1. Home
  2. Detail

@maryjaelovee: Since we’re a viet household, we improvised and used chopsticks instead of cups for the reindeer hand game 😆 #christmasgames #fyp #christmas2024 #vietnamese #FamilyFun #chopsticks

JAE✨
JAE✨
Open In TikTok:
Region: CA
Thursday 26 December 2024 16:01:50 GMT
569
30
2
3

Music

Download

No Watermark .mp4 (15.43MB) No Watermark(HD) .mp4 (89.56MB) Watermark .mp4 (0MB) Music .mp3

Comments

chanelshakes
Chanel :
I love my family 🫶🏼🥰😂
2024-12-26 19:14:59
2
jaeellle
Jaellle❤️‍🔥 :
🫶🏼😂
2024-12-26 22:00:40
0
To see more videos from user @maryjaelovee, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

#xybca #fyp #24jam
#xybca #fyp #24jam
Ib: @Amaru🥷
Ib: @Amaru🥷
Sen bana yaslan ömrüm ❤️@Can Tekiner #NisRam #karamelek😈 #nnifc #keşfetteyizzz #lüleburgaz
Sen bana yaslan ömrüm ❤️@Can Tekiner #NisRam #karamelek😈 #nnifc #keşfetteyizzz #lüleburgaz


😂😂😂😂 #foryouu #fyp
😂😂😂😂 #foryouu #fyp
IJN Musashi adalah salah satu dari dua kapal tempur kelas Yamato yang dibangun oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II. Bersama saudaranya, Yamato, Musashi adalah kapal tempur terbesar dan terberat yang pernah dibangun dalam sejarah angkatan laut, dengan bobot penuh sekitar 72.800 ton. Kapal ini dirancang untuk mendominasi lautan dengan daya tembak dan perlindungan lapis baja yang luar biasa. Spesifikasi Utama IJN Musashi: Jenis: Kapal tempur (Battleship) Kelas: Yamato Panjang: 263 meter Lebar: 38,9 meter Draf: 11 meter Bobot penuh: ~72.800 ton Kecepatan maksimum: 27 knot (50 km/jam) Kru: Lebih dari 2.500 orang (bisa mencapai 3.000 saat perang berlangsung) Persenjataan: Meriam utama: 9 × 46 cm (18,1 inci) Type 94 dalam tiga menara kembar tiga. Ini adalah meriam kapal terbesar yang pernah dipasang di kapal perang mana pun. Meriam sekunder: 12 × 155 mm (6,1 inci) Meriam anti-pesawat: Lebih dari 130 senjata anti-pesawat, termasuk 127 mm, 25 mm, dan senapan mesin ringan, terutama ditambahkan seiring meningkatnya ancaman dari udara. Perlindungan Lapis Baja: Musashi memiliki lapisan baja yang sangat tebal, dengan sabuk pelindung utama setebal hingga 410 mm dan dek lapis baja setebal hingga 200 mm. Kapal ini dirancang untuk menahan tembakan meriam besar dan torpedo, tetapi akhirnya terbukti rentan terhadap serangan udara dalam skala besar. Musashi tenggelam selama Pertempuran Teluk Leyte pada 24 Oktober 1944. Kapal ini menjadi sasaran utama serangan udara dari pesawat-pesawat Angkatan Laut AS. Meskipun memiliki pertahanan anti-pesawat yang kuat, Musashi tidak mampu bertahan dari serangan besar-besaran ini. Meskipun begitu, Musashi tetap menjadi lambang kemegahan dan, pada saat yang sama, kegagalan strategi angkatan laut Jepang dalam menghadapi dominasi serangan udara di era Perang Dunia II. #history #battleship #fyp
IJN Musashi adalah salah satu dari dua kapal tempur kelas Yamato yang dibangun oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II. Bersama saudaranya, Yamato, Musashi adalah kapal tempur terbesar dan terberat yang pernah dibangun dalam sejarah angkatan laut, dengan bobot penuh sekitar 72.800 ton. Kapal ini dirancang untuk mendominasi lautan dengan daya tembak dan perlindungan lapis baja yang luar biasa. Spesifikasi Utama IJN Musashi: Jenis: Kapal tempur (Battleship) Kelas: Yamato Panjang: 263 meter Lebar: 38,9 meter Draf: 11 meter Bobot penuh: ~72.800 ton Kecepatan maksimum: 27 knot (50 km/jam) Kru: Lebih dari 2.500 orang (bisa mencapai 3.000 saat perang berlangsung) Persenjataan: Meriam utama: 9 × 46 cm (18,1 inci) Type 94 dalam tiga menara kembar tiga. Ini adalah meriam kapal terbesar yang pernah dipasang di kapal perang mana pun. Meriam sekunder: 12 × 155 mm (6,1 inci) Meriam anti-pesawat: Lebih dari 130 senjata anti-pesawat, termasuk 127 mm, 25 mm, dan senapan mesin ringan, terutama ditambahkan seiring meningkatnya ancaman dari udara. Perlindungan Lapis Baja: Musashi memiliki lapisan baja yang sangat tebal, dengan sabuk pelindung utama setebal hingga 410 mm dan dek lapis baja setebal hingga 200 mm. Kapal ini dirancang untuk menahan tembakan meriam besar dan torpedo, tetapi akhirnya terbukti rentan terhadap serangan udara dalam skala besar. Musashi tenggelam selama Pertempuran Teluk Leyte pada 24 Oktober 1944. Kapal ini menjadi sasaran utama serangan udara dari pesawat-pesawat Angkatan Laut AS. Meskipun memiliki pertahanan anti-pesawat yang kuat, Musashi tidak mampu bertahan dari serangan besar-besaran ini. Meskipun begitu, Musashi tetap menjadi lambang kemegahan dan, pada saat yang sama, kegagalan strategi angkatan laut Jepang dalam menghadapi dominasi serangan udara di era Perang Dunia II. #history #battleship #fyp

About

Legal