@xam_xam_221_: professeur madiama fall #viral_video #pourtoii #fyp #islamic_video

xam_xam_221
xam_xam_221
Open In TikTok:
Region: SN
Saturday 08 February 2025 08:03:24 GMT
186141
24152
579
1045

Music

Download

Comments

user7d004kq2vh
Ass :
yalla naniou yalla may moudiou bou rafet
2025-02-08 23:09:32
75
jalloousseynou
Jallo Ousseynou :
rérr amna ndèkè, Yallah nagnou Yallah xamal bopam
2025-02-08 23:17:55
6
laye08311
layeyakhin sow :
videos yi khana ken manouko dieul
2025-02-12 10:38:11
0
kanauser5579425246270
kana koulzy :
yalna gneup Am jaam ♥️♥️💯
2025-02-12 16:45:59
2
babou.ba93
Babou Ba :
الله أكبر
2025-02-08 22:44:00
4
serigneniang11
niang :
iska dinako tall fall fofou yeuména fall
2025-02-09 06:52:01
1
user7376237788581
xel ak xol 🧠🫀 :
Allah is the greatest
2025-02-09 01:30:44
1
sokhnafaye285
sokhnafaye285 :
wallahiii
2025-02-09 02:03:34
1
aliouseckaliousec1
ALIOU NAR :
However May almighty God forgive us all
2025-02-10 16:48:01
0
cessil.elim
cessil elim :
mom khana da déwone ?
2025-02-11 21:27:08
0
mariama6047
Mariama :
ماشاءالله
2025-02-11 17:25:25
0
iblisse10
#Domou_biggy 👅😂 :
😂😂😂Kii mom da demon khana 😂
2025-02-10 00:10:43
0
ibaleuye217
serigne touba dieurdieuf :
bilahi serigne sam mbaye nèna nitte ndiai danouye nèlaw wayè coudè yèwou
2025-02-08 13:21:47
264
lady.coumbis0
Lady Coumbis🦋❤️ :
enfin Amna kouy dalale souniou khel yi🙄 mais di waraté melni kouy joué film rambo Wala Vandamme vitt yeupp Dem🥺🥺
2025-02-09 09:46:35
185
ndiayetouba629gmail.com0
Grossiste Thiouraye ak parfum :
Mais dèè nekhna 😂😂
2025-02-08 14:37:10
36
sadiobouno
Sadio Bouno :
gom yalla rék mô woor akh diamu yalla
2025-02-08 15:18:10
72
user9093838112130
Univers7 :
bilahi wallahi DEUG bou werr,la vie commence après la mort 💖👌
2025-02-08 10:40:00
98
landingtheboss0
user7535036306005 :
sallalahou alla mouhamad
2025-02-08 16:16:13
67
fatoudeme42
fatoudeme42 :
Wallahi temps yi dalonnama may nélaw ay 18h gnounima danga déh manan wakhlénma déwouma yalla nima wathial sa lal bi fi amoul kaw ma guis malakayi lép mangi bayilénma déwouma wallahi lou doy war après
2025-02-09 01:31:39
13
guiriyakos
SAGITAIRE :
ki dafay dalal khel yi rek mais dé mounoul nekh 😂😂😂
2025-02-09 00:13:38
14
bamba.boye4
Bamba Boye :
salalahou ala Mouhamed ❤️
2025-02-08 23:06:15
25
seydn14
seydn14 :
Ouztage dèl lèral soudé koudone deff lou baxxx lou baxx guay giss soudé thiakhane kate mbougeul reck lay giss 🙏🙏🙏
2025-02-08 15:45:25
7
user62017047902274
bathie dieye :
loulou la serigne sam di wakh nitnie daniouy nelaw waaye bouniou deewe yeewou
2025-02-08 22:04:53
8
89saafi11
Ousin [email protected] :
Nous sommes fiers de vous professeurs et ne répond jamais aux détracteurs 💔
2025-02-08 13:06:00
22
user2239361184734
user2239361184734 :
kham kham day lére bir mon ami baydo taf guerier
2025-02-08 11:56:20
21
To see more videos from user @xam_xam_221_, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Kisah Abu Kuta Krueng dan Dua Butir Kelapa Tua yang Hanyut Diseret Banjir Meureudu – Teungku H Usman Ali atau lebih dikenal dengan Abu Kuta Krueng berpulang ke rahmatullah pada Kamis, 13 Februari 2025 di Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin, Banda Aceh, usai menjalani perawatan intensif. Beberapa pekan sebelumnya, Line1.News melihat video Abu sedang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Singapura. Kemungkinan, setelah dirawat di sana, Abu telah sembuh dan dibawa pulang ke Aceh, tepatnya ke Dayah Al Munawarah di Pidie Jaya, yang beliau asuh. Lalu, sesudahnya Abu kembali harus menjalani perawatan di Banda Aceh. Semasa hidupnya, Abu Kuta Krueng dikenal sebagai ulama tasawuf. Banyak orang datang menimba ilmu padanya atau menanyakan persoalan sehari-hari terkait hukum Islam. Beberapa referensi menyebutkan, Abu Kuta Krueng lahir pada 31 Desember 1940 di Uleegle. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Rakyat atau SR, Abu diantar orang tuanya masuk ke Dayah Ma’hadal Ulum Diniyyah Islamyyah atau MUDI Mesra Samalanga di Bireuen. Di MUDI, Abu Kuta Krueng mengaji langsung kepada Allahuyarham Teungku H Abdul Aziz bin M Shaleh yang akrab disapa Abon Aziz Samalanga atau Abon Mesjid Raya Samalanga. Kisah ini diungkap Allahuyarham Teungku H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop Jeunieb dalam sebuah pengajian semasa hidupnya. “Termasuk guru Abu Kuta, Abu [Muhammad] Kasem TB,” ujar Tu Sop dalam sebuah video di Facebook. Abu Muhammad Kasem TB yang dimaksud Tu Sop dikenal juga dengan sapaan Abu Di Bireuen. Ulama ini lahir di Lama Inong, Susoh, Aceh Barat Daya. Semasa Abon Aziz mengasuh Dayah MUDI, Abu Kasem diminta mengajar di sana, sehingga Abu Usman Kuta Krueng bisa menimba ilmu darinya. . Tu Sop mengatakan suatu waktu Abon Aziz menceritakan kepada para santri termasuk dirinya tentang kelebihan Abu Kuta Krueng.Abon Aziz, kata Tu Sop, tak menyangka Abu Kuta Krueng bisa menjadi sosok yang alim selepas dari Dayah MUDI. “Akhlak Abu Kuta sangat baik, ibadat tetap [istikamah], saba leupah saba,” ujarnya. . Saat nyantri di MUDI, kata Tu Sop, Abu Kuta sering tak punya uang. Namun dengan keterbatasan ekonomi keluarganya, Abu tetap bertahan dan menempa dirinya menjadi santri yang ulet. . Untuk menghidupi dirinya di dayah, Abu sering tueng upah memotong padi di sawah milik warga sekitar Samalanga. Karena kemuliaan akhlaknya, Abu kemudian memiliki banyak orang tua angkat di wilayah itu. Setelah mendapatkan upah dari pekerjaannya itu, Abu Kuta kembali ke dayah untuk mengaji. . Di MUDI, Abu tumbuh menjadi santri yang selalu menghormati gurunya, hingga ilmu yang beliau peroleh pun mengandung keberkatan. Sebab, dalam keyakinan anak dayah memuliakan dan menghormati guru sebuah keniscyaan keberkatan ilmu. . Abu Kuta, kata Tu Sop, sangat menjaga kehormatan gurunya. Bahkan, Abu Kuta sangat tersiksa batinnya bila ia salah ucap dengan Abon Aziz dan guru-gurunya yang lain. “Abu pernah menangis karena ia merasa tidak berbicara dengan santun kepada Abon.” . Dua Butir Kelapa Tua Bekal di Dayah Kegigihan Abu Kuta saat nyantri juga diceritakan Teungku Muhammad Yusuf atau akrab disapa Abiya Jeunib, Pimpinan Dayah Rauhul Mudi, Jeunieb, Bireuen. . Abiya mendengar kisah ini langsung dari Abu Kuta saat mengaji di Kuta Krueng. Ceritanya, Abu Kuta saat pergi mengaji ke Dayah MUDI kerap melewati jalan yang membentang di tengah persawahan antara Kuta Krueng dan Mideun Jok, Samalanga. . Hari Kamis, Abu meminta izin pada Abon Aziz. Abu hendak pulang ke rumahnya di Kuta Krueng untuk mengambil stok beras yang sudah habis. Setiap bulan, Abu hanya diberikan jatah dua are (1,5 liter) beras oleh orang tuanya. . Di bilik dayah, Abu Kuta memasak sendiri dengan satu-satunya periuk miliknya. Tidak ada lauk pauk seperti kuah maupun ikan. “Lauk pauk pengganti ikan yang Abu makan adalah u riek (kelapa tua),” ujar Abiya seperti dikutip dari YouTube Galeri Santri Aceh. . Setibanya di Kuta Krueng, malam Jumat hujan turun dengan lebatnya. Esok hari selepas Jumat, Abu pun pamit pada orang tuanya untuk kembali ke day
Kisah Abu Kuta Krueng dan Dua Butir Kelapa Tua yang Hanyut Diseret Banjir Meureudu – Teungku H Usman Ali atau lebih dikenal dengan Abu Kuta Krueng berpulang ke rahmatullah pada Kamis, 13 Februari 2025 di Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin, Banda Aceh, usai menjalani perawatan intensif. Beberapa pekan sebelumnya, Line1.News melihat video Abu sedang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Singapura. Kemungkinan, setelah dirawat di sana, Abu telah sembuh dan dibawa pulang ke Aceh, tepatnya ke Dayah Al Munawarah di Pidie Jaya, yang beliau asuh. Lalu, sesudahnya Abu kembali harus menjalani perawatan di Banda Aceh. Semasa hidupnya, Abu Kuta Krueng dikenal sebagai ulama tasawuf. Banyak orang datang menimba ilmu padanya atau menanyakan persoalan sehari-hari terkait hukum Islam. Beberapa referensi menyebutkan, Abu Kuta Krueng lahir pada 31 Desember 1940 di Uleegle. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Rakyat atau SR, Abu diantar orang tuanya masuk ke Dayah Ma’hadal Ulum Diniyyah Islamyyah atau MUDI Mesra Samalanga di Bireuen. Di MUDI, Abu Kuta Krueng mengaji langsung kepada Allahuyarham Teungku H Abdul Aziz bin M Shaleh yang akrab disapa Abon Aziz Samalanga atau Abon Mesjid Raya Samalanga. Kisah ini diungkap Allahuyarham Teungku H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop Jeunieb dalam sebuah pengajian semasa hidupnya. “Termasuk guru Abu Kuta, Abu [Muhammad] Kasem TB,” ujar Tu Sop dalam sebuah video di Facebook. Abu Muhammad Kasem TB yang dimaksud Tu Sop dikenal juga dengan sapaan Abu Di Bireuen. Ulama ini lahir di Lama Inong, Susoh, Aceh Barat Daya. Semasa Abon Aziz mengasuh Dayah MUDI, Abu Kasem diminta mengajar di sana, sehingga Abu Usman Kuta Krueng bisa menimba ilmu darinya. . Tu Sop mengatakan suatu waktu Abon Aziz menceritakan kepada para santri termasuk dirinya tentang kelebihan Abu Kuta Krueng.Abon Aziz, kata Tu Sop, tak menyangka Abu Kuta Krueng bisa menjadi sosok yang alim selepas dari Dayah MUDI. “Akhlak Abu Kuta sangat baik, ibadat tetap [istikamah], saba leupah saba,” ujarnya. . Saat nyantri di MUDI, kata Tu Sop, Abu Kuta sering tak punya uang. Namun dengan keterbatasan ekonomi keluarganya, Abu tetap bertahan dan menempa dirinya menjadi santri yang ulet. . Untuk menghidupi dirinya di dayah, Abu sering tueng upah memotong padi di sawah milik warga sekitar Samalanga. Karena kemuliaan akhlaknya, Abu kemudian memiliki banyak orang tua angkat di wilayah itu. Setelah mendapatkan upah dari pekerjaannya itu, Abu Kuta kembali ke dayah untuk mengaji. . Di MUDI, Abu tumbuh menjadi santri yang selalu menghormati gurunya, hingga ilmu yang beliau peroleh pun mengandung keberkatan. Sebab, dalam keyakinan anak dayah memuliakan dan menghormati guru sebuah keniscyaan keberkatan ilmu. . Abu Kuta, kata Tu Sop, sangat menjaga kehormatan gurunya. Bahkan, Abu Kuta sangat tersiksa batinnya bila ia salah ucap dengan Abon Aziz dan guru-gurunya yang lain. “Abu pernah menangis karena ia merasa tidak berbicara dengan santun kepada Abon.” . Dua Butir Kelapa Tua Bekal di Dayah Kegigihan Abu Kuta saat nyantri juga diceritakan Teungku Muhammad Yusuf atau akrab disapa Abiya Jeunib, Pimpinan Dayah Rauhul Mudi, Jeunieb, Bireuen. . Abiya mendengar kisah ini langsung dari Abu Kuta saat mengaji di Kuta Krueng. Ceritanya, Abu Kuta saat pergi mengaji ke Dayah MUDI kerap melewati jalan yang membentang di tengah persawahan antara Kuta Krueng dan Mideun Jok, Samalanga. . Hari Kamis, Abu meminta izin pada Abon Aziz. Abu hendak pulang ke rumahnya di Kuta Krueng untuk mengambil stok beras yang sudah habis. Setiap bulan, Abu hanya diberikan jatah dua are (1,5 liter) beras oleh orang tuanya. . Di bilik dayah, Abu Kuta memasak sendiri dengan satu-satunya periuk miliknya. Tidak ada lauk pauk seperti kuah maupun ikan. “Lauk pauk pengganti ikan yang Abu makan adalah u riek (kelapa tua),” ujar Abiya seperti dikutip dari YouTube Galeri Santri Aceh. . Setibanya di Kuta Krueng, malam Jumat hujan turun dengan lebatnya. Esok hari selepas Jumat, Abu pun pamit pada orang tuanya untuk kembali ke day

About