@shyla_alker: #2025

Shyla alker
Shyla alker
Open In TikTok:
Region: US
Wednesday 22 January 2025 03:31:50 GMT
945
78
0
0

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @shyla_alker, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Hutan Papua menyimpan kekayaan alam yang luar biasa, salah satunya adalah Musa ingens, atau pisang raksasa, yang hanya dapat ditemukan di pulau ini. Pisang ini terkenal karena ukurannya yang sangat besar, dengan batang yang bisa mencapai tinggi pohon kelapa, serta lingkar batang yang jauh lebih besar daripada dekapan tangan orang dewasa. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Papua memanfaatkan batang, daun, dan buahnya, meskipun buahnya jarang dikonsumsi karena banyak biji. Pisang raksasa pertama kali ditemukan oleh Norman Willison Simmonds, seorang botanis asal Inggris, pada perjalanan ekspedisinya ke Asia Pasifik pada tahun 1954-1955. Di Papua New Guinea, ia menemukan spesimen tanaman ini yang kemudian tercatat di Kew Royal Botanical Gardens di Inggris. Hingga kini, pisang raksasa ini tetap menjadi yang terbesar di dunia, dengan tinggi yang dapat mencapai 25 meter dan buah seberat 60 kg per tandan. Selain besar, pisang ini juga memiliki peran penting dalam budaya lokal. Masyarakat Papua menggunakan daunnya sebagai bahan atap rumah darurat, alas duduk, atau alas makanan, sedangkan pelepahnya dimanfaatkan untuk menyimpan hasil buruan atau kebun. Buahnya, meskipun tidak dimanfaatkan sebagai makanan karena bijinya yang banyak, sering digunakan sebagai obat herbal, juga biasa dijadikan pakan burung-burung. Pisang raksasa ini tumbuh di dataran tinggi dengan suhu dingin dan berkabut, antara 1.200 hingga 2.000 mdpl. Hanya di kawasan tersebut, tanaman ini bisa berkembang dengan baik. Menariknya, pisang raksasa ini tidak dapat tumbuh di dataran rendah atau cuaca panas, namun ada kemungkinan untuk mengembangkan varietas yang lebih tahan terhadap suhu lebih hangat melalui rekayasa genetika di masa depan. Namun, keberadaan pisang raksasa Papua sangat bergantung pada kelestarian hutan di kawasan tersebut. Peneliti dari berbagai lembaga telah melaporkan temuan pisang ini di berbagai wilayah Papua Barat, seperti Manokwari, Fakfak, dan Tambrauw. Karena sulit untuk dibudidayakan, menjaga kelestarian hutan Papua adalah kunci untuk melindungi tanaman langka ini agar tetap lestari bagi generasi mendatang. Footage: Ridzki R. Sigit/Mongabay Indonesia
Hutan Papua menyimpan kekayaan alam yang luar biasa, salah satunya adalah Musa ingens, atau pisang raksasa, yang hanya dapat ditemukan di pulau ini. Pisang ini terkenal karena ukurannya yang sangat besar, dengan batang yang bisa mencapai tinggi pohon kelapa, serta lingkar batang yang jauh lebih besar daripada dekapan tangan orang dewasa. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Papua memanfaatkan batang, daun, dan buahnya, meskipun buahnya jarang dikonsumsi karena banyak biji. Pisang raksasa pertama kali ditemukan oleh Norman Willison Simmonds, seorang botanis asal Inggris, pada perjalanan ekspedisinya ke Asia Pasifik pada tahun 1954-1955. Di Papua New Guinea, ia menemukan spesimen tanaman ini yang kemudian tercatat di Kew Royal Botanical Gardens di Inggris. Hingga kini, pisang raksasa ini tetap menjadi yang terbesar di dunia, dengan tinggi yang dapat mencapai 25 meter dan buah seberat 60 kg per tandan. Selain besar, pisang ini juga memiliki peran penting dalam budaya lokal. Masyarakat Papua menggunakan daunnya sebagai bahan atap rumah darurat, alas duduk, atau alas makanan, sedangkan pelepahnya dimanfaatkan untuk menyimpan hasil buruan atau kebun. Buahnya, meskipun tidak dimanfaatkan sebagai makanan karena bijinya yang banyak, sering digunakan sebagai obat herbal, juga biasa dijadikan pakan burung-burung. Pisang raksasa ini tumbuh di dataran tinggi dengan suhu dingin dan berkabut, antara 1.200 hingga 2.000 mdpl. Hanya di kawasan tersebut, tanaman ini bisa berkembang dengan baik. Menariknya, pisang raksasa ini tidak dapat tumbuh di dataran rendah atau cuaca panas, namun ada kemungkinan untuk mengembangkan varietas yang lebih tahan terhadap suhu lebih hangat melalui rekayasa genetika di masa depan. Namun, keberadaan pisang raksasa Papua sangat bergantung pada kelestarian hutan di kawasan tersebut. Peneliti dari berbagai lembaga telah melaporkan temuan pisang ini di berbagai wilayah Papua Barat, seperti Manokwari, Fakfak, dan Tambrauw. Karena sulit untuk dibudidayakan, menjaga kelestarian hutan Papua adalah kunci untuk melindungi tanaman langka ini agar tetap lestari bagi generasi mendatang. Footage: Ridzki R. Sigit/Mongabay Indonesia

About