jenazah-jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) untuk dilakukan pemeriksaan berdasarkan perintah Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD) Mayjen Soeharto. Dr. Lim Tjoe Thay (kemudian dikenal dengan nama Indonesia dr. Arief Budianto) yang memeriksa jenazah Tendean. Pada waktu itu, dr. Budianto adalah seorang lektor Ilmu Kedokteran Kehakiman di Universitas Indonesia. Hasil visum et repertum menyatakan bahwa pada jenazah Tendean terdapat empat luka tembak yang masuk dari bagian belakang dan dua luka tembak yang keluar pada bagian muka. Selain itu, luka-luka lecet terdapat di dahi dan tangan kiri, dan pada kepala terdapat tiga luka menganga karena kekerasan tumpul. Pada tanggal 5 Oktober 1965, Tendean bersama keenam perwira lainnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Prosesi pemakaman dimulai dari Markas Besar AD. Peti jenazah Tendean diangkut di atas panser Saracen dengan dikawal oleh Direktur Zeni AD Brigjen Dandi Kadarsan. Penghargaan Untuk menghargai jasa-jasanya, pada tanggal 5 Oktober 1965 Tendean bersama enam orang perwira tinggi Angkatan Darat yang gugur diberikan kenaikan pangkat secara anumerta. Tendean sendiri dipromosikan menjadi kapten berdasarkan Keputusan Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/Komando Operasi Tertinggi (Keppres) No. 110/KOTI/1965. Pada hari itu juga, berdasarkan Keppres No. 111/KOTI/1965, Tendean dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi Indonesia. Kemudian pada Hari Pahlawan tanggal 10 November 1965, Tendean dianugerahi Bintang Republik Indonesia Adipradana berdasarkan Keppres No. 50/BTK/1965. Patung yang didirikan untuk mengenang Tendean terdapat di Lubang Buaya yaitu Monumen Pahlawan Revolusi, di Manado (bersama patung Robert Wolter Mongisdi), dan di Semarang. Sejumlah jalan juga dinamai sesuai namanya di berbagai kota di Indonesia. #fypシ゚viral #g30spki #1965 #fypシ #fyp #fypシ゚viral

About