@scorpionprince4: برج الدلو #برج_الدلو #انثى_الدلو

أبراج البرنس
أبراج البرنس
Open In TikTok:
Region: DE
Tuesday 26 November 2024 13:51:41 GMT
1054034
48021
1860
14111

Music

Download

Comments

reeemy11
Reemy💜ريمي :
هو مدحنا يا جماعه والا سبنا 😂😂
2024-11-28 04:35:20
77
user157812694499550
عازفة الصمت :
انثى الدلو مرت من هنا
2024-11-27 07:40:58
216
user42923594
الاميره :
انا انثى تادلوووو
2025-01-16 20:32:21
1
samoo_1975
samoo_1975 :
امرأة الدلو عذبة كالماء متمردة كالهواء مزيج من الهدوء والعاصفة 🥰
2024-11-26 15:25:50
543
fewbellabl
fewbellabl :
الله يسامحكم ما في اطيب مني انا الدلوية بريئة مثل الأطفال حنينة مثل الأم لطيفة مثل النسمة 🥰يا عيني عليا انا😂😂
2024-11-26 14:05:48
185
perfume342
الزاجل :
برج الدلو مظلوم
2024-12-04 07:00:58
16
soso242678843
تاج الحياه :
لا تتمرد الا ع من ظلمها لاكن انها طفله وعصفوره لا تحب الاقفاص حتى ولو من دهب تحب أن تكون طليقه حره تتحسس البرد وتجعل نسمه رائعه لمن حولها ف حر شمس قويه
2024-11-26 22:13:31
159
chaomae12
chaimae123 :
أنا أنثى الدلو❤️
2025-01-07 15:49:18
1
user155602676
Eve :
انا الدلو ومن لا يرا نفسه كفو لا يوقف بوجهي🥰
2024-11-26 17:55:12
31
maxcuisine4
maxcuisine4 :
كان قاصدني أنا ♥️♥️♥️
2024-11-26 14:05:56
5
bushramustafa500
Bushra :
ما عرفت هاد مدح ولا شو 😂
2025-01-18 22:37:27
0
spring.rain51
🌲🌷💕 الفراشة 💕🌷🌲 :
بحب حالي لاني دلوية....ياريت كل الناس مثل الدلو كان السلام والخير عم العالم بأجمعه
2024-11-27 04:54:32
31
user3732162960229
نرجسية 💎🔥 :
مواليد شهر 2/2 هل هوا برج الدلو
2024-12-29 22:06:30
0
halari84
Hala :
والله ما في اطيب منا، بس فيه مشكلة انو ما بنسى الالم لهيك الكل بفكرو انو حقو د
2024-11-27 19:58:37
4
user63284470981341
ملك ♥️ الاحساس :
ورجل الدلو مرات تجي الجنيه ليش😂
2024-11-27 14:31:49
1
ninoucha.nina1
🎭𝒩𝒾𝓃𝒶 𝒩𝒾𝓃🌸𝓊𝒸𝒽𝒶🎭 :
دلوية و أفتخر 👌😉♥️♒
2025-01-08 15:09:50
1
iranianfashinista
Nermin :
أطب قلب بالعالم
2024-11-26 14:41:34
5
ramanzuxhzb
شموخ :
ازا استغنت لا رجوع لها اذا ظلمت تمردت من تمادى عليها فعليه السلام ينتابها جنون هدوئها مخيف صح🥰
2024-11-26 18:29:08
28
sara.elidrissi8
Sa.eli💎💎🤍 :
اليوم عيد ميلادي 😭
2025-01-25 02:04:34
2
emk998
خلوصه الورد :
والله اني أمرأه طيوبه 😀
2025-02-04 05:19:43
1
aldalo_iq
꧂امــرأة الـدلـو꧁ :
فديتنه☺️☺️☺️
2025-01-16 16:48:10
1
lylia_bh
Lylia🩷 :
أنا دلوية و ساعات. منفهمش. روحي. واش حابة😂
2024-11-27 22:02:37
8
venus756.0
فينوس :
الدلو الا المكر ماتعرفة ربما هي تناقض من كل شي الا ان طيبتها وبساطتها فوق كل شي 💜🥰♒
2024-11-26 15:48:32
12
To see more videos from user @scorpionprince4, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Di Nusantara, kehormatan laki-laki sering melekat pada sebilah senjata kecil yang selalu siap di pinggang. Bugis dengan badik, Jawa dengan keris, Aceh dengan rencong, Minang dengan karih. Semua itu bukan sekadar alat tikam, tetapi lambang harga diri, pusaka keluarga, tanda kedewasaan. Namun Ambon berbeda. Mereka tidak hidup dengan belati kecil tersembunyi. Lelaki Ambon punya gaya sendiri: berdiri terbuka, menatap lawan, lalu menghunus parang atau menghadapi dengan tangan kosong. Fenomena ini serupa dengan adegan film koboi Amerika, yang ironisnya sangat digandrungi di Ambon. Dua pria berdiri di jalanan, mata tak bergeser, menunggu detik siapa lebih dulu menarik pistol. Di Ambon, bila lawan tak punya parang, duel tetap jalan dengan tinju kosong. Prinsipnya keras: keberanian sejati harus diperlihatkan terang-terangan, tanpa senjata tersembunyi. Ekologi dan Praktikalitas Ambon adalah tanah cengkih dan pala, laut penuh perahu, kebun dengan kelapa dan sagu. Senjata utama masyarakat bukan pisau kecil, melainkan parang panjang. Parang dipakai membuka kebun, menebang pohon, mengupas sagu, sekaligus membela diri. Pisau kecil tidak relevan dengan ritme hidup orang Ambon. Karena itu, ketika tiba waktunya mempertaruhkan harga diri, parang atau kepalan tanganlah yang berbicara, bukan tusukan sembunyi. Budaya Perang: Ksatria Terbuka Orang Maluku tidak mengenal perang diam-diam. Mereka punya cakalele, tarian perang penuh hentakan dan pekik. Dua kapitan maju ke depan, parang di tangan, salawaku di sisi lain, disaksikan semua orang. Cakalele bukan sekadar seni, melainkan cermin filsafat perang: keberanian harus terlihat. Pisau kecil yang bisa dipakai menikam diam-diam dianggap pengecut. Lebih terhormat duel parang terbuka, atau tinju di wajah lawan. Dalam logika Ambon, memburu orang dari belakang dengan belati bukan hanya rendah, tapi mencoreng harga diri lelaki sejati. Bahkan dalam dunia kriminal modern, gangster Ambon kerap duel individu. Sering cukup diwakili ketua geng, dengan tangan kosong atau sama-sama pegang parang. Tidak ada keroyokan murahan. Represi Kolonial Sejak abad ke-17, Belanda tahu Maluku adalah bara dalam sekam. Mereka melarang senjata kecil tersembunyi, karena mudah dipakai dalam konspirasi. Parang dibiarkan beredar sebab itu alat kerja. Maka tradisi belati pribadi yang subur di daerah lain tidak pernah tumbuh di Ambon. Justru parang dan keberanian tubuh yang bertahan sebagai simbol identitas. Identitas dan Psikologi Sosial Nyali lelaki Ambon melekat pada tubuh, bukan pada pusaka. Karena itu, duel tinju atau adu parang jadi ukuran harga diri. Konflik Ambon 1999–2002 membuktikan, banyak perkelahian dimulai dengan tangan kosong, lalu parang, sebelum naik ke senjata api. Sama seperti di film koboi: bila lawan tak punya pistol, duel tetap jalan dengan kepalan tangan. Anda tidak akan pernah ditodong belati kecil di Ambon; Anda dipalak dengan tangan kosong. Kebanggaan lelaki Ambon bukan menusuk lawan, tapi menghajar lawan sampai terjungkal ke selokan. Bagi mereka, anak kecil dan perempuan pun bisa menusuk dengan pisau, tapi hanya lelaki sejati yang berani berdiri dan bertarung tanpa sembunyi. Tak heran film koboi Amerika mendapat tempat istimewa di hati laki-laki Ambon. Adegan dua orang di jalanan sunyi, menunggu siapa lebih dulu menarik pistol, adalah pantulan budaya duel lokal. Koboi mengajarkan bahwa pertarungan sejati adalah satu lawan satu, muka berhadapan, tanpa tipu, tanpa sembunyi. Itu pas dengan filosofi Maluku: nyali bukan disimpan di pinggang, tapi dipamerkan di dada terbuka. So? Ketika yang lain menaruh kehormatan pada sebilah senjata kecil tersembunyi, orang Ambon memilih jalan ksatria: duel terbuka, parang di tangan, atau kepalan tinju. Tradisi ini menegaskan: harga diri lelaki Ambon tidak ditentukan oleh tikaman rahasia, tetapi oleh keberanian berdiri paling depan. Seperti koboi di layar film, duel satu lawan satu adalah seni pertarungan paling murni. Senjata hanyalah alat, tetapi nyali yang terlihat adalah kemenangan sejati.
Di Nusantara, kehormatan laki-laki sering melekat pada sebilah senjata kecil yang selalu siap di pinggang. Bugis dengan badik, Jawa dengan keris, Aceh dengan rencong, Minang dengan karih. Semua itu bukan sekadar alat tikam, tetapi lambang harga diri, pusaka keluarga, tanda kedewasaan. Namun Ambon berbeda. Mereka tidak hidup dengan belati kecil tersembunyi. Lelaki Ambon punya gaya sendiri: berdiri terbuka, menatap lawan, lalu menghunus parang atau menghadapi dengan tangan kosong. Fenomena ini serupa dengan adegan film koboi Amerika, yang ironisnya sangat digandrungi di Ambon. Dua pria berdiri di jalanan, mata tak bergeser, menunggu detik siapa lebih dulu menarik pistol. Di Ambon, bila lawan tak punya parang, duel tetap jalan dengan tinju kosong. Prinsipnya keras: keberanian sejati harus diperlihatkan terang-terangan, tanpa senjata tersembunyi. Ekologi dan Praktikalitas Ambon adalah tanah cengkih dan pala, laut penuh perahu, kebun dengan kelapa dan sagu. Senjata utama masyarakat bukan pisau kecil, melainkan parang panjang. Parang dipakai membuka kebun, menebang pohon, mengupas sagu, sekaligus membela diri. Pisau kecil tidak relevan dengan ritme hidup orang Ambon. Karena itu, ketika tiba waktunya mempertaruhkan harga diri, parang atau kepalan tanganlah yang berbicara, bukan tusukan sembunyi. Budaya Perang: Ksatria Terbuka Orang Maluku tidak mengenal perang diam-diam. Mereka punya cakalele, tarian perang penuh hentakan dan pekik. Dua kapitan maju ke depan, parang di tangan, salawaku di sisi lain, disaksikan semua orang. Cakalele bukan sekadar seni, melainkan cermin filsafat perang: keberanian harus terlihat. Pisau kecil yang bisa dipakai menikam diam-diam dianggap pengecut. Lebih terhormat duel parang terbuka, atau tinju di wajah lawan. Dalam logika Ambon, memburu orang dari belakang dengan belati bukan hanya rendah, tapi mencoreng harga diri lelaki sejati. Bahkan dalam dunia kriminal modern, gangster Ambon kerap duel individu. Sering cukup diwakili ketua geng, dengan tangan kosong atau sama-sama pegang parang. Tidak ada keroyokan murahan. Represi Kolonial Sejak abad ke-17, Belanda tahu Maluku adalah bara dalam sekam. Mereka melarang senjata kecil tersembunyi, karena mudah dipakai dalam konspirasi. Parang dibiarkan beredar sebab itu alat kerja. Maka tradisi belati pribadi yang subur di daerah lain tidak pernah tumbuh di Ambon. Justru parang dan keberanian tubuh yang bertahan sebagai simbol identitas. Identitas dan Psikologi Sosial Nyali lelaki Ambon melekat pada tubuh, bukan pada pusaka. Karena itu, duel tinju atau adu parang jadi ukuran harga diri. Konflik Ambon 1999–2002 membuktikan, banyak perkelahian dimulai dengan tangan kosong, lalu parang, sebelum naik ke senjata api. Sama seperti di film koboi: bila lawan tak punya pistol, duel tetap jalan dengan kepalan tangan. Anda tidak akan pernah ditodong belati kecil di Ambon; Anda dipalak dengan tangan kosong. Kebanggaan lelaki Ambon bukan menusuk lawan, tapi menghajar lawan sampai terjungkal ke selokan. Bagi mereka, anak kecil dan perempuan pun bisa menusuk dengan pisau, tapi hanya lelaki sejati yang berani berdiri dan bertarung tanpa sembunyi. Tak heran film koboi Amerika mendapat tempat istimewa di hati laki-laki Ambon. Adegan dua orang di jalanan sunyi, menunggu siapa lebih dulu menarik pistol, adalah pantulan budaya duel lokal. Koboi mengajarkan bahwa pertarungan sejati adalah satu lawan satu, muka berhadapan, tanpa tipu, tanpa sembunyi. Itu pas dengan filosofi Maluku: nyali bukan disimpan di pinggang, tapi dipamerkan di dada terbuka. So? Ketika yang lain menaruh kehormatan pada sebilah senjata kecil tersembunyi, orang Ambon memilih jalan ksatria: duel terbuka, parang di tangan, atau kepalan tinju. Tradisi ini menegaskan: harga diri lelaki Ambon tidak ditentukan oleh tikaman rahasia, tetapi oleh keberanian berdiri paling depan. Seperti koboi di layar film, duel satu lawan satu adalah seni pertarungan paling murni. Senjata hanyalah alat, tetapi nyali yang terlihat adalah kemenangan sejati.

About