@mabduhtuasikal: Kenapa di Muhammadiyah jarang ada yang dipanggil "Kyai"? Ada diskusi menarik dengan salah satu narasumber Podcasts @RumayshoTV kali ini, kami menanyakan apakah di Muhammadiyah ada gelar "Kyai"? Sebutan "kyai" memang lebih sering ditemukan di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) daripada Muhammadiyah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor historis, budaya, dan pandangan organisasi terhadap istilah tersebut. Dalam tradisi pesantren yang banyak berkembang di kalangan NU, sebutan "kyai" digunakan untuk menghormati para pemimpin agama, terutama yang mendirikan dan memimpin pesantren. Sebutan ini tumbuh dari budaya Jawa sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh yang dihormati dalam agama. Sedangkan Muhammadiyah fokus pada gerakan modernisasi Islam, pendidikan formal, dan dakwah berbasis masyarakat luas. Oleh karena itu, gelar seperti "kyai" tidak umum digunakan di Muhammadiyah. Pun, Muhammadiyah memiliki pendekatan egaliter dalam memandang ulama atau tokoh agama. Mereka cenderung lebih mengutamakan panggilan formal seperti "ustaz," "doktor," atau "profesor" sesuai dengan kualifikasi akademis atau keilmuan seseorang. Nah, kira-kira ada alasan apa lagi ya selain alasan-alasan di atas? Nantikan diskusi menarik di channel YouTube Rumaysho TV; Kamis sore, 23 Januari 2025, 18.00 WIB.

M Abduh Tuasikal

Open In TikTok:

Region: ID

Wednesday 22 January 2025 11:08:44 GMT