@j50p5: مشاركة الطالب:صالح بيوم المعلم🤍.#اكسبلور #يوم_المعلم_5_أكتوبر #يوم_المعلم #مصممة_دعوات_الكترونية #الشعب_الصيني_ماله_حل😂😂 #fypシ゚viral

مصممة دعوات✨.
مصممة دعوات✨.
Open In TikTok:
Region: SA
Friday 04 October 2024 19:57:05 GMT
37530
82
2
456

Music

Download

Comments

arwa_2i
🇸🇦ྀིྀིྀིྀ🌴🐪 :
بكم الفيديو ؟؟
2024-10-05 14:57:15
0
To see more videos from user @j50p5, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Ini merupakan teori alam semesta terbentuk dari Black hole. Segala sesuatu bisa berubah menjadi Black Hole jika ditekan hingga batas kritis tertentu. Misalnya, jika Bumi dipadatkan hingga seukuran koin, ia bisa berubah menjadi Black Hole. Bahkan Matahari, jika dipadatkan hingga seukuran kota kecil, dapat menjadi Black Hole. Namun, yang paling mengejutkan adalah semakin besar Black Hole, semakin rendah kepadatannya. Sebagai contoh, Black Hole bermassa sebesar Matahari mungkin hanya memiliki diameter sekitar 6 kilometer, tetapi Black Hole supermasif di pusat galaksi Bima Sakti, dengan massa jutaan kali lebih besar dari Matahari, bisa memiliki diameter sebesar 24 miliar kilometer, dengan kepadatan yang sangat rendah, setara dengan beberapa paus biru per meter kubik. Dari konsep ini, muncul spekulasi yang lebih besar apakah mungkin alam semesta yang kita tinggali sebenarnya adalah sebuah Black Hole raksasa? Alam semesta kita berisi miliaran galaksi, gas, dan materi lainnya. Namun, jika semua massa ini dihitung dan disebar merata di seluruh volume alam semesta, kepadatan rata-rata alam semesta adalah sekitar lima atom hidrogen per meter kubik. Meskipun kepadatan ini sangat rendah, secara teoritis cukup untuk membentuk sebuah Black Hole raksasa. Jika benar alam semesta kita merupakan Black Hole, Black Hole itu harus memiliki ukuran yang jauh lebih besar daripada yang bisa kita bayangkan. Namun, ada satu masalah alam semesta kita sedang mengembang, sementara Black Hole seharusnya tidak mengembang. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun alam semesta kita tidak dapat langsung dianggap sebagai Black Hole dengan cara biasa, mungkin ada trik kosmik yang belum kita pahami sepenuhnya. Black Hole tidak hanya berfungsi sebagai penghancur, tetapi juga mungkin sebagai pencipta alam semesta baru. Black Hole mungkin bisa melahirkan alam semesta di dalamnya. Biasanya kita membayangkan Black Hole sebagai bola gelap dengan singularitas di pusatnya, tempat di mana semua massanya terkonsentrasi. Black Hole sebenarnya membengkokkan ruang dan waktu sehingga di dekat cakrawala peristiwa, waktu dan ruang bertukar peran. Di dalam Black Hole, waktu menjadi terbatas dan ruang menjadi tak terbatas, memungkinkan terbentuknya alam semesta baru. jadi jika Black Hole dapat menciptakan alam semesta baru, maka alam semesta ini mungkin bisa menciptakan lebih banyak Black Hole yang kemudian melahirkan alam semesta baru lagi. Ini menciptakan siklus kosmik di mana alam semesta secara terus-menerus menciptakan Black Hole dan alam semesta baru. Teori ini disebut “seleksi alam kosmis,” di mana alam semesta yang paling mampu menciptakan banyak Black Hole akan bertahan, sementara alam semesta yang tidak mampu menciptakan banyak Black Hole akan punah. Akibatnya, alam semesta yang paling umum adalah alam semesta yang dapat menciptakan banyak Black Hole dan secara tidak langsung juga menciptakan kondisi yang memungkinkan kehidupan.  sc:yt Kurzgesagt - In a Nutshell #blackhole #hole #lubanghitam #physics #astronomy #jj #alberteinstein #quantum #reality #universe #outverse #alamsemesta #bigbangtheory #bigban #fy #fyp #viral
Ini merupakan teori alam semesta terbentuk dari Black hole. Segala sesuatu bisa berubah menjadi Black Hole jika ditekan hingga batas kritis tertentu. Misalnya, jika Bumi dipadatkan hingga seukuran koin, ia bisa berubah menjadi Black Hole. Bahkan Matahari, jika dipadatkan hingga seukuran kota kecil, dapat menjadi Black Hole. Namun, yang paling mengejutkan adalah semakin besar Black Hole, semakin rendah kepadatannya. Sebagai contoh, Black Hole bermassa sebesar Matahari mungkin hanya memiliki diameter sekitar 6 kilometer, tetapi Black Hole supermasif di pusat galaksi Bima Sakti, dengan massa jutaan kali lebih besar dari Matahari, bisa memiliki diameter sebesar 24 miliar kilometer, dengan kepadatan yang sangat rendah, setara dengan beberapa paus biru per meter kubik. Dari konsep ini, muncul spekulasi yang lebih besar apakah mungkin alam semesta yang kita tinggali sebenarnya adalah sebuah Black Hole raksasa? Alam semesta kita berisi miliaran galaksi, gas, dan materi lainnya. Namun, jika semua massa ini dihitung dan disebar merata di seluruh volume alam semesta, kepadatan rata-rata alam semesta adalah sekitar lima atom hidrogen per meter kubik. Meskipun kepadatan ini sangat rendah, secara teoritis cukup untuk membentuk sebuah Black Hole raksasa. Jika benar alam semesta kita merupakan Black Hole, Black Hole itu harus memiliki ukuran yang jauh lebih besar daripada yang bisa kita bayangkan. Namun, ada satu masalah alam semesta kita sedang mengembang, sementara Black Hole seharusnya tidak mengembang. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun alam semesta kita tidak dapat langsung dianggap sebagai Black Hole dengan cara biasa, mungkin ada trik kosmik yang belum kita pahami sepenuhnya. Black Hole tidak hanya berfungsi sebagai penghancur, tetapi juga mungkin sebagai pencipta alam semesta baru. Black Hole mungkin bisa melahirkan alam semesta di dalamnya. Biasanya kita membayangkan Black Hole sebagai bola gelap dengan singularitas di pusatnya, tempat di mana semua massanya terkonsentrasi. Black Hole sebenarnya membengkokkan ruang dan waktu sehingga di dekat cakrawala peristiwa, waktu dan ruang bertukar peran. Di dalam Black Hole, waktu menjadi terbatas dan ruang menjadi tak terbatas, memungkinkan terbentuknya alam semesta baru. jadi jika Black Hole dapat menciptakan alam semesta baru, maka alam semesta ini mungkin bisa menciptakan lebih banyak Black Hole yang kemudian melahirkan alam semesta baru lagi. Ini menciptakan siklus kosmik di mana alam semesta secara terus-menerus menciptakan Black Hole dan alam semesta baru. Teori ini disebut “seleksi alam kosmis,” di mana alam semesta yang paling mampu menciptakan banyak Black Hole akan bertahan, sementara alam semesta yang tidak mampu menciptakan banyak Black Hole akan punah. Akibatnya, alam semesta yang paling umum adalah alam semesta yang dapat menciptakan banyak Black Hole dan secara tidak langsung juga menciptakan kondisi yang memungkinkan kehidupan.  sc:yt Kurzgesagt - In a Nutshell #blackhole #hole #lubanghitam #physics #astronomy #jj #alberteinstein #quantum #reality #universe #outverse #alamsemesta #bigbangtheory #bigban #fy #fyp #viral

About