@anajuliaralha:

Ana Julia Ralha
Ana Julia Ralha
Open In TikTok:
Region: BR
Sunday 15 December 2024 21:07:47 GMT
195
39
1
0

Music

Download

Comments

majupaixaoo
maria julia :
😍
2024-12-15 21:10:23
0
To see more videos from user @anajuliaralha, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Rahasia Langit -2 Aku keluar dari kamar usai mandi dan menjalani serangkaian perawatan demi menjaga kesehatan kulit dan memoles riasan dengan baik di wajah.  Aku menggeleng dengan senyuman usai kembali berkaca dan meneruskan langkahku, menuju meja makan. Teringat ritual yang kulalui dengan Mas langit semalam. Lelaki itu, memang selalu cool sekali. Sungguh aku tak pernah memiliki celah untuk mencurigainya. Kalaupun ada, aku yakin itu hanya sebab salah paham. Apalagi pasal foto yang diperlihatkan para sahabatku dan hanya sekilas kulihat itu, rasanya samasekali tak bisa menjadi bukti. Malah aku mulai berpikir, mungkin saja itu bukan Mas Langit. Hanya seseorang yang mirip. Apalagi foto itu diambil dari jarak jauh. Cerobohnya aku yang semalam turut terbawa perasaan. “Jus buah kesukaan ibu. Silakan.” Bi Fatma, asisten rumah tangga rumah ini. “Terimakasih, Bi.”  “Saya pergi ke kantor Bapak dulu, Bi. Kalau ada yang datang, suruh tunggu aja, saya nggak lama.
Rahasia Langit -2 Aku keluar dari kamar usai mandi dan menjalani serangkaian perawatan demi menjaga kesehatan kulit dan memoles riasan dengan baik di wajah. Aku menggeleng dengan senyuman usai kembali berkaca dan meneruskan langkahku, menuju meja makan. Teringat ritual yang kulalui dengan Mas langit semalam. Lelaki itu, memang selalu cool sekali. Sungguh aku tak pernah memiliki celah untuk mencurigainya. Kalaupun ada, aku yakin itu hanya sebab salah paham. Apalagi pasal foto yang diperlihatkan para sahabatku dan hanya sekilas kulihat itu, rasanya samasekali tak bisa menjadi bukti. Malah aku mulai berpikir, mungkin saja itu bukan Mas Langit. Hanya seseorang yang mirip. Apalagi foto itu diambil dari jarak jauh. Cerobohnya aku yang semalam turut terbawa perasaan. “Jus buah kesukaan ibu. Silakan.” Bi Fatma, asisten rumah tangga rumah ini. “Terimakasih, Bi.” “Saya pergi ke kantor Bapak dulu, Bi. Kalau ada yang datang, suruh tunggu aja, saya nggak lama." “Baik, Bu.” *** “Siapa?” bisik seseorang. “Ssst. Mata jangan asal jelalatan. Itu istrinya Pak Langit,” jawab seseorang yang lain, juga dengan berbisik. “Ups!” Aku terus melangkah, tak memperdulikan obrolan apapun di sekitar, bahkan dari tatapan siapapun. Tujuanku hanya satu, ruangan Mas Langit. Kuhentikan langkah persis di depan meja sekretaris dan memberikan senyuman simpul pada Efan, sekretaris pribadi Mas Langit. “Bu Shita?” Pemuda itu nampak sedikit terkejut. “Ya, Efan. Saya mau menemui Bapak. Bapak ada di dalam kan?” tanyaku yakin. “Bapak ... ehm, Bapak ....” Pemuda berlesung pipi itu nampak salah tingkah. Aku mengernyit heran. “Nggak ada di dalam?” tanyaku. Aku kembali menoleh pada Efan dan menatapnya yang sudah berdiri persis di sampingku. “Oh, lagi ada rapat di luar ya?” tukasku sendiri sembari menarik napas dalam. “Nggak apa-apa, saya tunggu aja,” jawabku sendiri sambil melirik jam di tangan. Lalu masuk ke ruangan Mas Langit dan berniat menunggunya dengan setia di dalam. Lima belas menit berlalu, belum ada tanda-tanda kedatangan Mas Langit. Kusandarkan punggung sembari tersenyum dalam, mengamati seisi ruangan sambil memutar kursi dengan pelan, menghadap ke arah jendela kaca yang langsung tertuju pada hamparan kota. “Shita, kamu satu-satunya putri Papa, kelak, kamu yang akan meneruskan tahta Papa di sini. Nantinya, kamu lah yang akan menempati ruangan ini,” ucap Papa saat aku mengunjunginya untuk mengantarkan makan siang di suatu hari. Aku menggeleng sambil bergelayut manja di lengan kokohnya. “Tapi aku kan anak perempuan,” elakku sambil mendongak. “Memangnya kenapa kalau perempuan?” “Ya masa perempuan jadi direktur,” kekehku. “Kenapa enggak? Kamu punya kualitas dan cepat menguasai ilmu." “Begitu?” tanyaku sambil kembali memeluk lengannya. Papa yang selalu profesional itu mengangguk. Senyumanku merekah seiring dengan berputarnya memori masa lalu, pembicaraan hangat dengan almarhum Papa. Pada akhirnya, aku menolak tahta yang diturunkan sebagai direktur utama dan menyerahkannya pada suamiku, Mas Langit. Dua belas tahun sudah berlalu. Kepergian Papa dan pernikahanku dengan Mas Langit terbina. Semua berjalan sesuai harapan. Aku menundukkan wajah, membuka laci yang berada di bawah kaca meja ini. Aku menariknya. Penasaran dengan isi laci pribadi Mas Langit di kantor. Mungkin ia menyimpan foto pernikahan kami di laci sebab di atas meja tidak ada. Saat laci terbuka, senyumku memudar begitu saja. Kuarih sesuatu yang terasa asing di mata. Benda itu terangkat, sebuah kain. Aku mengernyit heran. Melebarkannya di depan dada. Kain? Kain yang terasa lembut, sejenis bahan gaun pesta. Tentu saja bahan yang hanya dikenakan wanita. Apalagi warnanya pun merah muda, bermotif bunga-bunga di empat sisinya. Baju? Bukan. Ini ... jilbab. Bukankah Mas Langit tak pernah berhubungan dengan wanita manapun? Kenapa bisa ia menyimpan jilbab di laci pribadinya? Jilbab milik siapa? Selengkapnya bisa dibaca sampai tamat di aplikasi KBM App. Judul : Rahasia Langit. Penulis : lebahratih #ibmstory #foryou #kbm

About