@aslanovss: #aslavoss

aslanows⚡
aslanows⚡
Open In TikTok:
Region: AZ
Tuesday 07 January 2025 16:56:24 GMT
131497
10635
160
4126

Music

Download

Comments

ne_ne_ne_ne_ne_ne_ne
nə? :
nə?
2025-01-08 13:06:11
28
aliyeva_o2oo
𝐃 :
Kaş bizdədə belə olardı😂😂😂
2025-01-07 17:40:25
131
huseynova0893
♡~ :
sağ əli bizim başımıza😂😂😔
2025-01-08 14:43:07
51
userrww_17
userrww_17 :
məni bu gün çıxardılar🗿
2025-01-08 16:24:46
12
orucova._20
Orucova💫 :
O sırada kamera 😅
2025-01-08 12:24:08
25
eliyevvva_17
Curly👩🏻‍🦱 :
Bugunki nezaretci sağ olsun🥺😍😍
2025-01-08 10:02:06
7
qurbanovvvaaa_666
qurbanovvaaa :
✨o sırada direktorun içeri girişi ✨🗿
2025-01-08 16:45:06
5
sevgi__26_0
✨ :
inşəallah peşə məktəbi diplom imtahan bele olar 😒
2025-01-09 19:04:15
0
To see more videos from user @aslanovss, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

AKSI MASYARAKAT SIPIL MAGELANG “RUWATAN KEPALA DAERAH” DIREPRESI APARAT Aksi solidaritas
AKSI MASYARAKAT SIPIL MAGELANG “RUWATAN KEPALA DAERAH” DIREPRESI APARAT Aksi solidaritas "Ruwatan Kepala Daerah" yang digelar oleh masyarakat sipil dan mahasiswa di Magelang pada 28 Februari 2025, yang sejatinya merupakan bentuk ekspresi demokratis untuk menyuarakan keresahan terhadap kondisi daerah, justru berakhir dengan tindakan represif dan kriminalisasi oleh aparat keamanan (TNI dan POLRI). Peristiwa ini bukan sekadar konflik antara massa aksi dan aparat, melainkan cerminan dari carut-marutnya sistem yang gagal melindungi hak-hak dasar warga negara. Aksi yang dimaksudkan sebagai ruang untuk mengkritisi kebijakan dan kinerja pemerintah pusat hingga daerah agar pemerintah daerah lebih aktif dalam memperjuangkan rakyatnya, justru dihadapi dengan pendekatan kekerasan dan intimidasi. Ketegangan aksi ini dimulai ketika wartawan—yang seharusnya dilindungi dalam menjalankan tugas jurnalistik—dipaksa keluar dari lokasi aksi di Retreat Akmil Magelang. Meskipun massa aksi telah berupaya bersikap kooperatif dan mematuhi arahan yang diberikan, aparat keamanan tetap memilih untuk melakukan pembubaran secara paksa. Dalam proses pembubaran tersebut, tindakan kekerasan fisik yang tidak manusiawi terjadi, seperti pengekikan, penginjakkan, dan penyikutan terhadap peserta aksi, yang mengakibatkan sejumlah korban mengalami cedera. Lebih buruk lagi, selama aksi berlangsung, muncul dugaan kuat adanya pembatasan terhadap kebebasan pers, hak berpendapat, serta tindakan kekerasan verbal, perampasan barang, perusakan alat-alat aksi, dan berbagai perlakuan lain yang diduga melanggar hukum. #TNI #polri #prabowo #gibran #akmil #magelang #jateng

About