@ayudewy801: Ayah Kami yang Telah Meninggal pada Tahun 2012, Tiba-tiba Tandatangannya Muncul di Tahun 2017" Tolong bantu kami. Ayah kami yang sudah meninggal dunia pada tahun 2012, tiba-tiba tandatangannya muncul di atas dokumen pada tahun 2017. Laporan kami yang sudah diajukan ke Polda Sumut dan Polres Padangsidimpuan dihentikan oleh Kapolres Padangsidimpuan dengan alasan yang tidak masuk akal. Tolong masyarakat seluruh indonesia dan pengamat hukum tanggapannya, apakah dibenarkan secara hukum orang yang sudah meninggal dunia di tahun 2012 kemudian muncul tandatangannya yang dipalsukan di tahun 2017? Dalam kasus seperti ini apakah surat dengan tandatangan almarhum yang sudah meninggal dunia di tahun 2012 kemudian ada tandatangan yang diatas nama almarhum dibenarkan secara hukum? Dan apakah itu sah? Karna kami sudah mencari keadilan, membuat laporan dugaan pemalsuan tandatangan di Polda Sumatera Utara dengan Nomor LP:B/1362/XI/2023/SPKT/POLDA SUMATERA UTARA Terhadap dugaan pemalsuan tandatangan ayah kami yang sudah meninggal dunia di tahun 2012 tapi tiba2 di tahun 2017 ada yang secara massif, terstruktur dan terencana membuat tandatangan ayah kami muncul di tahun 2017 yang dibubuhkan di Warmarking Nomor 4599 dan telah dibukukan di kantor notaris Misbahuddin SH. Kami telah memberikan bukti di Polda Sumatera Utara dan Polres Padangsidimpuan dengan bukti2 sebagai berikut : 1. Dokumen yang diduga dipalsukan 2. Dokumen pembanding KTP ayah kandung kami atas nama Hasril Ritonga 3. Surat keterangan meninggal dunia ayah kami atas nama Hasril Ritonga yang telah meninggal di tahun 2012 Dan dokumen lainnya yang diminta oleh Polda Sumut dan polres Padangsidimpuan Selama 1 tahun perkara ini mandek, dan kuasa hukum kami beserta saudara kami Alwin Fannany telah berulang meminta Sp2hp ke polres psp tetapi tidak ada tanggapan yang jelas.. sehingga perkara yang kami laporkan menjadi terkatung katung.. Setelah itu sekitar bulan Desember yang lalu saudara kami Alwin Fannany dan kuasa hukum kami telah ke mabes polri melaporkan masalah ini, ke komisi yudisial RI, Mahkamah Agung RI, dan Badan Pengawas Mahkamah Agung RI, juga telah langsung melaporkan masalah ini ke Komisi III DPR RI, bahkan surat surat yang isinya mencari keadilan telah kami kirimkan sampai ke Presiden Republik Indonesia, Kompolnas RI, Ombudsman RI, Kapolri, Irwasum, Kapolda Sumut, Irwasda Polda Sumut, Kadiv Propam Polri, Kabid Propam Polda Sumut, dll.. tetapi sangat menyakitkan.. setelah kami pulang dari jakarta dan Polda Sumut, dengan cara cara yang di luar akal pihak polres Padangsidimpuan menghentikan laporan kami dengan Sp2lidik Oleh karena itu dalam hal ini kami yang telah diskriminasi oleh hukum.. meminta tolong kepada seluruh seluruh saudara saudaraku diseluruh Indonesia bantu kami... Kawal kami dalam mencari keadilan ini...@ɢᴇʀɪɴᴅʀᴀ ᴘᴀᴅᴀɴɢsɪᴅɪᴍᴘᴜᴀɴ @gerindra @mahkamah.agung.re @kabareskrimpolri @detikcom @liputan6.sctv @kompastv.indonesia @i.newsss @tvoneofficial @ADV. ALWI AKBAR GINTING,S.H. @presiden_prabowo_

Ritonga Collection

Open In TikTok:

Region: ID

Saturday 11 January 2025 13:31:22 GMT