@hardakiswaya: Begini, pentas jathilan itu bukan cuma soal tarian. Di balik musik gamelan yang mendenting-denting, ada cerita yang hidup dan terpelihara. Berlokasi di lapangan Warak, Sumberadi, Mlati, saya berdiri menyaksikan para penari yang meliuk, menggoyang kepala, menggenggam anyaman kuda-kudaan dengan tatapan tajam. Setiap langkah mereka adalah irama yang berusaha kita pahami sebagai sebuah peringatan, bahwa semangat yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda dulu, tetap harus kita jaga sampai kapan pun. Bahkan ketika tangan mereka menggenggam tanah, atau kaki mereka berderap, terasa getaran yang mengingatkan pada sumpah itu: Kita, Indonesia, satu jiwa. Di tengah gemuruh gamelan dan sorakan penonton, terlihat jelas betapa seni adalah jati diri yang kita warisi turun-temurun. Anak-anak muda, ibu-ibu, bapak-bapak yang berdiri mengelilingi lapangan, semuanya menyaksikan pentas jathilan dengan wajah yang terkesima. Ini bukan sekadar pertunjukan, tapi napas sejarah, perayaan hidup yang tak kenal waktu. Dan di sana, kita tak hanya menonton, tapi ikut merasakan bahwa apa yang diucapkan para pemuda pada 1928 itu masih kuat terpatri dalam ingatan dan semangat kita hari ini. #2HardaDanang #HardaKiswaya #DanangMaharsa #HarapanBaru #SlemanBaru

Harda Kiswaya

Open In TikTok:

Region: ID

Thursday 31 October 2024 07:22:03 GMT