@bagzeditz_: Sebanyak tujuh orang ditetapkan sebagai tersangka korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina Persero, Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (K3S) 2013-2018, Senin (24/2). Dalam perkara yang turut menyeret pimpinan Pertamina ini, negara mengalami kerugian mencapai Rp 193,7 triliun. Para tersangka yakni Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga yakni Riva Siahaan. Kemudian Sani Dinar Saifuddin yang merupakan Direktur Optimasi Feedstock dan Produk PT Kilang Pertamina Internasional. Adapun lima tersangka lainnya yaitu Dirut PT Internasional Shipping berinisial YF, VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional berinisial AP. Lalu Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa yakni MKAR, Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim berinisial DW. Kemudian GRJ selaku Komisaris PT Jenggala Maritim dan Dirut PT Orbit Terminal Merak. Direktur Penyidikan pada Jampidsus Kejagung RI, Abdul Qohar dalam keterangannya mengatakan, penetapan tersangka berdasarkan bukti seperti keterangan 96 saksi dan ahli serta bukti dokumen elektronik. Qohar menjelaskan, pada tahun 2018-2023 pemenuhan minyak mentah dalam negeri harusnya wajib mengutamakan pasokan minyak bumi dari dalam negeri. Namun berdasarkan penyidikan Kejagung, Riva bersama tersangka Sani dan AP melakukan pengondisian dalam Rapat Optimasi Hilir yang dijadikan dasar untuk menurunkan produksi kilang. Alhasil produksi minyak bumi dalam negeri tidak terserap sepenuhnya dan akhirnya pemenuhan minyak mentah maupun produk kilang diperoleh dari impor. Dalam pengadaan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga, Riva melakukan pembelian untuk RON 92. Padahal Riva sebenarnya hanya membeli RON 90 atau lebih rendah. Kemudian dilakukan blending di depo untuk jadi RON 92, padahal hal tersebut dilarang. Terkait dengan proses hukum yang dilakukan Kejagung, pihak Pertamina menyatakan menghormatinya. Pertamina juga siap bekerja sama dengan aparat berwenang agar proses hukum berjalan lancar. Meski begitu, Pertamina berharap proses hukum mengedepankan asas praduga tak bersalah. #korupsi #bbm #pertamina #pertamax
ᴮᵃᵍᶻ•ᴇᴅɪᴛᴢ"⚡
Region: ID
Wednesday 26 February 2025 12:34:55 GMT
Music
Download
Comments
حق :
lol
2025-02-27 15:44:35
0
Izan :
980 T🗿
2025-02-27 11:06:32
0
Luis Mikha :
marketing trick 😅
2025-02-27 00:55:04
0
CALL OF DUTY :
negara macam apa ini 🗿
2025-02-27 02:55:38
210
Asil :
gue yg selalu pake pertalite diam aj🗿
2025-02-27 04:22:44
129
zyn_sensei :
mungkin kita masuk surga karna mereka nanti🗿
2025-02-27 10:13:31
38
VincenZ🚀 :
di jaman pak Prabowo kok orang korupsi banyak ketangkep?
2025-02-27 13:13:10
10
azizR1212 :
pertamax turbo di oplos jg ga sih??🙃
2025-02-26 14:31:08
14
sugiyanto :
mana berani menghukum direktur paling juga kasihan berita nya saja yg seru
2025-02-26 13:23:31
8
me hamzz :
ini namanya negara kita masih di jajah
2025-02-27 08:49:45
6
Muhammad Fiqro :
sejak Prabowo jadi presiden Indonesia mkin ancurr
2025-02-27 13:06:31
2
synaprmtsrii_ :
tebak hukuman😂
2025-02-27 12:00:54
1
wong saya suka kok 😋 :
gua yg beli pertamax sampe sekarang 🗿😹
2025-02-27 12:40:41
1
Anomali :
Indonesia emas
2025-02-27 04:30:23
3
ZAK | 𝙓𝙈𝙇⚡ :
pantas aja pas gua beli pertmax warnanya kok beda🗿
2025-02-27 10:34:44
1
rfliii :
mau komen takut di salin 😹
2025-02-27 11:11:23
0
𝕯𝖆𝖓𝖓 :
era mulyono eranya koruptor berjaya
2025-02-27 16:07:34
1
bijikenari :
menduduki klasmen 2
2025-02-27 10:32:15
0
Dave Bayanaka zavier :
bukan 193T tapi 930T
2025-02-27 12:31:47
0
จัตุวีสลึ :
katanya 980T?
2025-02-27 13:17:33
0
Griffin tony :
bukan nya 930 teriliun yan
2025-02-27 04:39:39
0
anomali. :
dan ternyata buka 193 T, malahan lebih tinggi dari itu
2025-02-27 11:12:21
0
E1 :
cari akun keluarga nya pliss,ga rela tauu isi fullteng😭
2025-02-27 12:54:53
2
Ler :
udh enga heran sama negara Konoha
2025-02-27 09:45:54
3
arya :
susanti emang pintar gk sekolah di Indonesia
2025-02-27 11:36:25
2
To see more videos from user @bagzeditz_, please go to the Tikwm
homepage.