@tataganosa18: Worr 🔥

tataganosa18
tataganosa18
Open In TikTok:
Region: ID
Saturday 02 November 2024 09:51:47 GMT
39300
2008
29
7

Music

Download

Comments

nafisah121
user8541233009194 :
mbk tata cantik banget...td nyanyi ditempat q....
2024-11-02 10:05:47
2
bnggopal
gooooopaaaaaaaaallll :
eeeyaampun ketuaa
2024-11-02 10:01:03
0
renita_tiara
Renita tiara :
mbak sumpah sampean ayu bgt, sukses dan bahagia selalu yaa idolak 😍
2024-11-02 13:25:33
4
_mantanketua_
mantanketua :
Heeh kwe ngerti po raa
2024-11-02 10:47:01
0
mayaanf27
V I R G O ✨ :
rombongan pusat...
2024-11-02 10:06:22
0
.rvmrldp
rvaa :
paskusmu mba taaa😁
2024-11-04 15:52:38
1
ayampenyetdjuanada23
Ayam penyet Djuanda :
lha iki panitia nee🤣🤣
2024-12-13 13:45:28
0
ultraflu961
febrii :
menyala 🔥🔥🔥🔥
2024-11-05 14:03:43
0
galih.adi65
Galih Adi :
wong tata ayune ngene ijik terluka kok lleerr opo maneh elek koyo aku ngeneki llerr genah luka jobo jero
2024-11-04 10:14:14
0
yanti_uwwuu212
MATCHA_LATTE🍵 :
mbak tata ayu bangett🥰
2024-11-02 13:49:07
0
jhokobedel58
jhoko B.DiL :
idola dari dulu
2024-11-02 11:09:17
0
plat_f_family
PanggilAjaDietha :
suwe2 mirip dosma versi wetan🫣
2024-11-02 11:07:36
0
_yosi9701
𝒢𝒶𝒹𝒾𝓈𝒹𝑒𝓈𝒶 :
ee ya ampunnn... nantik e moms.ken🥰
2024-11-02 10:00:05
0
lpk.hamkke.seonggong
LPK HAMKKE SEONG GONG :
🔥🔥🔥
2024-11-13 13:13:03
0
anakemamak810
AnakLanang :
🥰🥰
2024-11-02 10:01:02
0
togellkillslove
togellkillslove :
nek dunia manuk a1 iku satus ewu🤣🏃‍♂️🏃‍♂️🏃‍♂️
2024-11-02 10:10:11
0
intan.jupe2
EsseGirll🐝 :
pusatt kebugaran di menangkan oleh sang idolaaa🥰
2024-12-01 23:36:26
0
hanyamenghiburdiri_
Kputeri :
Mbakk terus murup yaa😎🔥
2024-11-09 12:20:32
0
kewerantigosip
ANWAR TJAP MORGAN :
gak bahaya tah kalau meledaq mama TATA GANOZA 😁😁☝🤭😂
2024-11-02 13:23:20
0
fastabiqul.khoirot
Pedagang kondang :
ngeri...
2024-11-02 11:21:47
0
edyonly1
mario :
Tata gandoosssssa
2024-11-02 10:05:54
0
To see more videos from user @tataganosa18, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Proses penjaringan dan penyaringan perangkat Desa Bendosewu, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, memicu kontroversi. Enam peserta tes menuntut diadakannya tes ulang setelah menduga adanya praktik nepotisme dan ketidaktransparanan dalam pelaksanaan tes. Dugaan tersebut mencuat setelah hasil tes Computer Assisted Test (CAT) dianggap tidak wajar. Salah satu peserta tes, Ragil, mengungkapkan kecurigaannya terkait hasil nilai yang mencolok. “Hasil CAT-nya janggal. Dari 11 peserta, tiga orang yang berada di peringkat teratas memiliki nilai hampir sempurna, di atas 80. Sementara itu, sembilan peserta lainnya nilainya berada di bawah 60,” ungkap Ragil, Senin 25 November 2024. Ragil menambahkan, ketiga peserta dengan nilai tertinggi tersebut diduga memiliki hubungan dekat dengan pihak berwenang di desa. “Tiga orang teratas itu anak dari kepala desa, wakil ketua BPD, dan menantu seorang tokoh masyarakat. Rasanya tidak adil kalau seperti ini,” ujarnya. Lebih jauh, Ragil juga membeberkan dugaan adanya pengaturan sejak awal. “Tes seharusnya dilakukan secara online, tetapi kenyataannya offline. Bahkan tempat duduk peserta dan aplikasi tes terlihat seperti sudah diatur sebelumnya,” katanya. Dalam upaya mencari keadilan, enam peserta yang merasa dirugikan telah melayangkan surat kepada Kepala Desa Bendosewu. Mereka meminta agar tes ulang dilakukan dengan sistem yang lebih transparan dan adil. “Kami hanya ingin keadilan. Tes ulang dengan prosedur yang transparan, jujur, dan adil harus dilakukan. Ini demi kebaikan bersama dan kehormatan desa,” tegas Ragil. Menanggapi hal ini, Kepala Desa Bendosewu, Isnari, mengakui bahwa salah satu peserta tes adalah anaknya. Namun, ia membantah adanya intervensi atau kecurangan dalam proses seleksi tersebut. “Iya, memang anak saya ikut tes. Tetapi, dari pihak pemerintah desa tidak ada campur tangan terkait hasil tes. Prosesnya sudah sesuai prosedur karena kita bekerja sama dengan Unisba,” jelas Isnari saat dikonfirmasi. Isnari juga menegaskan bahwa penilaian sepenuhnya merupakan wewenang pihak universitas. “Semua hasil tes adalah tanggung jawab Unisba. Kami hanya penyelenggara,” tambahnya. Namun, saat dimintai tanggapan terkait tuntutan tes ulang, Isnari enggan memberikan komentar lebih jauh. “Saya belum tahu soal itu,” jawabnya singkat. Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian mengenai tindak lanjut atas tuntutan peserta. Publik kini menantikan langkah pemerintah Desa Bendosewu untuk menyelesaikan polemik ini secara adil dan transparan. #mpb #kepaladesa #camat #perangkatdesa #tes #ujian #curang #kkn #nepotisme #protes #bupatiblitar #desa @Gibran Rakabuming @gerindra @partaigerindra @lapor_mas02 @polisi #fyp #viral #tiktok
Proses penjaringan dan penyaringan perangkat Desa Bendosewu, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, memicu kontroversi. Enam peserta tes menuntut diadakannya tes ulang setelah menduga adanya praktik nepotisme dan ketidaktransparanan dalam pelaksanaan tes. Dugaan tersebut mencuat setelah hasil tes Computer Assisted Test (CAT) dianggap tidak wajar. Salah satu peserta tes, Ragil, mengungkapkan kecurigaannya terkait hasil nilai yang mencolok. “Hasil CAT-nya janggal. Dari 11 peserta, tiga orang yang berada di peringkat teratas memiliki nilai hampir sempurna, di atas 80. Sementara itu, sembilan peserta lainnya nilainya berada di bawah 60,” ungkap Ragil, Senin 25 November 2024. Ragil menambahkan, ketiga peserta dengan nilai tertinggi tersebut diduga memiliki hubungan dekat dengan pihak berwenang di desa. “Tiga orang teratas itu anak dari kepala desa, wakil ketua BPD, dan menantu seorang tokoh masyarakat. Rasanya tidak adil kalau seperti ini,” ujarnya. Lebih jauh, Ragil juga membeberkan dugaan adanya pengaturan sejak awal. “Tes seharusnya dilakukan secara online, tetapi kenyataannya offline. Bahkan tempat duduk peserta dan aplikasi tes terlihat seperti sudah diatur sebelumnya,” katanya. Dalam upaya mencari keadilan, enam peserta yang merasa dirugikan telah melayangkan surat kepada Kepala Desa Bendosewu. Mereka meminta agar tes ulang dilakukan dengan sistem yang lebih transparan dan adil. “Kami hanya ingin keadilan. Tes ulang dengan prosedur yang transparan, jujur, dan adil harus dilakukan. Ini demi kebaikan bersama dan kehormatan desa,” tegas Ragil. Menanggapi hal ini, Kepala Desa Bendosewu, Isnari, mengakui bahwa salah satu peserta tes adalah anaknya. Namun, ia membantah adanya intervensi atau kecurangan dalam proses seleksi tersebut. “Iya, memang anak saya ikut tes. Tetapi, dari pihak pemerintah desa tidak ada campur tangan terkait hasil tes. Prosesnya sudah sesuai prosedur karena kita bekerja sama dengan Unisba,” jelas Isnari saat dikonfirmasi. Isnari juga menegaskan bahwa penilaian sepenuhnya merupakan wewenang pihak universitas. “Semua hasil tes adalah tanggung jawab Unisba. Kami hanya penyelenggara,” tambahnya. Namun, saat dimintai tanggapan terkait tuntutan tes ulang, Isnari enggan memberikan komentar lebih jauh. “Saya belum tahu soal itu,” jawabnya singkat. Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian mengenai tindak lanjut atas tuntutan peserta. Publik kini menantikan langkah pemerintah Desa Bendosewu untuk menyelesaikan polemik ini secara adil dan transparan. #mpb #kepaladesa #camat #perangkatdesa #tes #ujian #curang #kkn #nepotisme #protes #bupatiblitar #desa @Gibran Rakabuming @gerindra @partaigerindra @lapor_mas02 @polisi #fyp #viral #tiktok

About