@preshpretty1: Why fight when I can have all 3🙂‍↔️😹😹@reaperLivee @MalayYT #preshpretty1 #gamergirl💕 #cruise😂 #CapCut

Presh🖤
Presh🖤
Open In TikTok:
Region: NG
Saturday 04 January 2025 21:41:10 GMT
149667
18590
857
266

Music

Download

Comments

To see more videos from user @preshpretty1, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

[Tidak Setiap Urusan Harus Kamu Komentari] 🎙️ Syaikh Prof. Dr. Yasser Al-Dosary hafizhahullahu ta'ala (imam & khotib Masjidil Haram) Jika kita bukan ahlinya atau tidak berilmu mengenai hal tersebut, hendaknya kita tidak ikut memberikan komentar, apalagi komentar di sosial media dan publik Jika yang berkomentar bukan ahlinya, maka akan timbul hasil atau pemikiran yang aneh dan memperkeruh suasana serta tidak memberikan solusi. Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata, من تكلم بغير فنه أتى بالعجائب “Barangsiapa yang berbicara tentang sesuatu yang bukan bidangnya, maka ia akan memunculkan banyak keanehan” (Fathul Bari 3/584) Perlu diperhatikan bahwa semua ucapan kita akan dipertanggung-jawabkan kelak. Allah berfirman. وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban” (Al-Israa : 36) Ada baiknya kita diam ketika mendapatkan berita yang kita tidak punya ilmu dalam hal tersebut. Hendaknya kita serahkan kepada ahlinya atau yang berilmu baik dari kalangan umara’ mampun ulama serta para ilmuan. Ini adalah perintah Allah dalam Al-Quran agar tidak langsung menyiarkan berita (lalu menambahkan komentar) lalu meimbulkan ketakutan dan kegaduhan. Allah Ta’ala berfirman, وَإِذَا جَاءهُمْ أَمْرٌ مِّنَ الأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُواْ بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُوْلِي الأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنبِطُونَهُ مِنْهُمْ وَلَوْلاَ فَضْلُ اللّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لاَتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلاَّ قَلِيلاً “Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri) . Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).” (An-Nisa: 83)
[Tidak Setiap Urusan Harus Kamu Komentari] 🎙️ Syaikh Prof. Dr. Yasser Al-Dosary hafizhahullahu ta'ala (imam & khotib Masjidil Haram) Jika kita bukan ahlinya atau tidak berilmu mengenai hal tersebut, hendaknya kita tidak ikut memberikan komentar, apalagi komentar di sosial media dan publik Jika yang berkomentar bukan ahlinya, maka akan timbul hasil atau pemikiran yang aneh dan memperkeruh suasana serta tidak memberikan solusi. Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata, من تكلم بغير فنه أتى بالعجائب “Barangsiapa yang berbicara tentang sesuatu yang bukan bidangnya, maka ia akan memunculkan banyak keanehan” (Fathul Bari 3/584) Perlu diperhatikan bahwa semua ucapan kita akan dipertanggung-jawabkan kelak. Allah berfirman. وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban” (Al-Israa : 36) Ada baiknya kita diam ketika mendapatkan berita yang kita tidak punya ilmu dalam hal tersebut. Hendaknya kita serahkan kepada ahlinya atau yang berilmu baik dari kalangan umara’ mampun ulama serta para ilmuan. Ini adalah perintah Allah dalam Al-Quran agar tidak langsung menyiarkan berita (lalu menambahkan komentar) lalu meimbulkan ketakutan dan kegaduhan. Allah Ta’ala berfirman, وَإِذَا جَاءهُمْ أَمْرٌ مِّنَ الأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُواْ بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُوْلِي الأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنبِطُونَهُ مِنْهُمْ وَلَوْلاَ فَضْلُ اللّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لاَتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلاَّ قَلِيلاً “Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri) . Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).” (An-Nisa: 83)

About