@huamai5: Có cái gì giả giả ở đây thì phải 😒😒#xuhướng #vairal

Ngọc mai nước hoa
Ngọc mai nước hoa
Open In TikTok:
Region: VN
Wednesday 04 December 2024 12:25:18 GMT
4156
264
10
2

Music

Download

Comments

phat5617
phat :
cưng e
2024-12-08 10:03:52
0
hoanglinh130998
Hoang Linh :
Yêu thế luôn ạ
2024-12-04 13:09:08
0
thanhxuanleoe
Thanhxuan Leoe :
😊😊😊
2024-12-08 14:31:44
0
chibao3004
Trần Chí Bảo :
😂😂
2024-12-06 05:15:48
0
deovovan0
đèovõ1994 :
🥰🥰🥰
2024-12-04 23:59:23
0
userg2k8d9rsxh
Huỳnh Hiệp :
❤❤❤
2024-12-04 23:13:02
0
vdk2312
Võ Duy Kha :
🤣🤣🤣
2024-12-04 17:49:25
0
tuanminh404
Thanh Tuấn 🌹🌹🌹 :
💖💖💖
2024-12-04 13:06:52
0
trangduong111
Văn trạng :
❤❤
2024-12-04 12:42:28
0
nguyet_quang89hg
Chồngcủaem :
đang xem phim ké trên tivi,mà phim tên gì vậy
2024-12-04 12:56:28
0
To see more videos from user @huamai5, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Sejumlah nelayan di Belakangpadang, Batam, mendapat intimidasi dari kapal patroli Marine Police Singapura. Kapal patroli itu membuat manuver gelombang laut yang hampir membahayakan nelayan.  Peristiwa itu terjadi pada 24 Desember kemarin. Dalam video yang beredar, terlihat lima unit kapal cepat nelayan sedang mencari ikan. Posisinya diduga berada di perbatasan laut Indonesia-Singapura. Satu orang nelayan terlempar ke laut akibat guncangan keras akibat gelombang yang dibuat oleh kapal patroli Singapura. Untung saja, nelayan itu masih dapat terselamatkan.  Merespons kejadian tersebut, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kepri, Distrawandi, menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan kapal patroli Singapura yang dinilai tidak manusiawi. “Kita sangat kecewa dengan pihak Singapura. Manuver ke pompong seperti itu sangat membahayakan nyawa. Ini tindakan yang tidak berperikemanusiaan,” ujar dia, Kamis (26/12/2024).  Menurutnya, nelayan tradisional tidak mungkin sengaja melanggar batas negara secara berulang kali, mengingat objek tangkap seperti ikan adalah sumber daya bergerak. Ia mendesak pemerintah Singapura untuk menghentikan tindakan arogansi seperti itu. “Kami akan menggelar aksi protes ke Konsulat Jenderal Singapura di Batam besok pagi. Jika Marine Police terus bertindak seperti ini, artinya mereka mengajak konflik. Kami menuntut Singapura menghormati hubungan bertetangga,” katanya.  Ia juga meminta pemerintah Indonesia dan Singapura untuk segera duduk bersama guna menyepakati batas perairan secara jelas, termasuk melakukan sosialisasi kepada para nelayan.  Reporter : Arjuna Editor      : TIM MEDSOS BATAMPOS Baca selengkapnya klik di www.batampos.co.id #marinepolice #singapura #belakangpadang #batam #nelayan #viral #batampunyacerita #tiktokberita #fyp #batamtiktok
Sejumlah nelayan di Belakangpadang, Batam, mendapat intimidasi dari kapal patroli Marine Police Singapura. Kapal patroli itu membuat manuver gelombang laut yang hampir membahayakan nelayan. Peristiwa itu terjadi pada 24 Desember kemarin. Dalam video yang beredar, terlihat lima unit kapal cepat nelayan sedang mencari ikan. Posisinya diduga berada di perbatasan laut Indonesia-Singapura. Satu orang nelayan terlempar ke laut akibat guncangan keras akibat gelombang yang dibuat oleh kapal patroli Singapura. Untung saja, nelayan itu masih dapat terselamatkan. Merespons kejadian tersebut, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kepri, Distrawandi, menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan kapal patroli Singapura yang dinilai tidak manusiawi. “Kita sangat kecewa dengan pihak Singapura. Manuver ke pompong seperti itu sangat membahayakan nyawa. Ini tindakan yang tidak berperikemanusiaan,” ujar dia, Kamis (26/12/2024). Menurutnya, nelayan tradisional tidak mungkin sengaja melanggar batas negara secara berulang kali, mengingat objek tangkap seperti ikan adalah sumber daya bergerak. Ia mendesak pemerintah Singapura untuk menghentikan tindakan arogansi seperti itu. “Kami akan menggelar aksi protes ke Konsulat Jenderal Singapura di Batam besok pagi. Jika Marine Police terus bertindak seperti ini, artinya mereka mengajak konflik. Kami menuntut Singapura menghormati hubungan bertetangga,” katanya. Ia juga meminta pemerintah Indonesia dan Singapura untuk segera duduk bersama guna menyepakati batas perairan secara jelas, termasuk melakukan sosialisasi kepada para nelayan. Reporter : Arjuna Editor : TIM MEDSOS BATAMPOS Baca selengkapnya klik di www.batampos.co.id #marinepolice #singapura #belakangpadang #batam #nelayan #viral #batampunyacerita #tiktokberita #fyp #batamtiktok

About