@user6775614429629: #จัวตัวเล็ก❤️📸 #สตอรี่ม้ง🦋✨ #ฟีดดดดดดดดดดดดดดดดดดดดดดดดดดด

น้องจัว ตัวเล็ก  (🖤)
น้องจัว ตัวเล็ก  (🖤)
Open In TikTok:
Region: TH
Monday 24 March 2025 17:31:47 GMT
3401
277
4
7

Music

Download

Comments

suwichadanamkot
รู้จักไอข้าวป่ะ ฯ.😽 :
ไม่ต่างกันเลยพี่🙃
2025-03-24 17:39:17
3
user7813879525557
ซี'ที่'เอว'แข็ง'แข็ง'อ่าา🤪💐 :
จิงๆไม่ต่างกันๆ
2025-03-24 23:45:23
1
user9527114908007
มิ้งดิวะ💤 :
ไปหาคนใหม่เลย😁
2025-03-27 09:29:37
0
maleesuriyaphadun
กู๋ เพ่ เที้ย ออ😿🖤 :
ก้อบินไปหาสิ5555
2025-03-27 08:23:06
0
user69552358177958
ปีใหม่ :
มีเฟสอยู่น้า
2025-03-25 09:42:31
0
To see more videos from user @user6775614429629, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Gambar ini adalah ilustrasi yang dibuat untuk memperingati seratus tahun kelahiran Multatuli (nama pena Eduard Douwes Dekker), seorang penulis Belanda yang terkenal dengan novel Max Havelaar (1860), yang mengkritik sistem kolonial dan penindasan terhadap rakyat pribumi di Hindia Belanda. Deskripsi Visual Ilustrasi ini menampilkan seorang wanita pribumi mengenakan kebaya dan kain batik, berdiri di depan patung dada Multatuli, yang diukir di atas tugu bertuliskan namanya. Wanita ini membawa ranting daun palem, simbol penghormatan, dan tampak seperti sedang memberikan penghormatan kepada sang penulis. Latar belakangnya menampilkan pemandangan tropis dengan pohon kelapa dan langit terbuka, menunjukkan bahwa adegan ini terjadi di Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Interpretasi Makna Teks di bawah gambar berbunyi:
Gambar ini adalah ilustrasi yang dibuat untuk memperingati seratus tahun kelahiran Multatuli (nama pena Eduard Douwes Dekker), seorang penulis Belanda yang terkenal dengan novel Max Havelaar (1860), yang mengkritik sistem kolonial dan penindasan terhadap rakyat pribumi di Hindia Belanda. Deskripsi Visual Ilustrasi ini menampilkan seorang wanita pribumi mengenakan kebaya dan kain batik, berdiri di depan patung dada Multatuli, yang diukir di atas tugu bertuliskan namanya. Wanita ini membawa ranting daun palem, simbol penghormatan, dan tampak seperti sedang memberikan penghormatan kepada sang penulis. Latar belakangnya menampilkan pemandangan tropis dengan pohon kelapa dan langit terbuka, menunjukkan bahwa adegan ini terjadi di Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Interpretasi Makna Teks di bawah gambar berbunyi: "Insulinde huldigt den Schrijver van Max Havelaar", yang berarti "Hindia Belanda menghormati penulis Max Havelaar." Ini menunjukkan bahwa ilustrasi ini menggambarkan pengakuan terhadap peran Multatuli dalam membuka mata dunia terhadap ketidakadilan kolonial di Nusantara. Kehadiran perempuan pribumi dalam ilustrasi bisa diartikan sebagai simbol rakyat terjajah yang berterima kasih atas perjuangan Multatuli dalam membela hak-hak mereka melalui tulisannya. Konteks Sejarah Multatuli adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah kolonial karena novelnya Max Havelaar mengecam eksploitasi yang dilakukan oleh pejabat kolonial Belanda dan sistem tanam paksa yang menyengsarakan rakyat pribumi. Buku ini menjadi inspirasi bagi gerakan politik etis di Belanda dan kemudian berpengaruh terhadap kesadaran nasionalisme di Indonesia. Peringatan 100 tahun kelahirannya, sebagaimana digambarkan dalam ilustrasi ini, mencerminkan pengaruh besar karyanya terhadap kesadaran akan ketidakadilan kolonial di Hindia Belanda.

About