@tmax.official.plus: ‼️New‼️. 🤩 Welpum 809 Adhesive Glue Waterproof กาวกันน้ำซึม 100% กาวกันน้ำ สูตรแห้งไว #WELFIX #วัสดุก่อสร้าง #ของดีต้องบอกต่อ #อุปกรณ์ก่อสร้าง #เครื่องมือช่าง #เทรนวันนี้

ทีแม็กซ์วัสดุ ปรับปรุงบ้าน
ทีแม็กซ์วัสดุ ปรับปรุงบ้าน
Open In TikTok:
Region: TH
Thursday 12 December 2024 09:49:58 GMT
2088
112
24
12

Music

Download

Comments

jutharatchantalay
KipKae🤪 :
👍👍👍👍👍🥰🥰
2024-12-12 23:58:04
1
num3618
Num :
❤❤❤
2024-12-12 16:04:09
1
muk.sk
Muk.sk :
🥰
2024-12-12 11:48:11
1
wasan252611
wasan252611 :
🥰🥰
2024-12-12 11:48:03
1
hrtmax1
hrtmax1 :
🥰🥰
2024-12-12 10:14:05
1
nanacharoensuk
nanacharoensuk :
👍🏻👍🏻
2024-12-12 09:59:57
1
aekkapong2512
usersruu1y4xj2 :
😁😁😁🥰🥰🥰 สินค้าดี คุณภาพเยี่ยม ครับ
2024-12-12 09:55:02
1
thitiwanpollasan
วัลคุ์ :
👍👍👍😁ของต้องมีค่ะ..สินค้าดีๆแบบนี้
2024-12-12 09:54:35
1
air28032537
🥰เป้ สายลม🥰 :
👍👍👍
2024-12-12 09:54:03
1
keattisak.petying
Keattisak Petyingnaramol :
🥰🥰
2024-12-12 09:52:33
1
song.ladda0
Song ผู้ชายธรรมดา :
🥰
2024-12-12 09:51:54
1
noi_autchara
noi autchara :
👍👍👍
2025-01-29 01:45:28
0
oyoniyoshop
โอโยนิโย่ Shop :
♥️♥️♥️
2025-01-06 11:57:12
0
mrtphuket
มิสเตอร์ ที ฮาร์ดแวร์ ภูเก็ต :
🥰
2024-12-17 11:01:40
0
user1212706209792
แก้ว :
👍
2024-12-17 10:59:52
0
.tmax51
เบียร์ T-max :
👍
2024-12-17 10:59:21
0
.look.jeab
🚲 Look Jeab 🐢 :
น่าสนใจมากๆเลยจ้า👍👍👍
2024-12-14 14:39:13
0
young.noo_lovemom
XD44 :
👍
2024-12-14 09:23:02
0
hades.tos
Hades (tos) :
😃😃😃😃
2024-12-14 07:09:57
0
user8177276367621
ออฟทีแม็กซ์ :
😁😁😁😁
2024-12-13 02:22:40
0
do_saksit_2539
โอโด้_วัยรุ่นโพธิ์ไทร"หมู่.1" :
👍💯
2024-12-12 12:05:47
0
bungfbaicna
Bung F Baicna :
🥰🥰🥰
2024-12-12 09:56:12
0
noi_autchara
noi autchara :
🥰🥰
2024-12-12 09:52:39
0
teazaahadwon
เต้ ซุ้มเมา หาดวอน :
🥰
2024-12-12 09:52:08
0
To see more videos from user @tmax.official.plus, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Ni-ki ft. You : From Child to Husband | 02 “Aku mau,” bisiknya lirih, tangannya mulai bergerak ke arah yang membuatmu buru-buru menahan. Kamu segera mengangkat tangan besar Riki dari tubuhmu. “Riki, kamu belum cukup umur,” ucapmu pelan, seraya mengusap rahangnya dengan lembut. Wajahnya langsung cemberut, helaan nafas berat keluar dari bibirnya. “Ini yang katanya mau jadi pemimpin keluarga?” sindirmu. Riki makin memanyunkan bibirnya, tapi tatapannya berubah. Bukan lagi manja, melainkan dalam– penuh dengan keinginan yang sulit ia sembunyikan. “Kalau umur masalahnya, aku bisa nunggu. Tapi jangan suruh aku berhenti sayang sama kamu,” ucapnya dengan suara rendah, tegas. Kamu terdiam. Ucapan sederhana itu langsung menohok hatimu. Bagaimanapun, Riki bukan lagi bocah kecil yang dulu menangis di depan pintu apartemen dengan rok corak warna-warni. Dia sudah tumbuh, dan semakin berani. Kamu mengelus rambutnya pelan. “Riki, kamu cepat banget dewasa. Kadang Aku takut– takut kamu nyesel sudah ketemu Aku terlalu awal,” ujarmu. Riki langsung menggeleng keras, kedua tangannya memegang bahumu dengan mantap. “Nggak ada kata nyesel. Dari dulu aku udah janji– kalau Aku tumbuh besar, Aku bakal jagain kamu. Bukan cuma sebagai anak adopsi, tapi sebagai laki-laki yang sebenarnya,” ucapnya terdengar begitu yakin. Hatimu bergetar. Ekspresinya benar-benar berbeda–bukan lagi wajah anak kecil manja, tapi sosok yang serius. Ada tanggung jawab yang ingin ia tunjukkan. Kamu tersenyum tipis, meski matamu berkaca. “Kalau gitu, buktikan. Jangan cuma manja di rumah. Jangan bikin masalah di sekolah. Kalau Kamu mau aku lihat kamu sebagai laki-laki, bukan bocah– tunjukin, Rik.” Riki menghela napas panjang lalu mengangguk mantap. “Aku bakal buktiin. Suatu hari nanti, kamu sendiri yang bakal bilang kalau aku pantas jadi suami kamu!” serunya dengan semangat. Untuk pertama kalinya, kamu tidak menolak. Hanya mengusap pipinya, lalu menyandarkan kepala di bahunya. Dalam diam itu, kamu sadar– Riki benar-benar berubah. Dari bocah yang dulu minta diadopsi, kini mulai melangkah sebagai laki-laki yang ingin memiliki hatimu sepenuhnya. — – — Troli melaju pelan di supermarket. Kamu mencoba fokus pada daftar belanja– beras, telur, sayur, mie instan– pokoknya kebutuhan dasar. Sementara Riki? Jangan ditanya. Dia sibuk mondar-mandir, memasukkan barang-barang random seenaknya. “Rik, itu apaan lagi yang kamu ambil?!” tanyamu sambil menunjuk sebungkus permen cokelat stroberi. “Buat isi mulut,” jawabnya santai dengan senyum lebar. Kamu hanya menghela napas. Tak lama, Riki kembali lagi. Tapi kali ini senyumnya– terlalu misterius. Kamu langsung curiga. “Apa lagi yang kamu ambil?” tanyamu dengan nada judes. Riki mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya. Matamu langsung membesar. “NISHIMURA RIK—” Belum sempat menyelesaikan kalimat, mulutmu sudah ia bekap cepat. Semua orang menoleh ke arah kalian. “Ssst!” bisiknya, tersenyum canggung ke orang-orang yang memperhatikan. “Buat jaga-jaga aja,” tambahnya lirih. Kamu langsung merinding. Dengan reflek, kamu mencubit perutnya sampai dia meringis. “ARGHH!” teriaknya, membuat perhatian orang-orang kembali tertuju. “No need to be weird, Riki,” katamu datar. Ia hanya menyeringai penuh misteri. “Balikin barangnya ke rak,” titahmu. Tanpa banyak protes, Riki menuruti. Kamu menghela nafas panjang. Siapa sangka, bocah yang dulu nempel terus kayak bayangan, sekarang sudah jadi suami– meski statusnya masih bikin banyak orang geleng kepala. Seolah bisa membaca pikiranmu, Riki menoleh. “Kenapa? Nyesel?” tanyanya sambil nyengir. Kamu mendesah pura-pura kesal. “Ya gimana nggak nyesel– Amu harus mengurus bocah sekolah yang PR-nya aja belum selesai, tapi udah berani manggil aku istrinya.” Riki terkekeh kecil, tapi ada keseriusan di balik senyumnya.  “Kalau itu masalahnya, tenang aja. Aku bakal buktiin. Kamu nggak akan pernah nyesel.” — – — lanjut? abaikan lagunya guys, sumpah 🫣 #niki #enhypen #4u #fyp #xyzbca
Ni-ki ft. You : From Child to Husband | 02 “Aku mau,” bisiknya lirih, tangannya mulai bergerak ke arah yang membuatmu buru-buru menahan. Kamu segera mengangkat tangan besar Riki dari tubuhmu. “Riki, kamu belum cukup umur,” ucapmu pelan, seraya mengusap rahangnya dengan lembut. Wajahnya langsung cemberut, helaan nafas berat keluar dari bibirnya. “Ini yang katanya mau jadi pemimpin keluarga?” sindirmu. Riki makin memanyunkan bibirnya, tapi tatapannya berubah. Bukan lagi manja, melainkan dalam– penuh dengan keinginan yang sulit ia sembunyikan. “Kalau umur masalahnya, aku bisa nunggu. Tapi jangan suruh aku berhenti sayang sama kamu,” ucapnya dengan suara rendah, tegas. Kamu terdiam. Ucapan sederhana itu langsung menohok hatimu. Bagaimanapun, Riki bukan lagi bocah kecil yang dulu menangis di depan pintu apartemen dengan rok corak warna-warni. Dia sudah tumbuh, dan semakin berani. Kamu mengelus rambutnya pelan. “Riki, kamu cepat banget dewasa. Kadang Aku takut– takut kamu nyesel sudah ketemu Aku terlalu awal,” ujarmu. Riki langsung menggeleng keras, kedua tangannya memegang bahumu dengan mantap. “Nggak ada kata nyesel. Dari dulu aku udah janji– kalau Aku tumbuh besar, Aku bakal jagain kamu. Bukan cuma sebagai anak adopsi, tapi sebagai laki-laki yang sebenarnya,” ucapnya terdengar begitu yakin. Hatimu bergetar. Ekspresinya benar-benar berbeda–bukan lagi wajah anak kecil manja, tapi sosok yang serius. Ada tanggung jawab yang ingin ia tunjukkan. Kamu tersenyum tipis, meski matamu berkaca. “Kalau gitu, buktikan. Jangan cuma manja di rumah. Jangan bikin masalah di sekolah. Kalau Kamu mau aku lihat kamu sebagai laki-laki, bukan bocah– tunjukin, Rik.” Riki menghela napas panjang lalu mengangguk mantap. “Aku bakal buktiin. Suatu hari nanti, kamu sendiri yang bakal bilang kalau aku pantas jadi suami kamu!” serunya dengan semangat. Untuk pertama kalinya, kamu tidak menolak. Hanya mengusap pipinya, lalu menyandarkan kepala di bahunya. Dalam diam itu, kamu sadar– Riki benar-benar berubah. Dari bocah yang dulu minta diadopsi, kini mulai melangkah sebagai laki-laki yang ingin memiliki hatimu sepenuhnya. — – — Troli melaju pelan di supermarket. Kamu mencoba fokus pada daftar belanja– beras, telur, sayur, mie instan– pokoknya kebutuhan dasar. Sementara Riki? Jangan ditanya. Dia sibuk mondar-mandir, memasukkan barang-barang random seenaknya. “Rik, itu apaan lagi yang kamu ambil?!” tanyamu sambil menunjuk sebungkus permen cokelat stroberi. “Buat isi mulut,” jawabnya santai dengan senyum lebar. Kamu hanya menghela napas. Tak lama, Riki kembali lagi. Tapi kali ini senyumnya– terlalu misterius. Kamu langsung curiga. “Apa lagi yang kamu ambil?” tanyamu dengan nada judes. Riki mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya. Matamu langsung membesar. “NISHIMURA RIK—” Belum sempat menyelesaikan kalimat, mulutmu sudah ia bekap cepat. Semua orang menoleh ke arah kalian. “Ssst!” bisiknya, tersenyum canggung ke orang-orang yang memperhatikan. “Buat jaga-jaga aja,” tambahnya lirih. Kamu langsung merinding. Dengan reflek, kamu mencubit perutnya sampai dia meringis. “ARGHH!” teriaknya, membuat perhatian orang-orang kembali tertuju. “No need to be weird, Riki,” katamu datar. Ia hanya menyeringai penuh misteri. “Balikin barangnya ke rak,” titahmu. Tanpa banyak protes, Riki menuruti. Kamu menghela nafas panjang. Siapa sangka, bocah yang dulu nempel terus kayak bayangan, sekarang sudah jadi suami– meski statusnya masih bikin banyak orang geleng kepala. Seolah bisa membaca pikiranmu, Riki menoleh. “Kenapa? Nyesel?” tanyanya sambil nyengir. Kamu mendesah pura-pura kesal. “Ya gimana nggak nyesel– Amu harus mengurus bocah sekolah yang PR-nya aja belum selesai, tapi udah berani manggil aku istrinya.” Riki terkekeh kecil, tapi ada keseriusan di balik senyumnya. “Kalau itu masalahnya, tenang aja. Aku bakal buktiin. Kamu nggak akan pernah nyesel.” — – — lanjut? abaikan lagunya guys, sumpah 🫣 #niki #enhypen #4u #fyp #xyzbca

About