@baltibianca: Nobody loves us more than we love each other ❤️

Bianca Balti
Bianca Balti
Open In TikTok:
Region: IT
Sunday 15 December 2024 08:40:13 GMT
1444539
76820
288
1177

Music

Download

Comments

hytsdtb
jachy :
wait they don’t love like i love u!🥳
2024-12-15 08:43:49
9
robertagiuliano97
robertagiuliano97 :
jeans?
2024-12-15 13:34:47
2
psicologabusatovalentina
Psicologa dott.ValentinaBusato :
Care 🥰
2024-12-15 17:25:59
1
luvlvxeeluii
loveluuii :
so cute
2024-12-22 10:17:51
0
gioprecetti
giorgia :
beautiful girlsss😻
2024-12-20 12:42:14
0
eva____777
Evone🌟 :
ICONE.
2024-12-17 08:27:02
0
iva_.4472
ivªnnª👤 :
i love😭💗
2024-12-18 21:25:20
0
mymelody3601
La_chicca🪐 :
Matilde è stupenda e anche la piccola Mya. Solo e’ dimagrita tantissimo, spero vada tutto bene.
2024-12-15 11:56:46
1828
To see more videos from user @baltibianca, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Tsunami Aceh yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 merupakan salah satu bencana alam terbesar yang pernah melanda Indonesia. Tsunami ini disebabkan oleh gempa bumi berkekuatan 9,1–9,3 SR yang berpusat di Samudra Hindia, sekitar 250 km dari pantai barat Aceh. Getaran gempa memicu gelombang laut setinggi 30 meter yang meluluhlantakkan pesisir Aceh, Sumatera Utara, dan negara-negara di sekitar Samudra Hindia. Dalam sekejap, ratusan ribu nyawa melayang, dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal. Tsunami tersebut adalah bagian dari rangkaian bencana alam yang disebut sebagai megathrust, yang terjadi ketika lempeng tektonik Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia. Tsunami ini juga dikenal sebagai salah satu gempa terdahsyat dalam sejarah modern, dengan episentrum yang dekat dengan lempeng Sunda. Selain dari kerusakan fisik yang masif, dampak psikologis dari tsunami ini juga dirasakan oleh penduduk Aceh. Banyak yang kehilangan anggota keluarga dan harta benda, sementara trauma dari bencana tersebut bertahan lama. Penanganan darurat terhadap tsunami Aceh tidak hanya melibatkan pemerintah Indonesia, tetapi juga komunitas internasional. Bantuan kemanusiaan mengalir dari berbagai negara dan lembaga internasional, yang berusaha memulihkan Aceh dari kehancuran. Sebelum bencana tsunami 2004, mitigasi bencana di Indonesia khususnya di Aceh belum menjadi prioritas utama. Sistem peringatan dini yang ada sangat terbatas dan masyarakat lokal tidak mendapatkan pelatihan yang memadai tentang bagaimana menghadapi bencana alam, khususnya tsunami. Namun, setelah tsunami 2004, pemerintah Indonesia mulai membangun sistem mitigasi yang lebih baik. Salah satu langkah awal yang diambil adalah pembangunan sistem peringatan dini tsunami di Samudra Hindia, yang melibatkan kerja sama dengan berbagai negara dan organisasi internasional. Sistem ini dirancang untuk memberikan peringatan lebih awal kepada penduduk di daerah pesisir sehingga mereka memiliki cukup waktu untuk mengevakuasi diri sebelum tsunami datang. Video TikTok : @ᵇᵃⁿᵍ. 𝘲𝘰𝘲𝘰𝘥  Sumber berita : rri.co.id
Tsunami Aceh yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 merupakan salah satu bencana alam terbesar yang pernah melanda Indonesia. Tsunami ini disebabkan oleh gempa bumi berkekuatan 9,1–9,3 SR yang berpusat di Samudra Hindia, sekitar 250 km dari pantai barat Aceh. Getaran gempa memicu gelombang laut setinggi 30 meter yang meluluhlantakkan pesisir Aceh, Sumatera Utara, dan negara-negara di sekitar Samudra Hindia. Dalam sekejap, ratusan ribu nyawa melayang, dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal. Tsunami tersebut adalah bagian dari rangkaian bencana alam yang disebut sebagai megathrust, yang terjadi ketika lempeng tektonik Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia. Tsunami ini juga dikenal sebagai salah satu gempa terdahsyat dalam sejarah modern, dengan episentrum yang dekat dengan lempeng Sunda. Selain dari kerusakan fisik yang masif, dampak psikologis dari tsunami ini juga dirasakan oleh penduduk Aceh. Banyak yang kehilangan anggota keluarga dan harta benda, sementara trauma dari bencana tersebut bertahan lama. Penanganan darurat terhadap tsunami Aceh tidak hanya melibatkan pemerintah Indonesia, tetapi juga komunitas internasional. Bantuan kemanusiaan mengalir dari berbagai negara dan lembaga internasional, yang berusaha memulihkan Aceh dari kehancuran. Sebelum bencana tsunami 2004, mitigasi bencana di Indonesia khususnya di Aceh belum menjadi prioritas utama. Sistem peringatan dini yang ada sangat terbatas dan masyarakat lokal tidak mendapatkan pelatihan yang memadai tentang bagaimana menghadapi bencana alam, khususnya tsunami. Namun, setelah tsunami 2004, pemerintah Indonesia mulai membangun sistem mitigasi yang lebih baik. Salah satu langkah awal yang diambil adalah pembangunan sistem peringatan dini tsunami di Samudra Hindia, yang melibatkan kerja sama dengan berbagai negara dan organisasi internasional. Sistem ini dirancang untuk memberikan peringatan lebih awal kepada penduduk di daerah pesisir sehingga mereka memiliki cukup waktu untuk mengevakuasi diri sebelum tsunami datang. Video TikTok : @ᵇᵃⁿᵍ. 𝘲𝘰𝘲𝘰𝘥 Sumber berita : rri.co.id

About