@knq101: #عبده_عمك #محمد_عبده #اكسبلور #abdu #explore #trending #trending #fypシ

A.B
A.B
Open In TikTok:
Region: SA
Friday 20 December 2024 19:43:33 GMT
74762
5079
25
849

Music

Download

Comments

e.11v
Yd . :
يالللههههه احبككككك يابو نورة ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
2024-12-21 23:14:24
6
crcr7s
7 :
برداااااان
2024-12-22 11:39:40
1
1iz2
Northstar :
انا تكفففى
2025-02-24 19:18:55
0
ia1021
🇸🇦🥷🏾 :
عمي وعم عيالي ❤️❤️❤️
2024-12-23 06:07:36
5
xiif887
Abdulrhman :
الله ❤️نقااااوة
2024-12-31 19:50:17
1
oldme_1
OLDme :
جفني المطر و النار
2024-12-20 20:24:30
3
sm5a5n5a5l
sm5a5n5a5l :
فنان الكون والباقي كورال 💜💜💜
2024-12-22 20:34:27
4
abdulenzi
ABDULRAHMAN . :
يسعد هالصوت
2024-12-21 08:49:03
3
p7oor.i3
D7OOM 99 :
وفين نلقى الدفى من بعد صوتك ي اسطورة الفن وسيدة
2024-12-21 19:56:29
4
sahir.2022
خالد :
جفني المطر والنار آه يالبدر آه
2024-12-23 18:51:24
1
l_45j
🇷🇺 :
احبهه واحب صوتهه 😢😢😢😢😢❤️!
2024-12-23 01:24:49
3
souziim
Sarah Alshehri :
تكفى
2024-12-21 14:21:57
2
zei.14
. :
عمي وعم عيالي
2024-12-21 16:43:07
3
tx_io
^ :
اببححتترررققق ببددفففففى😞😞
2024-12-20 20:10:35
4
userxjxbkh5apn
ابو خليل :
❤❤❤
2024-12-28 16:44:31
1
shmazrouei
SHM :
🔥
2024-12-23 06:13:27
1
poiuuytrewq17
حَ :
😁😁😁
2025-04-03 13:26:43
0
ieth9_
أثير🌿 :
بردان ومزكم انا تكفففففىىىى
2024-12-21 17:44:49
3
si.8am
Lynie :
تعال ادفيك
2024-12-22 23:55:32
3
zli1a
عبدالعزيز بن سعود :
تعال ادفيك يا شيخ
2024-12-21 15:23:33
2
ruivrc10118
ruivrc10118 :
لاغشاك البرد ياسمح المحيا احطب الطارف من ضلوعي وشبه
2024-12-21 23:09:46
1
jawy_454
j✨ :
بردان ليه بالمر 🤣😂😁😬😐😶😶‍🌫️🫥
2025-01-01 23:25:36
0
To see more videos from user @knq101, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

3 tahun sudah Y/n dan Sunghoon pacaran sejak kelas 3 SMA. Sekarang mereka sama-sama kuliah, masih bersama, meski dengan ritme cinta yang timpang. Y/n yang bucin dan selalu excited disetiap moment. Berbeda dengan Sunghoon yang datar, dingin, dan hampir tak pernah mengingat tanggal-tanggal penting, termasuk ulang tahun Y/n. Tapi Y/n tak pernah mempermasalahkannya. “Yang penting dia setia. Itu udah cukup,” begitu pikirnya. Sampai suatu hari, Jay, teman sekelasnya bilang Sunghoon izin sakit. Aneh. Sunghoon sama sekali tak memberi kabar. Y/n mencoba telepon dan chat berkali-kali, tapi tak ada respon. Rasa cemas menyeruak, y/n bahkan sampai bolos kelas terakhir untuk membeli buah, obat, dan makanan kesukaan Sunghoon, lalu pergi ke kostnya. Namun, begitu tiba di depan kamar, Y/n tertegun. Ada sepasang sandal perempuan terletak manis di depan pintu. Jantungnya berdegup tak karuan, kepalanya menolak berpikir buruk. Dengan tangan gemetar, Y/n mengetuk pintu. Dan yang membukanya… seorang gadis cantik. Y/n membeku. Darahnya serasa naik ke ubun-ubun. Bibirnya sudah siap melontarkan kata kasar sebelum akhirnya Sunghoon keluar, wajahnya pucat. “Siapa dia? Kenapa ada cewek di kamar kost kamu?” suara Y/n pecah menahan amarah. Sunghoon menjawab dengan santai. “Dia cuma tetangga kost…” “Aku Senja,” potong gadis itu sopan, “aku cuma bantuin ngerawat kak Sunghoon. Tadi dia hampir jatuh di lorong, jadi aku…” Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, Y/n menarik tangannya kasar. “Yaudah, buruan pergi. Gue ceweknya.” Lalu ia menarik Senja keluar kamar cukup kasar lalu masuk ke dalam, menutup pintu dengan keras. Sunghoon langsung menatap Y/n tak terima. “Kenapa sih kasar banget? Aku bahkan belum bilang makasih ke dia.” Y/n mendengus tak percaya, lalu bertepuk tangan sambil tertawa pahit. “What??? Makasih?? Kamu mau bilang makasih sama dia? Sementara ke aku, pacar kamu sendiri, kamu pernah sekali aja bilang makasih? Hoon?” suaranya meninggi. Kata-katanya mengalir deras, tak terbendung lagi. “Kamu inget gak pas kita mau ujian akhir SMA? Kamu anemia berat, orang tua kamu di luar kota. Aku yang ngurusin kamu dari A sampai Z. Ada kamu bilang makasih? Tiap aku ngasih kado, tiap aku masakin kamu, tiap aku bela-belain dateng biar kamu gak sendirian, pernah kamu keliatan sedikit aja excited? Enggak! Semuanya datar, biasa aja, seolah semua yang aku lakuin tuh gak ada artinya. Tapi sekarang? Kamu mau bilang makasih ke cewek yang bahkan baru kamu kenal?? Kamu waras gak sih, Hoon?” Sunghoon hanya terdiam. Ia memijat keningnya lelah. “Udah ngocehnya? Kalo udah, kamu pulang aja. Aku mau istirahat.” Y/n menatapnya tak percaya, matanya membesar, bibirnya gemetar. “Hah??” suaranya pecah, seakan otaknya menolak mencerna kata-kata barusan. Sunghoon sudah naik ke tempat tidurnya, membaringkan tubuhnya. “Jangan nyepam lagi. Jujur aku risih kalo kamu spam call atau chat terus. Hubungan itu gak harus 24 jam bareng atau tau pasangan lagi ngapain. Sekali-kali butuh tarik ulur, biar gak ada yang bosen.” Y/n menatapnya getir. “Menurutmu itu namanya cinta?” Sunghoon membuka mulut, “Maksud ak….” “Gak usah pacaran aja lah kalo gitu caranya, ribet harus tarik ulur segala” potong Y/n dingin. Ia melempar kantung berisi buah, makanan, dan obat ke meja, lalu melangkah ke pintu. Ditariknya gagang pintu sekuat tenaga, menutupnya dengan suara “brak” keras. Sunghoon terpejam untuk pertama kalinya ia melihat y/n semarah ini sejak mereka berpacaran , sementara Y/n melangkah pergi, dadanya sesak. Sekarang ia merasa mungkin… setia saja tidak cukup. LANJUT DI KOMEN
3 tahun sudah Y/n dan Sunghoon pacaran sejak kelas 3 SMA. Sekarang mereka sama-sama kuliah, masih bersama, meski dengan ritme cinta yang timpang. Y/n yang bucin dan selalu excited disetiap moment. Berbeda dengan Sunghoon yang datar, dingin, dan hampir tak pernah mengingat tanggal-tanggal penting, termasuk ulang tahun Y/n. Tapi Y/n tak pernah mempermasalahkannya. “Yang penting dia setia. Itu udah cukup,” begitu pikirnya. Sampai suatu hari, Jay, teman sekelasnya bilang Sunghoon izin sakit. Aneh. Sunghoon sama sekali tak memberi kabar. Y/n mencoba telepon dan chat berkali-kali, tapi tak ada respon. Rasa cemas menyeruak, y/n bahkan sampai bolos kelas terakhir untuk membeli buah, obat, dan makanan kesukaan Sunghoon, lalu pergi ke kostnya. Namun, begitu tiba di depan kamar, Y/n tertegun. Ada sepasang sandal perempuan terletak manis di depan pintu. Jantungnya berdegup tak karuan, kepalanya menolak berpikir buruk. Dengan tangan gemetar, Y/n mengetuk pintu. Dan yang membukanya… seorang gadis cantik. Y/n membeku. Darahnya serasa naik ke ubun-ubun. Bibirnya sudah siap melontarkan kata kasar sebelum akhirnya Sunghoon keluar, wajahnya pucat. “Siapa dia? Kenapa ada cewek di kamar kost kamu?” suara Y/n pecah menahan amarah. Sunghoon menjawab dengan santai. “Dia cuma tetangga kost…” “Aku Senja,” potong gadis itu sopan, “aku cuma bantuin ngerawat kak Sunghoon. Tadi dia hampir jatuh di lorong, jadi aku…” Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, Y/n menarik tangannya kasar. “Yaudah, buruan pergi. Gue ceweknya.” Lalu ia menarik Senja keluar kamar cukup kasar lalu masuk ke dalam, menutup pintu dengan keras. Sunghoon langsung menatap Y/n tak terima. “Kenapa sih kasar banget? Aku bahkan belum bilang makasih ke dia.” Y/n mendengus tak percaya, lalu bertepuk tangan sambil tertawa pahit. “What??? Makasih?? Kamu mau bilang makasih sama dia? Sementara ke aku, pacar kamu sendiri, kamu pernah sekali aja bilang makasih? Hoon?” suaranya meninggi. Kata-katanya mengalir deras, tak terbendung lagi. “Kamu inget gak pas kita mau ujian akhir SMA? Kamu anemia berat, orang tua kamu di luar kota. Aku yang ngurusin kamu dari A sampai Z. Ada kamu bilang makasih? Tiap aku ngasih kado, tiap aku masakin kamu, tiap aku bela-belain dateng biar kamu gak sendirian, pernah kamu keliatan sedikit aja excited? Enggak! Semuanya datar, biasa aja, seolah semua yang aku lakuin tuh gak ada artinya. Tapi sekarang? Kamu mau bilang makasih ke cewek yang bahkan baru kamu kenal?? Kamu waras gak sih, Hoon?” Sunghoon hanya terdiam. Ia memijat keningnya lelah. “Udah ngocehnya? Kalo udah, kamu pulang aja. Aku mau istirahat.” Y/n menatapnya tak percaya, matanya membesar, bibirnya gemetar. “Hah??” suaranya pecah, seakan otaknya menolak mencerna kata-kata barusan. Sunghoon sudah naik ke tempat tidurnya, membaringkan tubuhnya. “Jangan nyepam lagi. Jujur aku risih kalo kamu spam call atau chat terus. Hubungan itu gak harus 24 jam bareng atau tau pasangan lagi ngapain. Sekali-kali butuh tarik ulur, biar gak ada yang bosen.” Y/n menatapnya getir. “Menurutmu itu namanya cinta?” Sunghoon membuka mulut, “Maksud ak….” “Gak usah pacaran aja lah kalo gitu caranya, ribet harus tarik ulur segala” potong Y/n dingin. Ia melempar kantung berisi buah, makanan, dan obat ke meja, lalu melangkah ke pintu. Ditariknya gagang pintu sekuat tenaga, menutupnya dengan suara “brak” keras. Sunghoon terpejam untuk pertama kalinya ia melihat y/n semarah ini sejak mereka berpacaran , sementara Y/n melangkah pergi, dadanya sesak. Sekarang ia merasa mungkin… setia saja tidak cukup. LANJUT DI KOMEN

About